Sejak menjajah bumi Palestina, Israel sudah menghancurkan lebih dari 1000 tempat kudus umat Islam
Hidayatullah.com— Kejahatan terbaru tentara Yahudi-Israel yang melakukan usaha pembakaran Al-Quran dan Masjid di Desa Yasuf, dekat Distrik Selfit, menuai kecaman berbagai pihak.
Menteri Urusan Wakaf Otorita Palestina, Mahmoud Al-Habash mengecam aksi penyerangan & pembakaran masjid tersebut. Ia mengungkapkan, ketidakpedulian masyarakat global akan kebejatan Zionis-Israel & penistaan rezim ini terhadap tempat-loka suci Islam, menciptakan Tel Aviv kian bersikap rasialis di kawasan ini.
Mahmoud Al-Habash menegaskan, semenjak menjajah bumi Palestina, Israel sudah menghancurkan lebih menurut 1000 loka suci umat Islam.
"Sejak deklarasi Zionis Israel di Palestina pendudukan, tentara & pemukim Yahudi Zionis menghancurkan sekitar seribu masjid," ungkapnya.
Namun penistaan terhadap tempat-loka suci Islam ini bukanlah hal yang baru. Semenjak keluarnya rezim ilegal Israel di daerah Palestina, Masjid Al-Aqsa yang menjadi loka kiblat pertama umat Islam, acapkali sebagai target agresi militer dan pemukim brutal Yahudi Zionis.
Tahun 1969, sekelompok radikal Zionis yang dipimpin Michael Rauhan , melakukan tindakan teroris yang dikoordinasi dengan membakar Masjid Al-Aqsa. Akibat pembakaran itu, bagian-bagian penting masjid kiblat pertama umat Islam itu mengalami rusak parah.
Pada tanggal 11 April 1982, seorang tentara Israel yang bernama Allan Goodman menyerang Masjid Al-Aqsa, menggugurkan puluhan warga Palestina yang tengah mengerjakan shalat, dan mencederai lebih dari 60 warga.
Pemukiman
Sementara itu, bersamaan dengan dukungan Tel Aviv terhadap berlanjutnya pembangunan permukiman Israel di Palestina, tentara & pemukim Zionis-Israel mulai kian brutal dengan menistakan loka-loka sakral Islam, khususnya Masjid Al-Aqsa.
Sumber-asal pemberitaan Palestina melaporkan, dua tentara Israel, Ahad sore (13/12) berusaha masuk ke wilayah tempat Masjid Al-Aqsa, loka kiblat pertama umat Islam. Namun upaya itu dilakukan menggunakan cara paksa, yang akhirnya menerima reaksi berdasarkan para penjaga masjid. Karena tidak boleh masuk, kedua tentara Israel itu memukuli seorang penjaga masjid menggunakan pukulan bertubi-tubi.
Masih terkait menggunakan arogansi tentara Israel, militer rezim ini pada surat pemanggilannya yang terbaru meminta imam shalat jamaah Masjid Al-Aqsa, Hatem Abdul Qader dan Syeikh Iqrimah Shobri agar berkomitmen atas instruksi militer Israel yg melarangnya buat masuk ke Masjid Al-Aqsa selama enam bulan.
Meski militer Zionis mengumumkan embargo buat masuk ke Masjid Al-Aqsa, Abdul Qadir, Jumat kemudian permanen melakukan shalat Jumat pada masjid kiblat pertama umat Islam tadi. Lebih menurut itu, Abdul Qadir menyatakan nir khawatir akan dampak-dampak penentangan terhadap instruksi militer Zionis Israel.
Abdul Qader juga menyebut keputusan para pejabat Israel menjadi tindakan ilegal dan arogan. "Siapapun tidak berhak menghalangi dirinya buat beribadah pada masjid ini," ungkapnya. [irb/cha/www.Hidayatullah.Com]