![]() |
::: Ada 27 kubah pada Masjid Nabawi yang didesain buat bisa dibuka & di tutup tergantung pada kondisi cuaca disana, semua sistem kendali kubah ini dikendalikan dengan sistem personal komputer ::: |
Sudah pernah ke Masjid Nabawi ? Alhamdulillah bila sudah, bila belum, semoga kita sama sama segera diberi kesempatan untuk datang kesana, setidaknya sekali dalam rangkaian memenuhi panggilan ilahi. Masjid Nabawi merupakan tempat suci kedua bagi 1.6 milyar lebih muslim di seluruh dunia, di masjid ini Baginda Rosulullah S.A.W junjungan kita dimakamkan.
Bagi yang sudah pernah kesana mungkin sempat mengamati Kubah Geser dan Payung di masjid ini. 27 kubah di Masjid Nabawi ini yang semuanya dirancang sebagai sliding dome atau kubah yang dapat digeser untuk dibuka dan ditutup kembali sesuai keperluan layaknya sebuah pintu atau jendela di atap masjid. 27 sliding dome tersebut masing masing 12 kubah ditempatkan di bangunan sayap kiri dan kanan dan 3 kubah di bangunan sayap belakang bangunan utama masjid Nabawi.
View Masjid Nabawi in a larger map
Ke-27 kubah geser tersebut merupakan dari proyek perluasan Masjid Nabawi yang dilaksanakan oleh Raja Fahd di tahun 1992-1994. Proyek perluasan Raja Fahd ini disebut sebut sebagai proyek perluasan paling komplit dan komprehensif dalam sejarah Masjid Nabawi. Dari bagian utama Masjid Nabawi seluas 16.500 m2 kemudian ditambah dengan bangunan perluasan Raja Fahd yang seluruhnya seluas 82.000 m2. Dua hal yang paling menyedot perhatian dalam proyek ini adalah 27 Sliding Dome nya serta dipasangnya serangkaian 105 payung elektronik untuk memayungi seantero plataran terbuka di sekitar masjid Nabawi.
Payung Masjid Nabawi ini yang dikemudian hari menjadi trend baru bagi masjid masjid di seantero bumi termasuk di Indonesia. Sebut saja diantaranya adalah penggunaan payung yang serupa di Masjid Az-Zikra (d/h Masjid Muammar Qadaffy) di Sentul – Bogor dan payung di Pelataran Masjid Agung Jawa Tengah di Semarang.
Kubah geser dan payung payung pada Masjid Nabawi ini dibuat memakai material material spesifik serta teknologi terdepan. Kubah gesernya dibuat berdasarkan material terpilih mulai menurut baja ringan, adonan resin spesifik untuk pembentuk kubah, lembaran kain menurut material khusus buat payung, kayu kayu oak terpilih untuk ukuran interior kubah dan lain lainnya. Serta masing masing interior kubah ini dilapis dengan enam kilo emas murni, ditambah dengan taburan permata Amazonite.
Pengendalian 27 kubah dan 105 payung pada Masjid Nabawi ini dikendalikan menggunakan jaringan computer sophisticated menggunakan serangkaian sistim kontrol dan sensor otomatis, untuk memudahkan pengendaliannya yg diubahsuaikan dengan kondisi cuaca setempat. 105 payung pada pelataran masjid Nabawi ini nir sekedar membuka pada waktu cuaca panas. Untuk menaruh rasa nyaman bagi jemaah, namun pula dengan otomatis akan menyemburkan udara sejuk secara berkelanjutan pada waktu telah membuka paripurna.
Siapa Pembangun Sliding Dome Dan Payung Masjid Nabawi
Dari aneka macam literatur disebutkan bahwa pembangunan kubah geser dan payung dalam proyek perlusan Raja Fahd pada Masjid Nabawi ini melibatkan begitu banyak pihak. Sejak menurut proses perencanaan, pemilihan material, pemilihan teknologi yg tepat, perencanaan rancang bangun, pemilihan para artis dan energi ahli sampai ke proses pembuatan, perakitan, pemasangan sampai perawatannya.
Proses pembuatan kubah itu sendiri dikerjakan secara terpisa pisah di berbagai Negara sinkron menggunakan spesialisasi yg dibutuhkan. Begitu poly Negara yg terlibat pada proses ini mulai menurut Saudi Arabia sendiri, lalu Kanada, Inggris, Swiss, Maroko, Kenya, Jerman hingga Negeri jiran kita, Malaysia, & ingat juga jasa berdasarkan para energi kerja dari Indonesia.
Dr. Bodo Rasch merupakan tokoh yg menangani rancang bangun structural (Struktural Engineering) kubah dan payung payung tersebut. Beliau tidak bekerja sendirian, beliau bekerja beserta Ian Liddell, Eddie Pugh menggunakan perusahaan Buro Happold yg menangani pembuatan kain khusus yg digunakan buat payung payung di masjid tersebut. Ada 105 lima payung yang dipasang di pelataran Masjid Nabawi yang produksi masalnya ditangani oleh sang perusahaan Liebherr lalu di kapalkan ke Saudi Arabia.
Proses pembuatan 27 kubah geser ini pula melibatkan perusahaan Uni Emirat Arab yang bertanggung jawab dalam proses pembuatannya menggunakan material composite yang tersusun berdasarkan serat gelas & resin yg kemudian disatukan dengan busa thermoplastic sebagai intinya. Hasilnya merupakan kubah berukuran 18x18 meter yg beratnya 15% lebih ringan dibandingkan dengan kubah beton tetapi mempunyai keunggulan lebih dalam kekuatannya.
Dipilihnya material dengan kriteria tadi mengingat bahwa kubah ini wajib sanggup pada buka & di tutup dengan gampang oleh sitem robotik yg menggerakkannya. Material yg lebih ringan akan mengurangi beban stuktur yg menopangnya dan tentu saja mengurangi beban sistim robotik yang menggerakkannya. Selain menurut itu, material composite ini mempunyai taraf pemuaian yang sangat rendah terhadap perubahan suhu udara ekstrim padang pasir, sebagai akibatnya mengurangi pengaruh kerusakan struktur & komponen penunjangnya sebagai akibat berdasarkan perubahan dimensi.
Proses pembuatan kubah kubah itu sendiri nir dikerjakan pada Uni Emirat Arab tetapi dikerjakan oleh beberapa perusahaan terpisah pada Jerman dan perusahaan subkontraktor lainnya yang tersebar di berbagai negara. Selain material material yg sudah disebutkan di atas, kubah kubah tadi pula menggunakan lapisan keramik dibagian luarnya dan memakai struktur baja ringan.
![]() |
::: Sliding Dome Masjid Nabawi dengan proses pembukaannya ::: |
150 orang pengukir professional Maroko dilibatkan pada proyek ini selama lebih dari satu tahun penuh. Jay Boner juga bertanggung jawab atas mutu gesekan kayu yg dibentuk sang para pengukir Maroko tadi termasuk pula bagi bertanggung jawan bagi mutu ornamen batu batu permata yang akan dipasang di kubah tersebut hingga menggunakan proses intalasi awal elemen dekoratif tersebut yg dilaksanakan pada Jerman.
Proyek luar biasa tersebut berada di bawah kendali perusahaan Bin Ladin Group bekerja sama dengan Fakultas Teknik Universitas King Saud, Saudi Arabia. Kelompok perusahaan ini yang mengendalikan semua proses pembangunan bekerja sama menggunakan begitu poly perusahaan musltinasional menurut aneka macam Negara.
Saat ini Masjid Nabawi balik pada proses perluasan buat kesekian kalinya sang pemerintah Kerajaan Saudi Arabia. Perluasan kali ini mengarah kea rah timur & barat daya Masjid Nabawi dan menyebabkan kekhawatiran poly pihak, lantaran proyek tadi pada khawatirkan akan turut menggusur bangunan bangunan bersejarah dan sudah berusia lebih menurut seribu tahun di lokasi tadi. Sebagaimana diklaim oleh Wikipedia, sempat jua beredar keterangan bahwa pemerintah setempat juga akan meratakan makam Baginda Rosul berikut kubah hijau yg menaunginya dan sudah sebagai ciri spesial masjid Nabawi.
Masjid Nabawi mengajarkan pada kita seluruh, bahwa dominasi ilmu pengetahuan & teknologi sebagaimana diamanatkan sang Baginda Rosulullah merupakan hal mutlak bagi ummat Islam dimanapun berada. Suka atau tidak, proyek ekspansi Raja Fahd pada Masjid Nabawi yg melibatkan begitu poly bangsa sudah membuktikan hal tersebut. Kejayaan hanya dapat dicapai dengan kekuatan salah satunya adalah kekuatan teknologi. Semoga berguna. Bila ada tambahan informasi dipersilahkan menghubungi kami atau dituliskan di kolom komentar berikut menggunakan referensinya.***
Referensi
pct.ae - 27 Sliding Domes for the Prophet's Holy Mosque in Medinah
bonner-design.com - Sliding Domes – Medina
en.wikipedia.org - Masjid Al-Nabawi
www.facebook.com – sliding domes of al-masjid al-nabawi
Baca Juga