Masjid Pathok Negara Sulthoni Plosokuning - Islami Pedia
News Update
Loading...

Tuesday, June 9, 2020

Masjid Pathok Negara Sulthoni Plosokuning

Masjid Pathok Negara Sulthoni Plosokuning merupakan keliru satu berdasarkan lima masjid Pathok Negara Kesultanan Ngayokyakarta Hadiningrat. Didirikan di atas tanah kasultanan seluas dua.500 m2. Bangunan masjid pada saat didirikan seluas 288 m2 & selesainya pengembangan sebagai 328 m2. Diantara kelima masjid Pathok Negara milik Kraton Yogyakarta, Masjid Pathok Negara pada Plosokuning merupakan bangunan yg paling terjaga kelestariannya.

Lokasi Masjid Pathok Negara Sulthoni Plosokuning

Masjid Pathok Negara ?Plosokuning? Berlokasi pada Jl. Plosokuning Raya Nomor 99, Desa Minomartani, Kecamatan Ngaglik, Kabupaten Sleman Yogyakarta. Letak masjid ini sekitar 9 km arah utara berdasarkan Kraton Yogyakarta.

View Masjid Sulthoni Plosokuning in a larger map

Arsitektur Masjid Pathok Negara Sulthoni Plosokuning

Masjid Pathok Negoro didirikan sehabis pembangunan masjid Agung Yogyakarta, sebagai akibatnya bentuk masjid tersebut meniru masjid Agung sebagai keliru satu bisnis legitimasi masjid milik Kasultanan Yogyakarta. Persamaan ini jua didukung oleh beberapa komponen yang terdapat di dalamnya seperti mihrob, kentongan dan beduk.

Masjid Pathok Negoro memiliki karakteristik beratap tajuk menggunakan tumpang 2. Mahkota masjid jua memiliki kecenderungan yakni terbuat dari tanah liat dan atap masjid terbuat dari sirap. Perbedaan jumlah tumpang mengindikasikan bahwa masjid pathok negoro lebih rendah kedudukannya dibandingkan dengan masjid Agung Yogyakarta yang mempunyai atap tajuk bertumpang 3. Ciri-ciri lain berdasarkan kekhasan masjid Pathok Negoro ini adalah dalam masing-masing masjid masih ada kolam keliling, pohon sawo kecik dan masih ada mimbar yg terdapat di dalam masjid.

Masjid Pathok Negara Sulthoni Ploso Kuning

Dalam perkembangan ketika ini, arsitektur trradisional telah banyak mengalami perubahan dan galat satu penyebab semua itu adalah masuknya arsitektur modern pada Indonesia. Hal di atas jua berpengaruh terhadap Masjid Pathok Negoro yang terdapat. Dari kelima masjid yg ada, hanya Masjid Pathok Negoro di Plosokuning saja yang hingga ketika ini masih mempertahankan bentuk aslinya.

Sejarah Masjid Pathok Negara Sulthoni Plosokuning

Masjid Pathok Negoro Plosokuning didirikan semasa pemerintahan Sultan Hamengkubuwono III yg 1812-1814. Beliau merupakan ayahanda Pangeran Diponegoro, saat Kyai Raden Mustafa (Hanafi I) sebagai Abdi Dalem Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat yg berkedudukan di Plosokuning.

Nama Plosokuning sendiri diambil dari nama pohon Ploso yang mempunyai daun berwarna kuning. Dulu, letak pohon ini kira-kira 300 meter sebelah timur masjid, namun sekarang sudah nir terdapat. Satu hal yang menarik berdasarkan desa ini. Hingga kini wilayah pada sekitar masjid, hanya ditempati oleh orang-orang yang masih memiliki garis keturunan dengan Kyai Mursodo. Daerah pada sekitar masjid dikenal menggunakan sebutan daerah Mutihan yang memiliki arti sebagai tempat tinggal orang-orang putih atau santri. Daerah di sekitar masjid yg disebut daerah Mutihan jua diklaim menjadi wilayah Ploso Kuning Jero, yang hanya ditempati oleh orang yg memiliki ikatan darah menggunakan pendiri masjid. Sedangkan wilayah yang agak jauh menurut masjid diklaim Ploso Kuning Jobo.

Masjid Pathok Negara Sulthoni Ploso Kuning

Sebagai salah satu masjid pathok Negoro, pada masjid Plosokluning pula ditempatkan abdi dalem kemasjidan. Abdi dalem yang menjalankan tugas di masjid Plosokuning dengan fungsi masing masing menjadi Khotib, Muadzin, Jajar Jama'ah, Jajar Ulu-ulu (penghulu) dan Jajar Merbot. Kesemua fungsi tersebut pada emban oleh andi dalem bergelar Raden.

Renovasi Masjid Pathok Negara Sulthoni Plosokuning

Keaslian Masjid pathok Negoro Plosokuning dapat terlihat pada bagian atap dimana di atasnya masih ada mahkota gada bersulur yang terbuat dari tanah liat yang hingga sekarang masih terpasang di zenit atap masjid. Dulu, penutup atap masjid memakai sirap namun atap sirap ini kemudian diganti dengan genteng dalam tahun 1946.

Pada bagian lantai masjid dahulu diplester biasa menggunakan memakai semen merah, lalu pada tahun 1976 lantai masjid ini diganti dengan tegel biasa. Begitu jua menggunakan daun pintu dan temboknya dilakukan penggantian dalam tahun 1984. Dulu tembok dinding masjid setebal dua batu, tetapi lantaran terkikis terus menerus sekarang tinggal 1 batu. Dahulu pintu masjid hanya terdapat satu dan sangat rendah yg mengakibatkan ruang masjid sebagai gelap. Pintu yang rendah ini dimaksudkan supaya setiap orang yg masuk masjid hendaknya menunduk & memberitahuakn rasa tatakrama dan sopan santun terhadap masjid. Keadaan demikian mengakibatkan ruangan pada pada masjid menjadi gelap, sebagai akibatnya pada tahun 1984 ditambah pintu masuk masjid menjadi 3 bagian dan ditambah ventilasi di ruang pada masjid.

Semua penambahan & pemugaran bangunan pada masjid, terlebih dahulu dimintakan persetujuan menurut Sinuhun Kanjeng yg berada pada kraton, baik tentang bentuk dan modelnya. Beberapa tahun terakhir, takmir masjid mengadakan pemugaran & penambahan ruang yang ada di samping kanan & kiri masjid. Hal ini bertujuan agar kegiatan pengajian & tadarus dapat berlangsung nyaman sekaligus buat menambah shaf putri. Pada ruang pada masjid masih ada tiang-tiang yg berfungsi sebagai resistor konstruksi atap. Semua tiang penyangga ini sebagian akbar masih orisinil dan terbuat menurut kayu jati.

Tahun 2000 Masjid Plosokuning mengalami renovasi pada 4 tiang utama dan beberapa elemen lainnya. Pada tahun 2001, masjid ini balik mengalami renovasi pada bagian serambi & loka wudhu. Renovasi ini dilaksanakan sang Dinas Kebudayaan Provinsi DIY. Pada tahun tadi warga secara swadaya juga mengubah lantai tegel masjid menggunakan keramik, memasang konblok di page dan mendirikan menara pengeras bunyi.

Tradisi Masjid Pathok Negara Sulthoni Plosokuning

Di depan masjid masih ada 2 kolam menggunakan kedalaman tiga meter. Setiap orang yg akan memasuki masjid wajib bersuci terlebih dahulu pada kolam itu. Makna lain dari dua kolam ini merupakan bila kita menuntut ilmu haruslah sedalam-dalamnya. Saat ini kolam tersebut pula digunakan untuk memelihara ikan serta buat mencuci kaki sebelum masuk ke mesjid.

Di dalam masjid, terdapat mimbar tua yg terbuat menurut kayu jati menggunakan ornamen pada pegangan mimbar. Mimbar ini jua dilengkapi menggunakan sebuah tongkat yg dipakai sang khatib pada saat menaruh khotbah yang sampai sekarang masih dipakai. Masjid ini pula masih menganut norma lama dimana adzan dalam waktu sholat Jum'at dilakukan 2 kali. Dahulu lebih kurang tahun 1950 adzan pertama dilakukan oleh lima orang sekaligus dan adzan ke 2 dilakukan keliru seorang menurut mereka.

Begitu pula dengan khotbah dilakukan dengan memakai bahasa Arab. Baru pada tahun 1960 istiadat tadi berubah, muadzin yg semula berjumlah 5 orang sebagai dua orang, tetapi adzan permanen dilakukan 2 kali. Khotbah pula diganti menggunakan menggunakan bahasa Jawa. Pada bagian pintu gerbang, masjid ini mempunyai pintu gerbang yang berundak. Pada tiga undakan pertama berarti Islam itu terdiri dari 3 elemen yakni Iman, Islam & ikhsan. Pada lima undakan kedua menunjukkan bahwa rukun Islam itu terdapat 5 sedangkan dalam 6 undakan ketiga menunjukkan bahwa rukun iman itu terdapat 6.

Pada momen-momen eksklusif, pada masjid ini juga dilaksanakan aktivitas keagamaan yg diikuti sang keluarga kraton, semisal tradisi Bukhorenan. Tradisi ini telah sebagai bagian berdasarkan tradisi keraton yg lestari hingga kini . Maksud & tujuannya nir lain adalah buat mempelajari ajaran & tuntunan Nabi menggunakan membaca & memahami hadist-hadist yang terdapat pada Sahih Bukhari.

Referensi

pathoknegoro.com - Masjid Pathok Negoro Plosokuning

hizbut-tahrir.or.id - Masjid Pathok Nagara

-------------------------------ooOOOoo-------------------------------------

Lanjutkan Membaca Artikel Masjid Pathok Negara Lainnya

Masjid Pahtok Negara Ngayokyakarta Hadiningrat

Masjid Pathok Negara Sulthoni Ploso Kuning

Masjid Pathok Negara Taqwa Wonokromo

Masjid Pathok Negara Nurul Huda

Masjid Pathok Negara Ad-Darojat Babadan

Masjid An-Jami Nur Mlangi

Share with your friends

Give us your opinion

Notification
This is just an example, you can fill it later with your own note.
Done