Islam di Kamerun - Islami Pedia
News Update
Loading...

Sunday, August 23, 2020

Islam di Kamerun

Kamerun merupakan negara yang berada di pantai barat bagian tengah benua Afika berbatasan menggunakan Nigeria, Chad, Republik Afrika Tengah, Republik Congo, Gabon & Equatorial Guinea. Nama Kamerun timbul berdasarkan orang orang Portugis yg mendarat di pantai kamerun tahun 1472 & melihat banyak usang pada perairannya, sebagai akibatnya menamakannya Rio des Cameroes (Sungai Udang).

Dengan daerah seluas 475.440 km2, Ibukora negaranya berada di kota YAOUNDE (semula beribukota di Buea) dan terbagi dalam 10 propinsi. Penduduk Kamerun cukup padat, dihuni sekitar 16.063.678 orang, terdiri menurut suku orisinil Afrika (black African) sebesar 99%, yaitu Cameroon Highlander, Bantu, Fulani, Kirdi dan suku orisinil Afrika lainnya. Selebihnya adalah pendatang menurut Eropa & Arab. Mata uang yg dipakai adalah Comnmunaute Financiere Africaine Francs (XAF), & US $ 1,- berharga kurang lebih 581.2 XAF.

Kamerun juga dikenal memiliki tradisi sepakbola yg handal, sejak diperkenalkan oleh Jerman dalam tahun 1926. Pernah menjuarai Piala Afrika sebesar lima kali (1965-1980), dan terakhir, Kamerun dikenal global karena menjadi peserta pada Worldcup sejak tahun 1982. Kamerun jua banyak menelorkan pemain kelas global antara lain Roger Milla, Patrick Mboma, & Samuel Eto?O.

Bek Persib Jadi Mualaf. Abanda Herman (berpeci putih), Salah satu pesebakbola asal Kamerun yang maang melintang di persepakbolaan di Indonesia.  di tahun 2013 mengucapkan dua kalimah sahadat di Masjid Kiara Condong Bandung. kala itu dia memang sedang memperkuat tim kesebelasan Maung Bandung, Persib.

Kamerun sering dianggap menjadi Miniatur nya Afrika lantaran keberagaman nya mulai menurut keberagaman iklim, budaya, agama grup etnit nya, bahkan bahasa nasionalnya pun menggunakan dua bahasa yakni Bahasa Inggris lebih banyak didominasi dipakai di wilayah utara yg merupakan bekas jajahan Inggris, sekaligus Bahasa Prancis yg secara umum dikuasai digunakan dibagian selatan yang adalah bekas jajahan Prancis ditambah lagi menggunakan 24 bahasa lokal. Iklimnya mulai dari iklim tropis di daerah pantai hingga ke daratan sedangkan di wilayahnya beriklim panas. Agama Islam dianut sekitrar 20%, Kristen (Katholik & Protestan) 40% & animis 40%

Islam dan Kemerdekaan Kamerun

Portugis merupakan kolonial Barat pertama yang masuk ke Kamerun, yaitu kurang lebih abad ke-15 (tahun 1472), diikuti Inggris, Belanda, Jerman dan Perancis. Orang-orang Barat ini tiba ke Kamerun buat memperebutkan perdagangan budak. Perdagangan budak ini berakhir pada abad ke-19 (1845), & Kamerun dijadikan protektorat Inggris.

Namun dalam tahun 1884, Jerman yang diwakili oleh Gustav Nachtigal mengadakan perjanjian menggunakan Raja Doula, & pada tahun 1885, Baron von Soden ditunjuk sebagai Gubernur Kamerun. Ketika terjadi perang dunia pertama (1916-1918), Inggris & Perancis berhasil mengusir Jerman menurut Kamerun, ke 2 negara terakhir menyebarkan kekuasaan pada Kamerun.

Abanda Herman bukanlah satu satunya pesebakbola Kamerun yang menemukan hidayahnya di luar negeri. di tahun 2014,23 Pesebakbola Kamerun masuk islam berbarengan saat mengikuti kamp latihan di Dubai Uni Emirat Arab.

Perjuangan buat memperoleh kemerdekaan dari para penjajah dimulai sesudah perang dunia kedua, yaitu saat pada tahun 1955 muncul revolusi pada wilayah kekuasaan Perancis yg dipelopori sang Union des Populations Camerounaises (UPC), yang disponsori sang suku Bamileke dan Bassa.

Bapak kemerdekaan Kamerun, seorang pejuang muslim sejati menurut suku Fulani, El-Haji Ahmadou Babatoura Ahijo (lahir pada Agustus 1924), berhasil membawa bangsa Kamerun memperoleh kemerdekaan, ketika pada tahun 1958 melalui partainya l?Union Camerounaise menguasai parlemen. Akhirnya dalam tanggal 1 Januari 1960, Ahijo memproklamasikan kemerdekaan Kamerun, dan beliau ditunjuk sebagai Presiden pertama. Pada awalnya pmerintahan Ahijo kurang berjalan mulus, lantaran penduduk bagian selatan yang didominasi Kristen & berbahas Perancis belum mampu mendapat kemerdekaan.

Untuk itu, pemerintah Kamerun pada bawah Ahijo mengadakan referendum pada bulan Oktober 1961. Hasil referendum merupakan, penduduk bagian utara yan didominasi Islam & berkiblat ke Inggris lebih menginginkan bergabung menggunakan Nigeria, sedangkan pendudukan bagian selatan lebih menginginkan pembentukan Republik Federasi Kamerun. Kemelut ini berakhir pada tanggal 20 Mei 1972, waktu disepakati adanya konstitusi baru yg dalam intinya membangun Republik Kesatuan Kamerun.

Pada pemerintahan Ahijo ini terdapat dua hal yg perlu dicatat, yaitu pertama mempersatukan dua wilayah yg bersengketa, daerah utara berbasis koloni Inggris dan daerah selatan berbasis koloni Perancis, kedua berhasil memajukan pertanian & industri, sebagai akibatnya Kamerun sebagai negara Afrika termakmur (ekonomi stabil) & sebagai keliru satu negara Afrika yang mempunyai income per-kapita tertinggi.

Masjid AgungNgaoundéré, di bagian utara Cameroon

Pada tanggal 6 Nopember 1982, Ahijo mengundurkan diri menjadi presiden lantaran alasan kesehatan, & digantikan oleh PAUL BIYA. Ahijo wafat di Dakar, Senegal pada lepas 30 Nopember 1989. Pada tahun 1988, Paul Biya terpilih balik sebagai presiden dengan perolehan bunyi 98,75%. Seiring demokrasi yang semakin tumbuh di Kamerun, maka pada tahun 2004, diadakan pemilu multipartai, & Paul Biya, sekali lagi tetap terpilih sebagai presiden, dengan peroleh bunyi 70,90%. Saat ini Kamerun sedang menghadapi dilema-persoalan perbatasan menggunakan Nigeria, Chad dan Equatorial Guinea.

Islam di Kamerun

Jauh sebelum bangsa Eropa manapun mengenal Kamerun, Islam sebenarnya telah hadir di Kamerun semenjak abad ke 10, dibawa oleh para pedagang Arab yg datang berniaga ke tempat tersebut sekaligus membuatkan Islam pada wilayah utara. Mereka berdagang emas, garam, tembaga & budak. Tetapi Islam baru dikenal secara luas di abad ke 19 atau lebih kurang tahun 1800-an oleh Etnis Fulani. Etnis Fulani membawa Islam ke Afrika Barat pada abad ke-19 atau sekitar tahun 1800-an terutama melalui aktivitas komersial dan Thariqoh Sufi Islam Qadiriyah & Tijaniyah. Mereka terus tumbuh dan akhirnya menguasai Kamerun bagian utara & tengah hingga kini . Sedangkan misi Kristen baru mulai bekembang dalam abad ke-19, tetapi hampir menguasai semua aspek kehidupan rakyat Kamerun.

Muslim Kamerun

Penduduk Muslim di Kamerun terdiri berdasarkan lebih kurang 24 % dari sekitar 21 juta penduduk Kamerun. 27% Muslim Kamerun merupakan muslim Suni, 12% Ahmadiyah and 3% Syi?Ah, sedangkan sisanya nir mengikuti kelompok manapun. Menariknya lagi 48% muslim Kamerun mengaku sebagai pengikut galat satu Thariqat Sufi Islam, hal tadi memang dapat dimengerti mengingat bahwa Islam berkembang disana galat satunya karena memang diperkenalkan secara luas sang gerombolan Thariqat Sufi.

Ketika Kerajaan Kanem Bornu di dekat Danau Chad dipimpin sang dinasti Saifawa (Sefuwa), yaitu Raja Dunama Dibbalemi masuk Islam pada tahun 1221 (memerintah sampai dengan tahun 1251), maka kejayaan Islam pada Afrika Tengah mulai menyebar, mulai dari Chad, Nigeria, Niger juga Kamerun. Pengaruh Kanem Bornu pada Kamerun ini berlanjut sampai abad ke-15. Islam sebagai kekuatan penuh di Kamerun bagian utara, waktu suku Fulani (Fulbe) menguasai wilayah itu pada abad ke-18, dan mendirikan kerajaan Adamawa (Adamawa Emirate), yg meliputi Kamerun & Nigeria. Sultan Adamawa saat ini adalah Issa Maigari, sekaligus menjadi Gubernur propinsi Adamawa.

Suku Fulani memang termasuk salah satu suku unggulan di Afrika, dan paling gigih membuatkan agama Islam di kawasan itu. Mereka sampai ketika ini menguasai pemerintahan modern pada Senegal, Guinea (Futa Jallon), Mauritania, Guinea Bissau, Mali, Burkina Faso, Benin, Niger, Chad, Kamerun & Sudan. Sebelumnya, pada abad ke-17, suku Fulani sudah mengekspansi Kerajaan Bamoun yg didirikan sang Nshare Yen, & kerajaan Bamoun baru mendapat Islam secara utuh pada tahun 1833 ketika Sultan Njoya Ibrahima berkuasa.

Pemandangan di salah satu desa Muslim pada Ngoundere, Utara Kamerun.

Sepakterjang suku Fulani, yg notabene merupakan Islam, sangat diakui keberadaannya pada Kamerun, termasuk dalam memperjuangkan kemerdekaan. Salah satu putra terbaik suku Fulani merupakan El-Hajj Ahmadou Babatoura Ahijo, kelahiran Garou, Agustus 1924, proklamator dan bapak kemerdekaan Republik Kamerun. Beliau adalah pejuang muslim dari suku Fulani & terpilih menjadi presiden pertama Republik Kamerun dari tahun 1960-1982. Sayangnya, estafet kepemimpinannya tak bisa diteruskan sang kader-kader politikus muslim lainnya, dan justru jatuh ke pihak Kristen, yaitu Paul Biya.

Pada pemilu 2004, galat seseorang politikus, scientist dan pejuang muslim Kamerun, yaitu Prof. Dr. Adamou Ndam Njoya, gagal terpilih menjadi presiden Kamerun, & hanya memperoleh suara 4,lima%. Padahal dia merupakan tokoh muslim Kamerun waktu ini, & mempunyai jabatan luar biasa banyaknya, diantaranya, sebagai gurubesar University of Cameroon, co-president of World Conference of Religious for Peace (WCRP), founder and president of the Islamic and Religious Studies Institute, Gubernur Foumban dan masih poly lagi jabatan-jabatan lain yang dipangkunya.

Perjuangan Islam pada Kamerun saat ini memang tergolong berat, lantaran sepeninggal mendiang Ahmadou Ahijo, kekuatan Kristen di sana semakin kokoh. Hal ini ditimbulkan infrasktuktur kekuasaan Kristen sangat luar biasa, dan dukungan negara bekas kolonial. Isu regional terkait Boko Haram sempat dijadikan alasan pemerintah Kamerun menutup Masjid & Islamic Center di wilayah bagian Barat negara itu menggunakan dalih buat menghindari kenaikan agresi bom bunuh diri berdasarkan Boko Haram. Sebuah keputusan yang menuai protes keras dari para ulama dan muslim Kamerun.

Namun, apapun yg terjadi, Islam pada Kamerun sudah menorehkan tinta emas dalam memperjuangkan kemerdekaan, & ummat Islam pada sana, tentu tak akan tinggal membisu, dan akan terus mengembalikan kejayaan masa lalunya.****

Share with your friends

Give us your opinion

Notification
This is just an example, you can fill it later with your own note.
Done