Masjid Mahe, Seychelles - Islami Pedia
News Update
Loading...

Wednesday, August 12, 2020

Masjid Mahe, Seychelles

Masjid Sheik Muhammad Bin Khalifa Al-Nahyan atau lebih dikenal dengan nama Masjid Mahe Lantaran berada di Pulau Mahe, Merupakan masjid terbesar di Seychelles, dibangun sang keluarga penguasa Uni Emirat Arab.

Seychelles merupakan sebuah negara yang terdiri berdasarkan gugus pulau pulau mini pada Samudera Hindia kurang lebih 1600 kilometer di lepas pantai timur benua Afrika. Bertetangga menggunakan negara pulau Republik Comoro, Mayotte (Prancis) dan Madagaskar pada Selatan dan Republik Tanzania menjadi tetangga terdekatnya pada daratan benua Afrika sejauh lebih kurang 1000 Kilometer. Seychelles beribukota pada Victoria yang berada pada Pulau Mahe. Penduduk Seychelles seluruhnya berjumlah 86.525 menjadikannya sebagai negara dengan populasi terkecil di Afrika.

Mayoritas penduduk Seychelles beragama Katolik Roma. Sekitar sembilan menurut sepulun penduduk negara ini adalah pemeluk agama Katolik Roma, sebagaimana disebutkan pada hasil berita umum yg telah diselenggarakan semenjak pertama kali di tahun 1992. Agama Katolik Roma masuk ke Seychelles dibawa sang bangsa kulit tanpa cacat yg adalah penghuni pertama di Negara Pulau ini, masuk akal jika kemudian secara umum dikuasai penduduknya pun beragama Katolik meskipun Inggris sempat memperkenalkan kepercayaan Protestan selama kekuasannya disana.

Islam telah masuk ke Seychelles jauh sebelum bangsa Eropa tiba disana. Islam tiba ke gugus kepulauan ini dibawa sang para pedagang muslim yg berdagang beralayar melintasi lautan, meskipun mereka tak menetap disana secara permanen. Prancis yang menjadi penguasa pertama di Seychelles membawa ajaran Katolik Roma disusul lalu oleh Inggris.

Foto Kiri atas adalah bangunan Masjid Mahe sebelum di renovasi, foto bawah : bangunan masjid Mahe saat diruntuhkan  tahun 2012 untuk dibangun ulang dan foto kanan atas adalah Masjid Mahe Setelah dibangun ulang tahun 2013.

Diantara dominan penduduk Seychelles yg beragama Katolik Roma terdapat pemeluk kepercayaan minoritas lainnya termasuk Hindu, Baha?I dan Islam. Beberapa media melaporkan bahwa Islam memiliki perkembangan yg cukup pesat di Seychelles, pada tahun 1970-1960-an muslim disana hanya ada kurang menurut seratus jiwa, berkembang sampai sekarang mencapai kurang lebih 2000 jiwa.

Merujuk kepada Biro Pusat Statistik Seychelles dilaporkan bahwa 76.2% penduduk Seychelles adalah penganut Katholik Roma, disusul kemudian penganut Anglikan sekitar 6.1%, lalu penganut Agama Hindu sekitar 2.4%, Pemeluk Islam 1.6% dan penganut agama dan keyakinan lainnya mencapai 13.7%[i]. Meskipun jumlah muslim disana sangat kecil namun pemerintah setempat memberikan waktu 15 menit setiap hari Jum’at bagi ummat Islam disana untuk mensyiarkan Islam melalui saluran televisi nasional([ii]).

Masjid Mahe

Di kota Victoria terdapat sebuah masjid yang terkenal dengan nama Masjid Mahe, merujuk kepada nama pulau tempatnya berada. Meski nama masjid ini sebenarnya adalah Masjid Sheikh Muhammad Bin Khalifa Al-Nahyan. Keluarga Al-Nahyan adalah keluarga penguasa Abu Dhabi, Uni Emirat Arab. Karena memang komplek masjid ini dibangun dengan dana dari keluarga penguasa Abu Dhabi tersebut. Masjid ini begitu ramai di setiap hari Jum’at oleh jemaah yang akan melaksanakan sholat Jum’at berjamaah termasuk di dalamnya muslim muslim mualaf setempat.( [iii] ). Masjid ini juga di izinkan untuk menyuarakan azan melalui pengeras suara di menaranya.

Victoria Mosque

Rue De La Poudri?Re

Masjid Mahe dibangun tahun 1982 menggunakan dana dari Sheikh Muhammad Bin Khalifa Al-Nahyan. Peletekan batu pertama pembangunannya dilaskanakan oleh Mr. Suleman Adam, selaku presiden menurut Islamic Society of Seychelles pada lepas 10 Zulhijah 1401, bertepatan dengan tanggal 9 Oktober 1981. Dan diresmikan setahun lalu.

Setelah berdiri selama 30 tahun, pada hari Jum’at tanggal 24 Agustus 2012 yang lalu sudah dilaksanakan peletakan batu pertama pembangunan kembali masjid Mahe. Dan pada tanggal 20 Desember 2012 yang lalu bangunan masjid ini sudah di runtuhkan untuk dibangun ulang di lokasi yang sama dalam ukuran yang lebih besar. Proyek pembangunan masjid baru ini selesai tahun 2013. dan diresmikan pada hari Jum’at tanggal 25 Oktober 2013[iv] oleh Shaikh Zayed Bin Sultan bin Khalifa atas nama Dr. Shaikh Sultan Bin Khalifa Al Nahyan, turut dihadiri oleh Jean-Paul Adam, selaku menteri luar negeri Seychelles, Dick Patrick Esparon yang merupakan duta besar Seychelles untuk Uni Emirat Arab.

Masjid Mahe ini dibangun ulang menggunakan bentuk yg nir jauh tidak sama menggunakan bentuknya semula menggunakan ukuran yang lebih besar & lebih terbaru, dengan daya tampung 600 jemaah pria & wanita. Menjadi tumpuan primer bagi muslim di Seychelles terutama pada pulau Mahe termasuk pusat aktivitas pembelajaran Al-Qur?An, pelatihan mualaf, sampai ke program buka puasa beserta di bulan kudus Romadhan yg jua turut dihadiri oleh para pejabat tinggi Seychelless.***

Referensi

[i] http://www.seychellesnewsagency.com/articles/2181/Countering+the+negative+branding+of+Islam+-+Muslims+in+Seychelles+seek+local+dialogue

[ii] http://en.wikipedia.org/wiki/Islam_in_Seychelles

[iii] http://www.islamicfinder.org/getitWorld.php?id=40416

[iv] http://gulfnews.com/news/uae/government/sultan-bin-khalifa-mosque-opens-in-seychelles-1.1247540

Share with your friends

Give us your opinion

Notification
This is just an example, you can fill it later with your own note.
Done