Islam di Mauritius (1) - Islami Pedia
News Update
Loading...

Wednesday, August 19, 2020

Islam di Mauritius (1)

Mauritius terletak di Samudera Hindia lebih kurang 5538.7 km berdasarkan Jakarta.

Mauritius merupakan salah satu negara pulau yang terletak di Samudera Hindia, terpisah lebih kurang 2000km dari lepas pantai tenggara benua afrika atau kurang lebih 900km sebelah timur pulau Madagaskar. Jika ditarik lurus, jarak menurut Indonesia ke Mauritius ini lebih kurang 5538.7 kilometer dan butuh waktu penerbangan dengan pesawat selama kurang lebih 13 jam. Negara Mauritius ini berbentuk Republik dengan seorang Presiden menjadi kepala Negara dan Seorang Perdana Menteri menjadi ketua pemerintahan. Ibukota negaranya berada di kota Port Louis.

Wilayah negara Mauritius terdiri dari beberapa pulau yang terpisah pisah di samudera Hindia, yakni Pulau Mauritius yang merupakan pulau terbesar, Pulau Rodrigues [560 kilometres sebelah timur, Pulau Agaléga, dan pulau St. Brandon. Mauritius juga mengklaim wilayah kepulauan Chagos yang kini merupakan wilayah seberang lautan Inggris Raya serta pulau Tromlin yang kini merupakan wilayah seberang lautan Prancis. Bila digabungkan seluruh daratan Mauritius ini seluruhnya seluas 2.040 km2 atau sedikit lebih kecil dibandingkan dengan pulau Morotai di kabupaten Kepulauan Morotai, provinsi Maluku Utara yang memiliki luas 2.266km2.

Mauritius dianugerahi alam yang begitu mempesona, galat satu pemandangan alamnya yg mengundang decak kagum dunia merupakan pemandangan air terjun bawah laut yang sangat fenomenal, meskipun sebenarnya bukanlah air terjun yg sebenarnya tetapi karena memang jernihnya air laut disana menghasilkan pengaruh pemandangan yg luar biasa tadi.

Agama kepercayaan di Mauritius

Merujuk kepada data wikipedia agama Hindu memiliki penganut terbesar di Mauritius dengan presentase mencapai 48.5%, disusul dengan penganut agama Nasrani 32.7%, sedangkan Islam berada di urutan ke tiga dengan 17,3%, kemudian Budha 0.4% dan Agama lainnya sebesar 1.1%.

Masyarakat keturunan India (Indo-Mauritian) kebanyakan menganut agama Hindu dan Islam. Kemudian masyarakat keturunan Perancis (Franco-Mauritians), Keturunan Afrika (Creoles) dan Masyarakat keturunan China (Sino-Mauritians) kebanyakan menganut agama Kristen. Sebagian kecil dari Sino-Mauritian ini menganut gama Buda dan agama lainnya termasuk agama Islam. Konstitusi Mauritius tahun 1968 telah mengakui empat katagori agama yakni : Hindu, Muslim, Sino-Mauritian dan Masyarakat Umum.

Senja pada kota Port Louis, Ibukota Mauritius

Ada yg menarik tentang grup warga Sino-Mauritian ini. Seperti halnya bagian menurut gerombolan komunitas lainnya pada Mauritius, homogen homogen mereka tiba ke Mauritius secara sukarela buat berdagang & sebagainya termasuk gerombolan pendatang awal dari China, tetapi terdapat satu masalah dimana terdapat orang orang china yang ?Diculik? Dari Pulau Sumatera (Indonesia) tahun 1740 sang Laksamana Angkatan Laut Perancis, Admiral Charles Hector, untuk dipaksa bekerja di Mauritius. Mereka kemudian melakukan mogok kerja sebagai aksi protes atas penculikan mereka. Beruntung aksi tersebut nir berujung kematian sang tindakan kejam menurut oleh admiral, mereka lalu semuanya dikembalikan ke pulau Sumatera.

Islam di Mauritius

Masih merujuk kepada data Wikipedia, muslim di Mauritius sekitar 17.3% dari total penduduknya, data tersebut sama dengan data word fact book. Sementara situs muslimpopulation.com dan pewforum.org menampilkan data berdasarkan sensus tahun 2000 menyebutkan angka 16.6% atau setara dengan 214.000 jiwa dari sekitar 1.3 juta jiwa penduduk negara tersebut.

Masjid Jummah pada Port Louis

Di Mauritius sangat banyak Masjid & Madrasah. Bahasa yang digunakan adalah bahasa Creole (Bahasa Resmi seperti dengan Bahasa Perancis), kemudian Bahasa Perancis, kemudian bahasa Inggris & Bahasa Arab. Mauritius merupakan bekas jajahan Perancis selama 20 th, & jua Inggris pada tahun 1950. Muslim Mauritius kebanyakan adalah keturunan India tetapi sekarang tumbuh & berkembang rakyat umum yang masuk Islam berdasarkan kelompok Creole serta menurut gerombolan Sino Mauritian serta berdasarkan masyarakat China. Komunitas muslim yg dari menurut majemuk latar belakang ini membuat keanekaragaman budaya muslim disana.

Pemerintah setempat memberikan kebebasan beragama bagi penduduknya & diatur dalam konstitusi. Idul Fitri telah lama di akui menjadi hari libur nasional sebagai akibatnya menaruh keleluasaan pada muslim disana buat berlebaran. Setiap hari Jum?At muslim disana jua diberi kesempatan untuk melaksanakan sholat jum?At berjamaan meskipun selama jam kerja dan setiap masjid disana bebas menyuarakan azan berdasarkan speaker masjid masjid-nya tanpa larangan ataupun keberatan dari komunitas pemeluk agama lain.

Kelompok Jemaah Tabligh cukup memainkan peran pada negara ini galat satu aktivitas mereka merupakan menggunakan membentuk Salat-ul-Khanah yakni semacam mushola kecil bagi muslim yang tinggal pada luar pulau Mauritius ataupun yg tinggal pada daerah non muslim sehingga jumlah mereka hanya sedikit saja. Mushola mushola mini sudah dibangun di wilayah Albion, Pointe aux Sables dan Petite Rivi?Re. Kelompok Jemaah Tabligh juga secara rutin melakukan kunjungan dakwah ke berbagai bagian daerah negara tadi.

Seorang turis asing mengikuti pengurus masjid masuk ke dalam komplek Masjid Jummah pada Port Louis untuk berkunjung.

Beragam model dakwah yg dilakukan di negara ini sudah mengundang minat berdasarkan masyarakat generik buat memeluk Islam. Dakwah konvensional sampai street dawah telah dilaksanakan semenjak beberapa tahun terahir oleh beberapa gerombolan muslim, menjadi bagian dari upaya menyampaikan risalah.

Kelompok grup Muslim Mauritius

sebagian akbar muslim Mauritius adalah muslim suni yg terbagi dalam aneka macam grup seperti Salafi, Sufi, Tawhidis dan Jeamaah Tabligh (JT). Mayoritas bermazhab Hanafi serta sebagian lagi bermazhab Syafe?I. Sebagian kecil muslim disana pula menganut faham Syiah dan Ahmadiyah.

Diantara kaum muslimin di Mauritius masih ada 3 kelompok yang dikenal menggunakan nama grup Memon dan Surti yakni gerombolan para pedagang kaya yg datang berdasarkan daerah Kutch dan Surat provinsi Gujarat, India. Kemudian kelompok Hindi Calcattias adalah kelompok muslim yang datang ke Mauritius menurut provinsi Bihar, India, menjadi para pekerja paksa di masa penjajahan. Sebuah Novel populer di Mauritius berjudul Humeirah karya Sabah Carrim, menceritakan tentang gerombolan Memons & Hindi Calcattias yang terdapat di Mauritius.***

Bersambung

---------------

Baca Juga

Islam di Reunion - Prancis

Masjid dan Islamic Center Sultan Thakurufaanu Al-A zzam - Maladewa

Masjid Hukuru Miskiiy, Masjid Tertua pada Maladewa

Jejak Indonesia di Masjid Masjid Sri Lanka

Masjid Jami Ul-Alfar, Kolombo - Sri Lanka

The Colombo Grand Mosque - Sri Lanka, Warisan Bangsawan Indonesia

Wekande Jummah Masjid - Sri Lanka, Wakaf Muslim Indonesia Abad 18

Java Lane Mosque - Sri Lanka, dibangun oleh Tentara Resimen Melayu

Masjid Jami? Cheraman, Masjid Pertama pada India

Share with your friends

Give us your opinion

Notification
This is just an example, you can fill it later with your own note.
Done