Masjid Sheikh Ibrahim Al-Ibrahim, Caracas - Islami Pedia
News Update
Loading...

Sunday, October 25, 2020

Masjid Sheikh Ibrahim Al-Ibrahim, Caracas

Masjid Ibrahim Al-Ibrahim pada kota Caracas ini berdiri tidak jauh dari Gereja Katedral Katholik Roma dan Synagog Yahudi. Menjadi simbol toleransi beragama di negara tersebut.

Masjid Sheikh Ibrahim Al-Ibrahim adalah masjid terbesar Venezuela sekaligus terbesar- kedua di kawasan Amerika Latin setelah Masjid dan Islamic Center King Fahd di Buenos Aires, Argentina. Masjid yang dibangun oleh Sheikh Ibrahim Bin Abdul Aziz dari Saudi Arabia ini dinamai sesuai dengan nama pembangunnya. Mulai dibangun tahun 1989 dan selesai tahun 1993.

Sejak selesai dibangun, tak pelak lagi menara masjid ini yang menjulang setinggi 113 meter memberikan warna tersendiri bagi wajah kota Caracas, Ibukota Venezuela, menegaskan kehadiran Islam di negara yang dipimpin oleh Hugo Chávez, satu dari sedikit pemimpin dunia yang dengan berani secara terbuka menentang hegemoni Amerika Serikat. Salah kebijakannya yang bersinggungan langsung dengan kepentingan Amerika adalah langkah besarnya menasionalisasi perusahaan perusahaan minyak milik Amerika yang beroperasi di wilayah Venezuela.

Menaranya yang menjulang lebih menurut seratur meter menghadirkan pemandangan tersendiri diantara bangunan bangunan pencakar langit di kota Caracas. Menara Masjid ini sebagai menara masjid tertinggi pada semua tempat Amerika Latin.

Kepesertaan Venezuela dalam organisasi negara negara pengekspor minyak yang di dominasi oleh dunia Arab di Timur Tengah memberikan peluang besar bagi perkembangan Islam di negara tersebut. Tak mengherankan bila kemudian di kota Caracas hadir sebuah bangunan masjid megah bergaya Arabia yang dibangun oleh keluarga kerajaan Saudi Arabia.

Sheikh Ibrahim Mosque

Calle Real de Quebrada Honda,Los Caobos, A.P. 52106 Sabana Grande,

Caracas, 1050, VENEZUELA

Koordinat Geograpi 10?30?6?N 66?53?43?W

Phone: 02-577-7382

Fax:     02-5775932

View Larger Map

Lokasi masjid ini berada pada Distrik El Recreo pada kota Caracas. Mulai bangun tahun 1989 sang Sheikh Ibrahim Bin Abdulaziz merujuk kepada hasil rancangan dari arsitek Zuhe Fayez, dan terselesaikan dibangun tahun 1993. Bangunan masjid ini berdiri pada atas huma seluas 5000 m? Lengkap dengan menara dengan tinggi 113 meter, menjadikannya menjadi menara masjid tertinggi pada Amerika Latin. Kubah akbar tunggalnya itu dengan tinggi 23 meter. Dan keseluruhan bangunan masjid ini bisa menampung 3500 jemaah sekaligus.

Korban Perampokan

Masjid terbesar pada Venezuela ini sempat menjadi korban peramporan oleh para penjarah sebagaimana dilaporkan sang pengurus masjid ini. Para perampok tadi menjarah perangkat computer dan melakukan pengrusakan serta penistaan buku kudus yang tersimpan di dalam ruang administrasi masjid tersebut. Pengurus masjid & pemuka muslim setempat menekan pihak berwenang buat memberikan proteksi lebih terhadap loka tempat ibadah mengingat peristiwa tersebut bukan yang pertama terjadi.

Tak galat bila dianggap bahwa menara masjid ini mendominasi pemandangan dikawasan ditempatnya berdiri. Ditambah dengan kubahnya yg begitu menonjol menghadirkan pemandangan tak biasa di ibukota negara dengan dominan penduduknya beragama Katholik Roma tersebut.

Area masjid ini menempati lahan seluas 5000 meter persegi, cukup luas buat diawasai sang hanya 2 orang penjaga keamanaan masjid. Pemuka muslim setempat pula cukup menyayangkan sepinya pemberitaan terhadap perampokan yg terjadi pada masjid tadi tidak selaras menggunakan yang terjadi pada Synagog yg juga sebagai korban perampokan beberapa bulan sebelumnya. Di Kota Caracas ini sendiri menjadi rumah bagi setidaknya 50.000 muslim sebagaian besar berdasarkan mereka adalah muslim keturuan Arab.

Masjid Ibrahim Al-Ibrahim dan Islam di Venezuela

Ketika para pelaut Spanyol mendarat buat pertama kali di pantai Venezuela pada tahun 1498 yg kemudian mereka sebut menjadi Little Venice, & sejak itu agama Katholik Roma mendominasi daerah tersebut. Di tahun 1993, sebuah menara masjid setinggi 370 kaki berdiri menjulang pada pusat kota Caracas, menara yang pada mahkotai menggunakan bulan bintang sebagai symbol toleransi kehidupuan beragama sekaligus symbol kehadiran Islam pada negara kaya minyak tadi. Menara masjid ini bahkan berkali lipat lebih tinggi dibandingkan menggunakan menara Katedral Katholik yang hanya terpisah beberapa blok sebelah timur berdasarkan masjid tadi.

Simbol toleransi. Di foto di atas terlihat menggunakan kentara bangunan masjid Ibrahim Al-Ibrahim berseberangan dengan gereja Katedral Katholik Roma.

Hassan Majzoub, selaku presiden berdasarkan Venezuela's Islamic Center, menyebut berdirinya masjid tadi menjadi sebuah mimpi yg sebagai nyata. Proyek empat tahun pembangunan masjid itu ahirnya berwujud di bulan maret tahun 1993 menggunakan diresmikannya masjid tadi sekaligus menjadi Caracas Islamic Center. Merujuk pada penerangan Hassan Majzoub, yg berimigrasi dari Lebanon tahun 1968 bahwa di Venezuela masih ada setidaknya 100 ribu muslim yg dapat kapan saja menyalib jumlah muslim pada Argentina, Brazil dan Amerika Serikat.

Venezuela adalah galat satu negara anggota & pendiri organisasi pengekspor minyak (OPEC), 80 persen pendapatan negara tadi diperoleh berdasarkan ekspor minyak. Namun pemerintah negara tadi menetapkan buat menerima kucuran dana menurut pemerintah Saudi Arabia sebesar 8.5 juta dolar buat pembangunan masjid terbesar di Amerika Latin ini. Beberapa pengamat menyebut tindakan tadi menjadi diplomasi relijius yg dilancarkan sang pemerintah Venezuela. Dalam sebuah wawancara presiden Venezuela, Carlos Andres Perez, bahkan menyebut pembangunan masjid tersebut tidak saja menjadi sebuah contoh sempurna berdasarkan kebebasan beragama tapi jua interaksi yang sempurna antara Venezuela dan Saudi Arabia.

Exterior Masjid Ibrahim Al-Ibrahim

Berdirinya Masjid Ibrahim Al-Ibrahim di Caracas ini merupakan satu berdasarkan masjid yang dibangun sang yayasan Ibrahim Bin Abdul Azis Al-Ibrahim dari Kerajaan Saudi Arabia, setelah sebelumnya yayasan yg sama juga menciptakan masjid di Dusseldorf (Jerman), Gibraltar di semenanjung Iberia, Milan (Italia) dan Moscow (Russia) serta beberapa loka lainnya.

Kubah masjid ini mendominasi galat satu kawasan paling bergengsi di pusat kota Caracas, lokasinya berada di tepian ruas jalan Avenida Libertador yg adalah jalan arteri primer, berada diantara gedung teater nasional, museum seni, perusahaan telekomunikasi dan kebun raya.

Interior Masjid Ibrahim Al-Ibrahim

Dari sisi arsitektural masjid ini adalah karya seni tidak ternilai mengingat bentuk-nya yang memang tak biasa diantara gedung gedung lainnya yang berdiri pada kota Venezuela. Berdiri megah dilahan seluas satu hektar yg diperoleh dari pemerintah, masjid ini mampu menampung hingga 3500 jemaah sekaligus. Lahan tempat masjid ini berdiri berada 40 kaki diatas jalur subway, dan berada ditepian delapan lajur ruas jalan bebas kendala.

Oscar Bracho, arsitek Venezuela yg menangani pembangunan masjid ini merancang bangunan ini sedemikian rupa termasuk melakukan langkah inovativ buat meredam bunyi bising dari jalur sub way yg dibawah bangunan ini menggunakan memfungsikan lantai dasar masjid sebagai ruang serbaguna yg bisa digunakan menjadi ruang rendezvous, acara pernikahan, area perpustakaan dan sekolah al-Qur?An. Untuk mengatur pencahayaan alami ke pada ruangan sholat, cahaya matahari di filter melalui kaca jendela ganda, dan sistem pencahayaan protesis memakai lampu gantung menurut kuningan sepanjang 56 kaki yang khusus didatangkan berdasarkan Mesir.

Masjid Ibrahim Al-Ibrahim diwaktu malam

Sebagai sebuah masjid, bangunan ini dibangun menunjuk ke Ka?Bah di kota Mekah, berada di kawasan yang diklaim Santa Rosa atau Mawar Suci, ruas jalan Avenida Libertador kini diawali dengan secara berurutan merupakan bangunan masjid, lalu Gereja Katholik dan pada ahiri menggunakan sebuah bangunan Synagog. Di hadapan masjid adalah Peace Square, sebuah plaza kecil menggunakan sebuah tugu monolit menurut batu pualam menggunakan relief berdasarkan kuningan berbentuk bulan sabit Islam, cedar berdasarkan Lebanon dan bintang Daud.

Kehadiran bangunan masjid ini benar benar sebagai sejumput pemandangan tidak lazim tetapi begitu menarik perhatian bagi penduduk Venezuela yg 95% menurut 20 juta penduduknya merupakan penganut Katholik. Saking menariknya sampai hingga selama proses pembangunan masjid ini, para pengendara taksi yang terjebak kemacetan di ruas jalan bebas hambatan di depan masjid ini selalu saja menurunkan kaca ventilasi mobilnya buat sekedar bertanya pada para pekerja disana buat menanyakan sudah sampai sejauh mana proses pembangunan bangunan yg mereka sebut sebagai ?Gereja muslim? Atau ?Synagog muslim? Tadi.

Referensi

en.wikipedia.org - Mosque_of_Sheikh_Ibrahim_Al-Ibrahim

nytimes.com - caracas-getting-continent-s-biggest-mosque

eluniversal.com – Denuncian robo en la principal mezquita musulmana de Caracas

arrahmah.com - mesjid-terbesar-di-venezuela-dirampok

Baca Juga

Masjid Ali Jinnah Memorial, St Joseph - Trinidad & Tobago

Islam dan Masjid di Trinidad & Tobago

Islam dan Masjid di Trinidad & Tobago (bagian-2)

Masjid Umar Bin Khattab, Maicao, Kolumbia

Masjid As-Salam dan Islamic Center Santiago, Chile

Masjid Agung Coquimbo, Chile

Masjid Babul Islam, Tacna, Peru

Masjid Pusat Kebudayaan Islam Raja Fahd, Buenos Aires, Argentina

Share with your friends

Give us your opinion

Notification
This is just an example, you can fill it later with your own note.
Done