Masjid Baiturrahim Ulee Lheue, Banda Aceh - Islami Pedia
News Update
Loading...

Monday, September 7, 2020

Masjid Baiturrahim Ulee Lheue, Banda Aceh

Masjid Baiturrahim Ulee Lheue, Banda Aceh. Salah satu masjid yang selamat dari terjangan tsunami tahun 2004 lalu meski lokasinya berada di kawasan pantai. Sebuah peristiwa langka yang tak terpecahkan hingga kini, bagaimana masjid dari bahan batu bata tanpa tulang beton ini bisa bertahan dari dasyatnya terjangan tsunami sementara seluruh bangunan disekitarnya tak bersisa rata dengan tanah. (foto dari dhannysurya.blogspot.com)

Masjid Baiturrahim Ulee Lheue adalah keliru satu masjid bersejarah pada kota Banda Aceh selain Masjid Raya Baiturrahman. Sama misalnya Masjid Baiturrahman, Masjid Baiturrahim pun telah sebagai saksi bisu perjalanan sejarah Aceh semenjak masa kesultanan, penjajahan Belanda, Jepang, hingga era kemerdekaan dengan segala getir manisnya sejarah. Bencara Tsunami 26 Desember 2004 mengangkat masjid Baiturrahim ke media pemberitaan dalam & luar negeri ketika hantaman air tsunami berlalu menyisakan bekas yg luar biasa mengerikan, seluruh kota luluh lantak kecuali bangunan masjid Baiturrahim.

Selembar foto yang menunjukkan masjid ini berdiri sendirian ditengah daerah Ulee Lehue yg luluh lantak sudah menyita perhatian begitu poly kalangan, dari yang menganggap itu menjadi foto editan, hoak sampai bahkan ada yg penuh penasaran mengunjungi langsung lokasi masjid ini beberapa hari paska bala hanya demi mengambarkan kebenaran fakta tadi. Sejarah sudah mencatat bahwa Masjid Baiturrahim Ulee Lheue adalah salah satu masjid pada Aceh yg selamat dari terjangan tsunami meskipun seluruh bangunan disekitarnya hancur tidak bersisa.

2 wajah ::: foto bawah adalah kondiri masjid Baiturrahim paska bencana tsunami berdiri sendirian ditengah tengah puing daerah Ulee Lheue. Dan foto atas kondisi masjid selesainya dibersihkan dari puing puing dan pada proses perbaikan.

Lokasi Masjid Baiturrahim

Masjid Baiturrahim berdiri di Kawasan wisata pantai Cermin Ulee Lheue, sebuah daerah pantai yg sangat indah dan penuh menggunakan kenangan sejarah. Ketika Belanda melakukan ekspedisi pertama ke Aceh pada tahun 1873 dilakukan melalui Pantai Cermin (Pante Ceureumen) ini, Untuk kelancaran operasi militer di Aceh, Belanda menciptakan dermaga di Ulee Lheue sebagai pintu gerbang ke Aceh pada tahun 1874 & terselesaikan pembangunannya pada tahun 1875. Untuk menghubungkan Ulee Lheue ke Banda Aceh dibangun jalan kereta barah menggunakan stasiunnya pada kurang lebih depan Mesjid Raya Baiturrahman kini .

Masjid Baiturrahim Ulee Lheue

Kawasan objek wisata Pantai Cermin Ulee Lheue

Kecamatan Meuraksa, Banda Aceh

Propinsi Nangroe Aceh Darussalam

Indonesia

Koordinat geografi : 5°33'21.01" N   95°17'2.71"E

Sejarah Masjid Baiturrahim Ulee Lheue

Masjid Baiturrahim Ulee Lheue, telah berdiri sejak masa kesultanan Aceh pada abad ke-17. Masa itu masjid tadi bernama Masjid Jami? Ulee Lheu (masjid Jami? Ole Le) dibangun diatas tanah wakaf famili besar Teungku Hamzah. Pada 1873 saat Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh dibakar Belanda, seluruh jamaah masjid terpaksa melakukan salat Jumat di Masjid Jami Ulee Lheue. Dan semenjak ketika itu namanya menjadi Masjid Baiturrahim.

Sejak berdirinya sampai kini masjid ini sudah mengalami beberapa kali renovasi. Awalnya masjid dibangun menggunakan konstruksi seutuhnya terbuat menurut kayu, dengan bentuk sederhana dan letaknya berada pada samping lokasi masjid yg sekarang. Karena terbuat dari kayu, bangunan masjid tidak bertahan usang karena lapuk sehingga wajib dirobohkan.

Foto udara tempat Ulee Lheue pra & paska tsunami, Masjid Baiturrahim adalah bangunan beratap hijau di bagian 'bawah tengah' foto atas, dan paska tsunami menyisakan masjid ini satu satunya bangunan yg masih utuh pada daerah itu misalnya terlihat pada foto bawah.

Pada 1922 dimasa pemerintahan kolonial Hindia Belanda masjid Baiturrahim dibangun menggunakan material tetap menggunakan gaya arsitektur Eropa. Berkaligrafi ejaan Arab Jawo. Masjid ini nir memakai material besi atau tulang penyangga melainkan hanya susunan batu bata & semen saja. Masjid ini dibangun secara swadaya oleh rakyat Meuraxa, pada saat itu dipimpin oleh Teuku Teungoh Meuraxa lebih kurang tahun 1923/1926 Masehi. Almarhum Teuku Teungoh ini juga salah seorang yg kini konon memiliki tanah warisan di Pulo Batee, Kecamatan Peukan Bada, Aceh Besar.

Program swadaya menggunakan azas gotong-royong sangat terlihat dalam warga Meuraxa pada ketika itu buat mengumpulkan dana, bagi sebagian besar kaum adam yg berprofesi menjadi nelayan, setiap pergi dari melaut hasil penjualannya disisihkan buat masjid begitu pula dengan ibu-mak mengumpulkan beras sedikit-sedikit pada eumpang (karung beras) sebesar satu mok (satu kaleng susu), dimana akhir bulan diserahkan pada panitia pembangunan masjid.

Metamorfosis Masjid Baiturrahim Ulee Lheue, Banda Aceh

Awalnya masjid ini berdiri dalam akhir tahun 1923 tanpa memiliki kubah seperti pada umumnya, melainkan hanya ada sebuah puncak masjid yang berbentuk persegi empat. Masjid ini pun hanya bisa menampung jamaah sekitar 400-500 orang. Konon cerita dari verbal ke verbal, jenis kayu buat plafon & dinding terluar pada lantai dua menara mesjid ini, didatangkan dari berbagai wilayah di Aceh seperti Meulaboh, Singkil, & Tapaktuan. Pada tahun 1930, selasar depan terpaksa diubah lantaran bentuknya menyerupai bangunan gereja. Di tahun 1981, masjid Baiturrahim menerima bantuan menurut Kerajaan Arab Saudi, sebagai akibatnya dilakukanlah perluasan ke samping kiri & kanan buat dapat menampung jamaah hingga 1.500 orang.

Dua Babak Bencana

Pada tahun 1983 Banda Aceh diguncang gempa dahsyat & meruntuhkan kubah masjid Baiturrahim. Setelah itu warga menciptakan kembali masjid tetapi nir lagi memasang kubah, hanya atap biasa. Sepuluh tahun lalu, tahun 1993 dilakukanlah renovasi besar -besaran terhadap bangunan masjid, hanya menggunakan menyisakan bangunan asli di bagian depan paska gempa tahun 1983. Selebihnya 60 persen adalah bangunan baru yg disambungkan ke bangunan asli. Sampai kini bangunan asli masjid masih terlihat kokoh di bagian depannya holistik proses renovasi itu terselesaikan tahun 1997.

Masjid Baiturrahim setelah mengalami serangkaian restorasi dan penambahan fasilitas pendukung termasuk bangunan menara tunggalnya yang merupakan sumbangan dari Sultan Brunai Darussalam (foto dari acehkita.com)

Pada 26 Desember 2004, gempa bumi yang disusul terjangan tsunami meratakan seluruh bangunan di sekitar masjid dan satu-satunya bangunan yang tersisa dan selamat adalah Masjid Baiturrahim. Kondisi masjid yang terbuat dari batu bata tersebut hanya rusak sekitar dua puluh persen saja. seperti pecahnya kaca jendela serta robohnya dinding dikarena dihantam oleh mobil yang terbawa arus. Detil kerusakan masjid Baiturrahim dapat dilihat di file pdf di link berikut ini.

Pada saat tsunami, di masjid ini ada sembilan orang yang selamat. Bahkan, ada bayi dalam gendongan orangtuanya. Mereka mampu naik hingga ke kubahnya. Merekalah yang melihat langsung dahsyatnya tsunami pada saat itu. Kini masjid dengan balutan warna putih plus arsitektur menarik dan jendela hijau di bibir pantai Ulee Lheue ini semakin cantik, apalagi hadirnya sebuah menara kecil disampingnya.

Masjid Baiturrahim saat ini (foto dariatjehpost.com)

Banyak wisatawan yang menyempatkan diri buat berkunjung ke sini walaupun sekedar mengabadikan foto, tercatat Sultan Bolkiah berdasarkan Brunei Darussalam, Bill Clinton yg jua mantan presiden AS serta presiden SBY sendiri sudah berkunjung kesini.

Masjid yang saat ini mampu menampung lebih kurang 1.500 jemaah itu, pada 2005 mendapat donasi berdasarkan Badan Rehabilitasi & Rekonstruksi (BRR) Aceh/Nias berupa penambahan kubah seperti waktu dibangun pada masa Belanda. Di sebelah kanan berdiri kokoh menara yg menjulang tinggi. Ini adalah bangunan bantuan berdasarkan Sultan Hassanal Bolkiah, Brunei Darussalam, pasca tsunami 26 Desember 2004.

kini masjid Baiturrahim menjadi salah satu objek wisata ruhani di Ulee Lheue, di papan nama masjid ini tertera dengan jelas amaran untuk mengenakan busana muslim/muslimah saat memasuki area masjid (foto dariatjehpost.com)
interior Masjid Baiturrahim (foto dariatjehpost.com)
Masjid Baiturrahim seutuhnya (foto dari holiday-to-aceh.blogspot.com)
kembali ke bentuk aslinya, dan dilengkapi dengan menara (foto dariPanoramio)
Masjid Baiturrahim di temaramnya lampu lampu kawasan Ulee Lheue
Senja yang memerah di Ulee Lheue dengan Masjid Baiturrahim di latar belakang (foto dariPanoramio)

Referensi

wikipedia - masjid baiturrahim ulee lheue

atjehpost.com - Masjid Baiturrahim Ulee Lheue, Dua Babak Bencana dan Jejak Aceh Masa Silam

bpsntbandaaceh.blogspot.com – banda aceh pusat objek wisata made in tsunami

kompasiana.com - Ini Dia Masjid Baiturrahim Ulee Lheue

analisadaily.com - Baiturrahim, Dunia Kagumi Kekokohannya

------------------------------------------------

Baca jua artikel masjid masjid pada Aceh lainnya

Masjid Agung Al-Makmur Lampriet

Masjid Rahmatullah Lampu?Uk, Lhoknga

Islamic Centre Lhokseumawe (bagian II)

Islamic Centre Lhokseumawe (bagian I)

Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh (Bagian I) &(Bagian II)

Masjid Jami' Indrapuri Aceh

Masjid Agung Baitul Ma’mur Meulaboh Aceh Barat

Share with your friends

Give us your opinion

Notification
This is just an example, you can fill it later with your own note.
Done