Islam di Bahama (bagian 2) - Islami Pedia
News Update
Loading...

Sunday, October 4, 2020

Islam di Bahama (bagian 2)

MASJID satu satunya di kota Nassau - Bahama

Awal dari Gerakan Islam di Bahama

Di penghujung tahun 1960-an hingga awal 1970-an ada orang Bahama yang menyebut dirinya sendiri sebagai Bashan Saladdin tinggal di kota Nassau, sehari hari selalu  menggunakan jubah panjang dan penutup kepala khas bangsa Arab. Orang orang disana memanggilnya dengan sebutan “Allah” karena kata itu yang selalu saja di ucapkannya setiap kali berbicara dengan siapapun yang dijumpainya. Nama beliau sebenarnya adalah Charles Cleare, dia tinggal di area Fort Fincastle dan mulai mengalihfungsikan rumah miliknya sebagai masjid.

Beberapa penduduk setempat yg kemudian awal awal sekali memeluk Islam termasuk merupakan Zubair Ali (sebelumnya bernama Howard Clarke) dan Mustafa Khalil Khalfani 1 (anggota pendiri Jamaat-ul-Islam, Gerakan Islam Revolusioner Bahama) yang masuk Islam pada Bahama bersama dengan Bashan Salddin sehabis bersekolah di New York. Mustafa Khalil Khalfani 1 menikah menggunakan muslimah menurut Senegal.

Pada bulan Juli 1974, Dr.Vivian X Russell (juga anggota pendiri Jamaat-ul-Islam, Gerakan Islam Revolusioner Bahama) pulang kampung ke Bahama sebagai dokter seorang ahli gigi dan pula anggota dari organisasi Nation of Islam, organisasi Islam di Amerika Serikat, yang dipimpin sang Elijah Muhammad. Beliau berencana mendirikan Nation of Islam pada Bahama dan diseluruh kawasan Karibia. Sedangkan Mustafa Khalil Khalfani I adalah seorang muslim suni anggota menurut Organisasi yang bernama Islamic Party of North America (Partai Islam Amerika Utara). Dua organisasi yg sama sama mengaku sebagai organisasi Islam tetapi mempunyai akidah dan agama yg tidak sinkron.

Bashan Saladdin sendiri sebenarnya merupakan muslim suni tetapi juga mengikuti ajaran Elijah Muhammad dan mencoba buat menggabungkan keduanya dalam kesehariannya. Namun demikian sudah bisa difahami bahwa Bahama memang terlalu mini buat mencoba mengokohkan kepercayaan yang semenjak awal telah sebagai barang aneh & asing bagi sebagian akbar orang orang disana.

Dr. Munir Ahmad
Sebelum benih benih Nation of Islam berhasil ditanam di Bahama, Elijah Muhammad selaku pimpinan tertinggi organisasi tersebut di Amerika Serikat, wafat pada tanggal 26 Februari 1975 dan digantikan oleh putranya Wallace D. Muhammad. yang membawa perubahan mendasar di dalam organisasi Nation of Islam. Pada kata sambutan pertamanya Wallace D Muhammad mendeklarasikan kepada pengikutnya bahwa dia akan mengikuti Sunnah Rosulullah dan semua pengikutnya diminta untuk melakukan hal yang sama. Beliau memang tidak berharap perubahaa itu akan terjadi dalam waktu satu malam namun demikian beliau secara berkelanjutan melaksanakan sunnah dalam setiap aktivitas organisasinya. Dia-lah yang kemudian mengganti nama Dr. Vivian X menjadi Munir Ahmad.

Dengan sendirinya bagi muslim di Bahama yang juga sebagai sasaran bagi Nation Of Islam terbuka peluang buat bersama sama beranjak mendirikan ajaran Islam sebagaimana mestinya, menciptakan komunitas Islam menurut Al-Qur?An & Sunnah sebagai ajaran Islam yang sebernarnya sebagaimana diajarkan oleh Nabi Muhammad s.A.W. Muslim disana mulai mempelajari ajaran Islam yang sahih termasuk menggunakan membaca buku ?Towards Understanding Islam? Karya Maulana Maududi yang menjelaskan dengan detil tata cara aplikasi sholat wajib 5 saat dengan baik dan benar, dan mulai melaksanakan sholat sebagaimana ajaran Rosulullah secara berjamaah dipimpin oleh Mustafa Khalil Khalfani 1, yang pernah memeriksa nya selama kuliah pada New York.

Tahun 1977 seorang dokter muslim dari Bangladesh bernama Ghulam Muazzam datang ke Bahama untuk bekerja sebagai Patologis di Rumah Sakit Princess Margaret Hospital, manakala dia bertemu dengan beberapa muslim disana dia menawarkan diri untuk mengajarkan Al-Qur’an dan dasar baca tulis aksara Arab. Muslim disana kemudian berkumpul di Apartemennya di di Cable Beach setiap hari minggu sore untuk belajar. Beliau membacakan Al-Qur’an dalam bahasa arab kemudian menterjemahkannya ke dalam bahasa Inggris untuk memudahkan pemahaman  bagi jemaah.

Pertemuan lainnya dilakukan pada kediaman Mustafa Khalil Khalfani 1, yang menyewa tempat tinggal di Albury lane, Shirley Street. Saat itulah Pascal Vergilius Hepburn balik menurut Inggris Raya setelah menyelesaikan kuliahnya disana. Beliau lalu bertemu menggunakan Dr. Munir Ahmad (Dr.Vivian X) menjadi Pasien & mendapatkan penjelasan tentang Islam selama proses operasi gigi di mulutnya. Dikemudian hari Pascal Vergilius Hepburn masuk Islam dan berganti nama sebagai Faisal AbdurRahman Hepburn & sebagai pemimpin menurut Jamaat-ul-Islam, Gerakan Islam Revolusioner Bahama). Dr. Munir Ahmad (Dr. Vivian X) masuk Islam ketika menempuh pendidikan tinggi di Inggris Raya, dia kemudian menikah dengan seseorang muslimah berdasarkan Malaysia sahabat kuliahnya semasa di Inggris Raya.

Masih di tahun 1977, Mustafa Khalil  Khalfani 1 mengundang seorang Maulana (guru agama Islam) dari Pakistan bernama Khurshid Abdullah (80 tahun) , beliau datang ke Bahama bersama istrinya, seorang muslimah Inggris dari Manchester. Maulana Khurshid Abdullah kemudian tinggal di rumah Mustafa Khalil Khalfani 1 di Albury Lane dan mulai mengajarkan pelaksanaan Islam dalam kehidupan sehari hari, mengajarkan bagaimana cara menghafal sepuluh surah terahir Al-Qur’an untuk keperluan sholat lima waktu. Pelaksanaan pembelajaran dilaksanakan sejak ba’da magrib hingga tiba waktu sholat Isya. beliau juga mengajarkan cara membaca huruf hijaiyah serta baca tulis hurup Arab. Sementara istrinya mengajar para muslimah. Meski usianya sudah lanjut Maulana Khurshid Abdullah sangat enerjik, setiap habis subuh beliau masih menyempatkan diri jalan jalan pagi ditemani oleh staff nya.

Berdirinya Komunitas Islam Bahama

Karena perbedaan latar belakang ke-Islaman dari muslim yg di bisa dari lingkungan selama belajar pada luar negeri, maka kemudian disepakati buat menciptakan Komunitas Muslim pada Bahama yg disandarkan pada Kemurnian ajaran Islam sebagaimana yg diajarkan sang Nabi Muhammad S.A.W dan para Sahabatnya.

Di bulan september 1978 rendezvous dilaksanakan pada partemen Dr. Muazzam?S membahas tentang pembentukan komunitas Islam di Bahama. Pada saat itu kebanyakan muslim yg datang ke Bahama adalah para pekerja profesional dari anak benua India dan Pakistan. Setiap orang yg belajar Islam akan mengenal tentang mazhab yg terdiri menurut mazhab hanafim Syafi?I, Maliki dan Hambali. Sebagian akbar muslim dari India & Pakistan bermazhab Hanafi. Mazhab sendiri baru terbentuk setelah wafatnya Rosulullah (609-632) & sebagai rujukan sebagian besar muslim pada global. Bahkan muslim pada Bahama pun dalam awal Islam masuk kesana juga menganut mazhab Hanafi, tetapi dalam rendezvous buat pembentukan komunitas Islam pada Bahama, menggunakan sengaja tidak buat menganut salah satu mazhab yg ada & putusan bulat untuk membentuk Jemaah yang dari ajaran Islam yg murni menggunakan pemahaman sebagaimana dilaksanakan oleh Rosulullah dan para sahabatnya.

Di awal tahun 1980-an utusan muslim Bahama berangkat ke berbagai loka di Amerika Serikat buat menghadiri Ijtimah atau rendezvous sesama muslim yang diselenggarakan sang organisasi Islam Jemaah Tabligh yang umumnya berkumpul bersama di fasilitas fasilitas publik selama masa libur nasional termasuk selama libur Paskah, Hari Buruh, Thanksgiving & Natal. Selama pertemuan, fasilitas publik bermetamorfosis menjadi sebuah kamp besar dengan ratusan sampai ribuan muslim menurut berbagai bangsa berkumpul buat sholat berjamaah, ta?Lim, tadarus, makan dan minum dan mencicipi suasana pada lingkungan Islami selama tiga atau empat hari. Jemaah Tabligh berkantor pada India menggunakan misi mengirimkan muslim buat berda?Wah ke berbagai negara untuk mengajak ummat Islam memperbaharui & menghidupkan balik akidah dan peribadatan mereka.

Tiga muslim Bahama lalu tinggal pada India selama empat bulan bergabung dengan Jemaah Tabligh. Dua diantaranya kemudian balik ke Nassau sedangkan Abu Saeef Umar Barnett (atau sebelumnya bernama Carlos Barnet) menetap disana buat belajar bahasa Arab dan Urdu di Pakistan, dia kemudian melanjutkan pendidikan pada Universitas Madinah (Saudi Arabia) lalu dikirim ke Yaman dan menetap disana selama tujuh tahun. Beliau kemudian menikan dengan muslimah dari Malaysia dan telah dikaruniai putra & putri yang semuanya hafiz Al-Qur?An.

Seorang muslim lainnya bernama Fareed Abdullan (atau sebelumnya bernama Frederick Sturrup, anggota pendiri Jamaat-ul-Islaam, Gerakan Revolusioner Islam Bahama) berangkat ke Guyana buat mengikuti kursus bahasa Arab selama setahun sebagai persiapan untuk kuliah di Universitas King Abdul Aziz (Riyadh, Saudi Arabia) sampai memperoleh gelar sarjana dibidang Syari?Ah. Dia lalu balik ke Nassau tahun 1991 lalu pergi ke Amerika Serikat buat sebagai imam dan mengajar komunitas muslim disana.

Di awal awal periode Islam pada Bahama, terdapat 2 lagi muslim yang patut dicatat yakni Haneef Abdul Haq (John Russell) & seorang muslimah bernama Najah Baker, yg menikah dengan Daoud Shabazz (sebelumnya bernama David Armbrister). Daoud Shabazz merupakan galat satu berdasarkan pengawal pribadi Malcom X pada era tahun 1960-an. Haneef Abdul Haqq dan Najah Baker pula merupakan anggota pendiri Jamaat-ul-Islaam, Gerakan Revolusioner Islam Bahama.

Perkembangan Islam di Bahama dari tahun 1970-an adalah masa yg sangat krusial. Nenek moyang muslim Bahama dibawa ke Bahama sebagai budak dan nir bisa menjalankan ke-Islaman mereka dan berakibat nir berkembangnya Islam pada Bahama. Tetapi suasana-nya tidak selaras pada era 70-an menggunakan kondisi telah lebih kondusif bagi perkembangan dan pertumbuhan agama Islam.

Bulan Oktober 1992, Jamaat-ul-Islam menyelenggarakan Simposium yang berjudul ?Deeper Roots? Pada Auditorium Kampus pada Bahama menggunakan pembicara primer menghadirkan Dr. Abdullah Hakeem Quick, seorang sarjana Islam & sejarawan yang mempresentasikan bahwa muslim berdasarkan benua Afrika telah berkelana ke global baru (Benua Amerika) satu abad sebelum Columbus. Informasi ini sebagai tajuk utama pada buku berjudul ?Deeper Roots 1? Yg diterbitkan tahun 1990. Kemudian disusul dengan buku berikutnya berjudul ?Deeper Roots-Muslims in the Americas and the Caribbean From Before Columbus to the Present? Terbitan tahun 1997. Komunitas muslim Bahama juga relatif beruntung dengan kehadiran Daud Abdul Haqq berdasarkan Barbados yang adalah seseorang imam sekaligus pendidik. Beliau tiba ke Nassau di athun baru 1990-an. Beliau sangat berperan dalam pembuatan dokumen yang berjudul ?Recommendations for Crime and Punishment in the Bahamian Society? Tahun 1995. Sebuah dokumen yg dipaparkan kepada pemerintah, media dan warga Bahama, berisikan rekomendasi penanganan tindak kriminal dan sangsinya dalam rakyat Bahama.

Upaya Da?Wah

Pertumbuhan & perkembangan komunitas Islam pada Bahama berkaitan eksklusif dengan jumlah dan upaya da?Wah yang telah dilakukan. Hal yang nir mungkin terjadi tanpa terus menerus mendakwahkan Islam secara konsisten. Komunitas muslim Bahama meskipun pada jumlah yang relatif mini namun relatif aktif & terlihat berkembang dengan baik keanggotaannya sepanjang tahun dan memang dikarenakan sang bertambahnya orang orang Bahama yg masuk Islam. Da?Wah tidak hanya dilakukan di Nassau tapi jua dilakukan pada kota terbesar ke 2 pada Bahama yakni kota Freeport.

Pendekatan da?Wah yg dilakukan meluas di Bahama. Komunitas muslim disana secara aktif menyampaikan pesan kepada khalayak luas melalui berbagai cara. Seperti program ?Street Da?Wah? Yakni da?Wah yg disampaikan menggunakan mengujungi area tertentu dan berbicara eksklusif pada warga disana mengenai Islam, secara aktif mengungkapkan pesan mengenai Islam melalui program radio termasuk melaksanakan forum diskusi dan pameran sejarah Islam.

Isu Sosial & Komunitas Islam

Muslim Bahama pula aktif melibatkan diri pada kerja kerja sosial termasuk pada dalamnya membagikan sandang pada yg membutuhkan dan banyak sekali aktivitas amal lainnya. Berkaitan menggunakan isu sosial, komunitas muslim sudah bersuara menggunakan keras dalam hal krimilitas pada masyarakat buat memperbaiki pandangan negatif warga disana tentang Islam dan muslim pada media masa. Komunitas muslim juga bekerja keras pada menampilkan Islam menjadi obat bagi banyak sekali penyakit masyarakat.

Secara historis muslim Bahama senantiasa melibatkan diri dalam setiap gagasan pemerintah yg ber-orientasi aktivitas sosial. Saat pemerintah membangun National Social development council (Dewan Perkembangan Sosial Nasional), Komunitas muslim Bahama langsung terjun buat berkontribusi. Dewan tersebut merupakan amalgamasi dari lembaga forum amal yg terdapat buat beserta sama menangani berbagai perseteruan sosial negara.***

Kembali ke bagian pertama

Rujukan

http://jamaa-ahlussunnah-bahamas.Com/

bahamaslocal.com – Jamaat Ulislam Mosque

radianceweekly.com – Islam in Bahamas

---------- ooo000ooo ----------

Baca Juga

Islam di Bahama (bagian pertama)

Islam di Kostarika | Islam di Brazil

Islam di Ecuador | Islam di Barbados

Islam di Belize | Islam di Bolivia

Islam di Paraguay | Islam dan Masjid di Trinidad & Tobago

Islam di Uruguay | Islam dan Masjid di Vanuatu

Islam dan Masjid di  Puerto Rico | Islam di Macao

Share with your friends

Give us your opinion

Notification
This is just an example, you can fill it later with your own note.
Done