Masjid Raya Makassar, foto dari masjidnet
Mari kita ke Makassar, Ibukota propinsi Sulawesi Selatan, markas nya klub sepak bola PSM, oleh ayam jantan berdasarkan timur yg sekarang hijrah bertarung pada Liga Primer Indonesia (LPI) meninggalkan sasana lamanya di Liga Super Indonesia. Seperti halnya Klub Bola PSM, Kota Makassar loka klub ini bersarang memang mempunyai sejarah yang teramat panjang dan telah melahirkan begitu poly tokoh nasional dan iternasional. Bahkan nama Makassar sendiri tidak hanya kita temukan pada Sulawesi Selatan akan tetapi sudah menjadi nama beberapa tempat pada tanah air hingga manca negara, menjadi penanda bahwa pelaut pelaut Makassar pernah berjaya di daerah tersebut. Sebut saja Kampong Macassar pada Afrika Selatan yg begitu identik menggunakan Sheikh Yusuf, Pahlawan Nasional Indonesia yang juga sekaligus sebagai Pahlawan Nasional Afrika Selatan.
Di Metropolitan Makassar ini berdiri Masjid megah yg juga menyimpan sejarah bagi Masyarakat Makassar dan bagi negeri ini, yakni Masjid Raya Makassar yg akan kita ulas pada artikel kali ini, satu dari 2 masjid penting pada kota Makassar. Membaca sejarah pembangunan masjid ini mungkin akan menciptakan tercengang sebagian orang saat tahu porto yang dulu dimuntahkan untuk membangunnya. Hanya 1,dua juta rupiah saja buat sebuah masjid besar nan megah itu. Murah bukan ?. Tunggu dulu. Sepertinya anda membutuhkan kalkulator buat mengkonversi nomor tadi ke nilai rupiah ketika ini, supaya dapat tahu betapa besarnya porto 1.Dua juta rupiah pada masa tersebut.
Alamat dan Lokasi Masjid Raya Makassar
Jalan Masjid Raya, Bontoala, Andalas
Makassar, Sulawesi Selatan 90111
Lokasi masjid di wikimapia : klik disini
Sejarah Masjid Raya Makassar
Masjid Raya Makassar, dibangun di atas huma lapangan sepakbola Exelsior Makassar seluas 13.912 meter persegi yg dihibahkan buat pembangunan masjid tadi. Bangunan awal Masjid Raya Makassar didesain oleh M Soebardjo dan dibangun pada tanggal 25 Mei 1949.
Masjid raya kebanggaan muslim Makassar ini menjadi tempat dilaksanakannya untuk pertama kali perhelatan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) pada tahun pada 1955 silam. Presiden pertama RI, Ir. Soekarno pernah singgah dan melaksanakan sholat Jumat di masjid ini di tahun 1957. Sedangkan mantan Presiden Soeharto juga berkunjung dan sholat Jumat di masjid perjuangan ini pada tahun 1967.
Masjid Raya Makasar, foto dari rs-stutz.com
Bangunan induk masjid ini memuat 10 ribu jemaah, bila digabung dengan laman masjid bisa menampung sampai 50 ribu jemaah. Ketika pertama kalinya ditempati salat Jumat pada Agustus 1949, sekalipun bangunannya belum rampung tetapi semua ruangan penuh sesak sampai melimpah ke jalan generik.
Pada masa itu, pemerintah menganjurkan seluruh masjid pada kota ini ditutup & bersatu di Masjid Raya guna melaksanakan salat Jumat berjemaah. Kegiatan tadi menciptakan tentara KNIL yg masih berkuasa di Makassar, merasa gusar dan meratapi pemberian biar menciptakan masjid. Sebab, Masjid Raya nir hanya menjadi tempat ibadah saja akan tetapi juga digunakan menjadi markas pertemuan dan kegiatan pejuang kemerdekaan.
Menara Masjid Raya Makasar
foto dari heningkata.multiply.com
Seiring bepergian saat, Masjid Raya Makassar dirombak total berdasarkan bentuk aslinya dalam Februari 1999. Saat itu, Ketika Jusuf Kalla melontarkan inspirasi perombakan akbar-besaran masjid tersebut, timbul reaksi dengan tudingan sebagai kapitalis murni, menggunakan tuduhan akan mendirikan plaza pada atas lokasi bekas bangunan masjid itu. Namun, seiring menggunakan perkembangan & kemajuan pembangunan masjid semenjak peletakan batu pertama sang Gubernur HZB Palaguna 9 Oktober 1999, maka Jusuf Kalla menjadi pebisnis mengambarkan tekadnya buat memperbarui bangunan dan contoh masjid tersebut.
Di kembali kontroversi pembangunan pulang masjid pujian warga Makassar itu, masjid itu berkembang menjadi sebagai tempat tinggal ibadah yg berdiri megah mirip menggunakan masjid di Timur Tengah dengan sentuhan arsitektural meditaria.
Menurut Pak JK (Yusuf Kalla, Mantan Wakil Presiden), renovasi pertama Masjid Raya Makassar semenjak dibangun tahun 1949, dilakukan dalam tahun 1978 sang Gubernur Ahmad Lamo. Tetapi, 29 tahun lalu atap masjid bocor-bocor sebagai akibatnya sangat sulit dipertahankan. Lantaran itu, masjid ini dibangun balik dengan struktur dan arsitektur baru mengadopsi Masjid Cordoba Spanyol, ad interim bangunan lama hanya menyisahkan menara disamping kiri masjid.
Bangunan Masjid Raya Makassar yg baru ini dibangun memakai bahan bangunan dari bahan baku lokal sekitar 80 %, memiliki 2 menara dengan tinggi 66,66 meter, berdaya tampung 10.000 jamaah & fasilitas berupa perpustakaan, tempat kerja Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sulsel.
Interior Masjid Raya Makasar, foto dari rs-stutz.com
Dana pembangunan masjid masing-masing bersumber menurut Jusuf Kalla (JK) sebesar Rp18,lima miliar, Aksa Mahmud (Bosowa Coorporation) Rp1,lima miliar, Pemerintah Kota Makassar Rp3 miliar, Pemprov Sulsel Rp1 miliar, jamaah masjid Rp1 miliar & Andi Sose Rp500 juta. Pada hari jumat 27 Mei 2005 bertepatan dengan 18 Rabiul Akhir 1426 H, Masjid Raya Makassar diresmikan pemakaiannya oleh Wakil Presiden RI, Drs H Muhammad Jusuf Kalla.
Cerita para penjaga sepatu
Ada berkah tersendiri bagi beberapa remaja tiap hari Jumat datang. Mereka mencari rezeki menggunakan sebagai penjaga alas kaki di Masjid Raya Makassar. Hanya berbekal pengalas (terpal atau koran) & kartu bernomor, mereka siap beraksi. Setiap Jumat selalu menjadi penjaga alas kaki di Masjid Raya. Beroperasi pada pintu masuk lantai bawah menuju loka wudhu. Penghasilannya Bisa sampai seratus ribu, & dibagi dua sama pengurus Masjid. Di Masjid Raya, banyak titik tempat penitipan sendal, kita tinggal menentukan sinkron posisi ideal kita, mau di lantai bawah, lantai atas, samping kiri, & samping kanan. Semua terbukti bisa menjaga alas kaki dengan kondusif.
Al-qur?An Raksasa pada Masjid Raya Makassar
Masjid Raya Makassar mempunyai koleksi sebuah Al-Qur?An besar berukuran 1 x 1,lima meter yang dipajang secara tetap pada lantai dua Masjid. Alqur?An ini senantiasa menerima perhatian jamaah yang datang beribadah. Bahkan hampir setiap saat tampak ada jamaah masjid yang berphose pada samping Al-Qur?An yang dipajang dalam kotak kayu jati tertutupi kaca tembus pandang tersebut.
![]() |
Alqur'an Raksasa di Masjid Raya Makassar. |
Produk pertama Al-Qur?An akbar misalnya ini, berdasarkan catatan pihak pengelola Masjid Raya Makassar, diserahkan ke Presiden RI pada 5 Juli 1994. Produk serupa yang kedua disimpan di Istana Negara, Jakarta. Produk ketiga dibuat atas pesanan Gubernur DKI Jakarta, H.Sutioso. Kemudian, keempat, dibentuk atas pesanan dari Gubernur Provinsi Jawa Tengah, H.Murdianto. Produk kelima dibuat atas pesanan Sultan Hasanah Bolkia berdasarkan Brunai Darussalam.
Produk Al-Qur?An besar yg dipajang di Masjid Raya Kota Makassar adalah pesanan menurut Pembina Masjid Raya Makassar yg pula pendiri Bosowa Coorporation, Drs.H.M.Aksa Mahmud. Al-Qur?An besar menggunakan 6666 ayat, 114 surah, dan 30 jus tadi terdiri atas 605 lbr. Menggunakan kertas berkualitas produksi Perum Peruri. Penulisan menggunakan campuran Tinta Cina dan Air Teh kental supaya tahan tidak meluntur. Al-Qur?An akbar yang pembuatannya hingga selesai memakan ketika satu tahun (12 bulan), berat total termasuk tempatnya 584 kg.
Video Masjid Raya Makassar
Foto Foto Masjid Raya Makassar
Masjid Raya Makasar, foto dari heningkata.multiply.com
Foto dari Ferry Zuljanna di panoramio
Foto dari Muhammad Nur di Panoramio
Referensi
Wisata.makassarkota.go.id – masjid raya makassar
masjidnet.wordpress.com – masjid raya makasar
makasarakku.blogspot.com – masjid raya makassar
kabarkami.com - geliat penjaga alas kaki di masjid raya makassar
tribun-timur.com - Pengemis Panuhi Masjid Raya Makassar Sejak Malam
detiknews.com - Keluarga Sumbang Rp 18 M, Kalla Resmikan Masjid Raya Makassar