Ada Apa Dengan Kubah Hijau Masjid Nabawi (Bagian-1) - Islami Pedia
News Update
Loading...

Monday, October 19, 2020

Ada Apa Dengan Kubah Hijau Masjid Nabawi (Bagian-1)

Sejak pertama kali dibangun oleh dinasti Mamluk, kubah hijau Masjid Nabawi di kota Madinah, Saudi Arabia sudah menjadi ikon penting bagi Masjid Nabawi & kota Madinah secara holistik. Dan semenjak dibangun pula kubah ini senantiasa menuai silang pendapat dikalangan umat Islam sendiri, dan sangat menarik bahwa, kubah hijau tersebut turut sebagai perhatian ulama Indonesia di tahun 1926, jauh sebelum proklamasi kemerdekaan dikumandangkan sang Bung Karno & Bung Hatta.

Kubah hijau yang dikemudian hari menginspirasi poly orang buat membangun kubah yg seperti, di masjid masjid di kampung halaman mereka untuk sekedar mengobati kerinduan akan Masjid Nabi yg pernah mereka kunjungi dalam rangkaian ibadah haji atau umroh yg pernah mereka lakukan. Namun, ada golongan umat Islam yang menginginkan agar kubah tersebut dirobohkan lantaran dipercaya tidak sinkron menggunakan syariat, atau setidaknya akan mengganggu keyakinan ummat Islam.

Ada Apa di Bawah Kubah Hijau Masjid Nabawi

Kubah hijau Masjid Nabawi dibangun buat menaungi makam Rosulullah Muhammad S.A.W, Makam Khalifah Abu Bakar Asy-Sidik dan Makam Khalifah Umar Bin Khattab. Ketiga makam ini sesungguhnya berada pada dalam tempat tinggal baginda Rosulullah bersama istri Beliau Aisyah r.A. Yang seluruhnya sekarang dikelilingi tiga lapis dinding, sebagai pemisah-nya berdasarkan Masjid Nabawi.

Kubah hijau masjid Nabawi ini sebagai begitu krusial bagi ummat Islam dunia karena dibawah kubah inilah tempat dimakamkannya jenazah Baginda Rosululullah Muhammad S.A.W, Nabi epilog para nabi, junjungan kita semua, bersama 2 sahabatnya Khalifah Abu Bakar Asy-Siddik r.A. Dan Khalifah Ummar Bin Khattab r.A.

Tempat yg sekarang dinaungi dengan kubah hijau itu, semasa Rosulullah hayati, merupakan rumah beliau yang sangat sederhana. Di rumah tadi beliau tinggal bersama Ummul Mu?Minin Aisyah, sampai menutup mata pada ahir hayatnya. Ditempat itu pula jenazah beliau dimakamkan. Rumah kediaman Rosulullah tadi sering jua dianggap menjadi tempat tinggal Aisyah.

Apakah Makam Baginda Rosulullah berada pada Dalam Masjid Nabawi ?

Tertutup rapat

Rumah Rosulullah dan Aisyah yang menjadi tempat bermakamnya Rosulullah ini dibangun menempel dengan dinding Masjid Nabi (Masjid Nabawi). Dibangun setelah pembangunan Masjid Nabi selesai dilaksanakan. Masjid Nabawi sendiri merupakan bangunan pertama yang dibangun oleh Rosulullah  bersama sama dengan ummat Islam di Kota Madinah sekitar tahun 622 masehi, ketika pertama kali sampai di kota Madinah dalam perjalanan hijrah dari kota Mekah.

Saat dia wafat, jenazah dia dimakamkan di rumah tadi. Aisyah r.A lalu menciptakan sekat dinding, sebagian buat makam Rosulullah dan sebagian lagi sebagai tempat tinggal Aisyah. Dan saat Khalifah Abu Bakar Wafat dan dimakamkan berdampingan dengan makam Rosullullah, Aisyah berpindah loka tinggal dan waktu Khalifah Umar Bin Khattab wafat, jenazah dia pun turut dimakamkan berdampingan dengan makam Rosulullah S.A.W

Raudhah atau Raudhatul Jannah. Adalah loka diantara rumah Rosulullah dengan Mimbar beliau. Loka ini senantiasa menjadi incaran para jemaah berdasarkan mancanegara buat berdoa di loka ini lantaran sinkron dengan sabda Rosulullah bahwa loka ini merupakan galat satu tempat yg makbul.

Makam Rosulullah, Khalifah Abu Bakar r.a dan Khalifah Umar tetap berada di luar kawasan Masjid Nabawi hingga tahun ke 88 Hijriah atau tahun 707 masehi. Sampai kemudian pada bulan Rabiul Awwal tahun 88H, Khalifah Al-Walid (705-715) dari bani Ummayah yang berkedudukan di Damaskus, memerintahkan kepada gubernur Hijaz (kini Saudi Arabia) Umar Bin Abdul Aziz, untuk membongkar bangunan lama Masjid Nabawi dan membangunnya menjadi masjid yang lebih besar dan megah serta menyatukan rumah Aisyah dengan masjid Nabawi.

Sempat terjadi pertentangan dikalangan fuqaha yang menolak upaya tadi menggunakan alasan bahwa rumah tadi merupakan lambang berdasarkan khidupan zuhud Rosulullah. Said bin al-Musayyab nir menyatakan ketidaksetujuannya kerana takut makam Nabi s.A.W dan dua teman Baginda dijadikan menjadi daerah masjid. Namun, para tabiin rahiamahumullah memahami perkara ini lalu mereka memisahkan kubur Nabi s.A.W & 2 sahabat baginda menggunakan tiga lapis dinding menjadi pemisah menggunakan tempat Masjid Nabawi.

Kubah hijau Masjid Nabawi diantara kubah kubah kecil pada atas bangunan Masjid Nabawi yang dibangun dalam era Dinasti Usmaniyah (Turki).

Umar bin Abdul Aziz menambahkan tembok pemisah terluar menurut tembok rumah Aisyah menjadi pembatas tempat tempat tinggal Aisyah yang sebagai Makam Rosulullah menggunakan daerah Masjid Nabawi. Ada jarak yang cukup jauh antara tembok Umar Bin Abdul Aziz menggunakan tembok tempat tinggal Aisyah.

Maka dinding Umar ini sekaligus mengeluarkan daerah perkuburan Rasulullah s.A.W & 2 sahabat Baginda dari tempat masjid buat menghindari jemaah yang sholat menghadap ke kuburan. Sejak saat itu seluruh area rumah Aisyah tertutup kedap tanpa pintu dan jendela buat menuju kesana.

Siapa Yang Membangun Kubah Hijau Masjid Nabawi

Kubah Hijau Masjid Nabawi saat ini.

Dinasti Mamluk yg pertama kali membentuk kubah di atas makam Nabi Muhammad pada proyek pembangunan Masjid Nabawi. Lalu saat Madinah berada di bawah kekuasaan Dinasti Usmaniyah (Turki) dari tahun 1517 sampai perang dunia pertama, Sultan Sulaiman (1520-1566) membangun mihrab baru disebelah Mihrab Nabi serta memasang kubah baru pada atas Rumah & makam Nabi. Kubah berdasarkan tembaga & di cat menggunakan rona hijau.

Kubah tersebut dibangun ulang di masa pemerintahan Mahmud II bersamaan menggunakan pembangunan Ar-Raudah di tahun 1817 dan kembali di cat menggunakan rona hijau tahun 1839 hingga ahirnya dikenal menggunakan kubah hijau sampai hari ini. Sisi dalam kubah lalu pada hias menggunakan kaligrafi Al-Qur?An dimasa pemerintahan Sulan Majid II (1839-1861) menurut dinasti Usmaniyah.

Bersambung ke Bagian-2

Share with your friends

Give us your opinion

Notification
This is just an example, you can fill it later with your own note.
Done