Bolivia beribukota di La Paz, kota yang terkenal sebagai Ibukota negara tertinggi di dunia, disebut demikian karena kota La Paz merupakan Ibukota Negara yang berada di elevasi mencapai 3000 hingga 4100 meter dari permukaan laut, jauh lebih tinggi dibandingkan dengan Gunung Semeru (3.676 mdpl) yang merupakan gunung tertinggi di pulau Jawa. La Paz dalam Bahasa Spanyol berarti "damai". Kota ini terletak di Pegunungan Andez dan dikelilingi beberapa gunung seperti Illimani, Huayna Potosi, Mururata, & Illampu. Karena lokasinya itu, La Paz pernah dilarang oleh FIFA untuk menyelenggarakan pertandingan sepakbola internasional terkait dengan tipisnya lapisan udara disana akan sangat mempengaruhi kesehatan bahkan keselamatan para pemain dari negara yang berada di dataran rendah.
Bolivia berpenduduk 10,461,053 jiwa dengan luas wilayah negaranya 1,098,581 m2. Grup etnis di negara ini terdiri dari Quechua 30%, mestizo (campuran kulit putih dan keturunan Amerindian) 30%, Aymara 25%, kulit putih 15%. Mayoritas penduduknya beragama katholik (95%), disusul oleh Protestant (Evangelical Methodist). Dan data statistik yang menunjukkan bahwa Islam di Bolivia diperkirakan ada sekitar 2000 jiwa atau setara dengan sekitar 1% dari total penduduk mereka.
Islam masuk ke Bolivia dibawa oleh imigran muslim yang masuk kesana dari berbagai negara Islam termasuk di dalamnya muslim dari Palestina, Iran, Suriah dan Lebanon. Imigran Palestina yang datang kesana di era tahun 1970-an yang kemudian mendirikan organisasi Islam pertama di Bolivia, Centro Islamico Boliviano di Santa Cruz yang berdiri tahun 1986 oleh Mahmud Amer Abusharar yang sudah memulai dakwahnya sejak pertama kali tiba disana tahun 1974.
![]() |
Islamic center Santa Cruz dan aktivitasnya |
Pemerintah Bolivia memang menunjukkan sikap yang baik terhadap dunia Islam terbukti dengan dukungan yang kuat bagi kemerdekaan Palestina dari penjajahan Israel. Tercermin dengan sikap pemerintahan presiden Evo Morales yang mengusir duta besar Israel pada bulan Maret 2009, sebagai reaksi terhadap tindakan Israel di wilayah Palestina. Para pengamat politik melihat tindakan tersebut bukanlah atas pengaruh komunitas muslim Bolivia namun lebih karena kedekatan politik Bolivia dengan Iran dan Saudi Arabia. Sikap tersebut kemudian merembet kepada berbagai tuduhan yang di arahkan kepada para tokoh muslim Bolivia oleh berbagai pihak di Amerika, termasuk tuduhan tindak terorisme.
![]() |
Suasana kelas kajian Islam dan bahasa Arab di Islamic Center Santa Cruz |
Berapa Besar Komunitas Muslim di Bolivia ?
Berapa banyak jumlah muslim di Bolivia memang tak ada data pasti, Institut Statistik Nasional Bolivia (INE) sendiri tidak memiliki data tersebut. Namun pada 24 Februari 2008 lalu harian El-Nueva Dia di Santa Cruz memperkirakan jumlah muslim di Bolivia ada sekitar 1000 jiwa, sebagian besar tinggal di kota La Paz dan Santa Cruz. Data dari INE tahun 2001 menunjukan bahwa dari sekitar 8 juta atau setengah dari penduduk Bolivia merupakan etnis asli kelompok Amerindian, dua kelompok terbesarnya adalah Indian dari suku Aymara dan Quechua. Dari berbagai sumber yang ada, tidak ada satu kelompok etnis pun yang menjadi target utama Islamisasi di Bolivia oleh organisasi Islam manapun.
Masjid Masjid di Bolivia
Meskipun komunitas muslim di Bolivia hanya sekitar 1000 hingga 2000 jiwa namun perkembangan dakwah Islam di negara ini cukup mengagumkan. Ketertarikan penduduk setempat kepada ajaran Islam membuka peluang dakwah selebar lebarnya di negara tersebut. Ada beberapa masjid di Bolivia meski tidak semuanya berbentuk bangunan masjid sebenarnya. Beberapa merupakan ruang di gedung gedung apartemen atau berupa bangunan biasa, semua masjid tersebut di kelola oleh berbagai organisasi Islam Bolivia.
Masjid Islamic Center Bolivia di Santa Cruz merupakan masjid pertama di Bolivia dibangun tahun 1992 oleh Centro Islamico Boliviano (CIB). Pembangunan masjid ini bermula dari kedatangan Mahmud Amer Abusharar dari Palestina tahun 1974. Beliau yang kemudian mendirikan organisasi Islam pertama sekaligus Masjid pertama di Bolivia di kota Santa Cruz yang merupakan ibukota komersil bagi Bolivia. Sampai hari ini Masjid di kota Santa Cruz ini menjadi satu satunya masjid dalam bentuk sebenarnya seperti yang biasa kita kenal. Sebuah bangunan masjid dengan kubah besar dan menara tinggi.
![]() |
Interior Masjid As-Salam La Paz |
Masjid As-Salam dan Masjidum Jbelnnur di La Paz
Masjid As-Salam ini menurut laporan islamicbulletin.org merupakan gedung yang dibeli oleh seorang pemuda muslim Inggris bernama Muhammad Kamal Uddin untuk dijadikan masjid. Disebutkan bahwa pemuda muslim Inggris ini suatu hari tiba di La Paz dan mengetahui saudara saudara disana sangat membutuhkan masjid, segera setelah dia kembali ke Inggris dia menggalang dana untuk keperluan tersebut. Dan segera setelah dia kembali ke La Paz proses pembelian gedung tersebut dilaksanakan.
![]() |
Plakat penghormatan untuk (Alm) Muhammad Kamal Uddin yang telah menyumbangkan dana bagi pembelian gedung masjid ini. |
Masjid kedua di kota La Paz adalah Masjidum Jbelannur merupakan masjid kecil yang hanya berupa sebuah ruang mushola kecil, dikelola di kota La Paz yang dikelola oleh Asociacion de la Comunidad Islamica de Bolivia – ACIB. Selain itu masih ada ruang ruang masjid lainnya di beberapa kota di Bolvia termasuk Islamic Center Sucre yang dikelola olehAsociacion Cultural Boliviana Musulmana (ACBM). Masing masing organisasi Islam ini akan di ulas dalam posting berikutnya.
Bersambung ke(Bagian 2)
Baca Juga Masjid dan Islam di Negara Berdekatan
Masjid Sheikh Ibrahim - Venezuela
Masjid Umar Bin Khattab - Kolumbia
Masjid As-Salam Santiago, Chile