Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh (Bagian I) - Islami Pedia
News Update
Loading...

Tuesday, July 14, 2020

Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh (Bagian I)

Masjid Raya Baiturrahman yang sekarang berdiri adalah masjid protesis Belanda tahun 1879 dan diresmikan dalam lepas 27 Desember 1883, sebagai pengganti masjid orisinil kesultanan Aceh yang dibakar Belanda tahun 1873.

Masjid Raya Baiturrahman di Kutaraja, pusat kota Banda Aceh, sejak lama menjadi ikon provinsi Nangroe Aceh Darussalam. Menelusuri sejarah masjid yang berada di jantung kota Banda Aceh ini, ibarat melihat perjalanan panjang bumi Serambi Mekah. Mulai masa Kesultanan Aceh, penjajahan Belanda hingga pahit manis nya bergabung dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Masjid yang permanen berdiri kokoh dari hantaman 2 bala humanisme yang maha dahsyat pernah terjadi di muka bumi ini, Bencana letusan Gunung Krakatau tua yg meggetarkan Nusantara dan abunya menutupi angkasa nusantara menggunakan dampak nya menyebar ke seantero bumi, hingga bencana Tsunami yg meninggalkan nestapa yg luar biasa bagi negeri ini terutama bagi famili korban yg selamat menurut bala dahsyat tersebut.

Lokasi Masjid Raya Banda Aceh

Saksi Perjalanan Sejarah

Masjid Raya Baiturrahman sejak berdirinya hingga kini pernah mengalami sekaligus menjadi saksi bisu sejarah yang teramat panjang bagi kegigihan rakyat Aceh. Sejak didirikan oleh Sultan Iskandar Muda lalu dihancurkan oleh Pasukan “kafe” Belanda namun kemudian Belanda harus membayar teramat mahal atas tindakan brutal itu dengan tewasnya Jendral Kohler di halaman Masjid ini oleh seorang penembak jitu Aceh.  Rakyat Aceh pun kemudian mengharamkan jazad Jenderal Kohlel dimakamkan di tanah Aceh. Ribuan tentara Belanda berkalang tanah dan sampai Republik ini merdeka di tanggal 17 Agustus 1945, Belanda tak pernah benar benar berkuasa di tanah Aceh.

Disini loka terkaparnya jasad Jendral Kohler yg tewas terbunuh sang pasukan Aceh dalam lepas 14 April 1873 waktu beliau memimpin penyerangan di Masjid Raya Baiturrahman.

Pemberontakan Daud Berueh terhadap pemerintah RI berahir damai juga di masjid ini. Proklamator dan Presiden pertama RI, Bung Karno, tak sekali dua datang berkunjung ke Masjid ini dimasa beliau berkuasa. Presiden presiden penerus beliau pun tak absen datang dan bersilaturrahmi dengan rakyat Aceh di masjid ini.

Masjid ini juga menjadi saksi betapa getirnya penderitaan rakyat Aceh sebagai dampak “Daerah Operasi Militer (DOM)” yang dilancarkan rezim Order Baru selama betahun tahun untuk meredam pemberontakan “Gerakan Aceh Merdeka (GAM)”. Kala itu Masjid ini menjadi tempat warga Aceh mengadukan penderitaan mereka yang teramat perih akibat konflik berkepanjangan itu kepada Tuhan semesta alam.

Masjid Raya Baiturrahman pada abadikan di perangko Republik Indonesia tahun 1990

Ketika bencana dahsyat tsunami meluluhlantakkan Aceh Desember 2004, kita semua seakan di tampar dengan keras untuk sebuah kesadaran bahwa seluruh rakyat Aceh adalah saudara kita sendiri. Bencana dahsyat ini juga yang membungkam para pakar yang sama sekali tak mampu memberikan penjelasan logis bagaimana dan mengapa air bah tsunami tersibak ketika berhadapan dengan masjid ini dan menyelamatkan begitu banyak nyawa yang berlindung dan menyelamatkan diri di masjid ini.

Paska penandatanganan penjanjian hening antara pemerintah RI dengan GAM di Helsinki (Finlandia) Masjid ini pula yang menjadi saksi waktu Aceh menggelar pemilihan ketua daerah secara eksklusif untuk perama kalinya. Uji membaca Al Quran bagi para calon Gubernur digelar di masjid ini.

Kokoh berdiri diantara puing puing kota Banda Aceh yang luluh lantak karena tsunami 2004

Peristiwa penting terahir yang terjadi di masjid tua ini ketika Tengku Hasan Tiro, Wali Nangroe Aceh yang selama puluhan tahun hidup di Swedia kembali ke pangkuan bumi pertiwi dan langsung menuju ke masjid bersejarah ini. 3 Juni 2010 yang lalu ketika beliau wafat, Masjid Raya Baiturrahman yang menjadi tempat jenazah beliau disholatkan oleh ribuan rakyat Aceh sebelum dimakamkan bersebelahan dengan pusara kakek beliau yang tak lain adalah Pahlawan Nasional Tengku Cik Di Tiro.

Rakyat Aceh tumpah ruah ke masjid Raya Baiturrahman menyambung kembalinya Tengku Hasan Tiro ke tanah air selesainya begitu usang tinggal di Swedia.

Sejarah Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh

Ada dua versi sejarah Masjid Raya Baiturrahman. Ada yg menyebut Sultan Alauddin Johan Mahmud Syah menciptakan masjid ini pada abad ke 13. Namun versi lain menyatakan Masjid Baiturahman didirikan dalam abad 17, pada masa kejayaan pemerintahan Sultan Iskandar Muda. Tetapi yg pasti bahwa nama Baiturahman, diberikan sang Sultan Iskandar Muda. Pada masa itu masjid ini sebagai keliru satu pusat pengembangan ajaran Islam pada wilayah kesultanan Aceh Darussalam.

Masa Penjajahan Belanda

Maket bentuk asli Masjid Raya Baiturrahman. Beginilah reka bentuk Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh sebelum dibakar Belanda.

Bahan bangunan masjid sebagian didatangkan dari Penang - Malaysia, batu marmer dari Negeri Belanda, batu pualam untuk tangga dan lantai dari Cina, besi untuk jendela dari Belgia, kayu dari Myanmar dan tiang-tiang mesjid dari Surabaya. Pembangunan kembali masjid dengan satu kubah, selesai dan diresmikan pada 27 Desember 1883. Pada masa residen Y. Jongejans berkuasa di Aceh masjid ini kembali diperluas.

Masjid Raya Baiturrahman dulu & sekarang

Seiring dengan semakin bertambahnya penduduk Banda Aceh dan untuk meredakan kemarahan rakyat Aceh maka masjid diperluas lagi kiri kanannya pada tiga tahun kemudian. Ditambahlah dua kubah lagi di atasnya sehingga menjadi tiga kubah. Belanda kemudian meninggalkan Aceh. Bumi Nangroe Aceh Darussalam bergabung dengan Republik Indonesia.

Video Detik Detik Tsunami di Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh

Ketika Tsunami melanda Aceh Masjid Raya Baiturrahaman sebagai galat satu menurut masjid yg selamat dari bala luar biasa itu. Dalam video ini kita melihat begitu poly nyawa yg selamat lantaran berlindung pada masjid tua ini menurut dasyat nya air bah tsunami.

Foto Foto Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh

SEBELUM DAN SESUDAH TSUNAMI. foto atas adalah citra satelit Quickbird pada bulan Juni 2004 tampak jelas pemandangan kota Banda Aceh di sekotar Masjid Raya Baiturrahman yang terlihat indah tertata. Sedangkan Foto Bawah adalah citra satelit yang sama pada tanggal 28 Desember 2004 menunjukkan kerusakan parah disekitar Masjid Raya Baiturrahman paska tsunami.
Aerial Masjid Baiturrahman dari arah Barat
Aerial View Masjid Raya Baiturrahman dari arah timur

Lanjutkan Membaca keMasjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh (Bagian II)

------------------

Baca juga artikel masjid masjid di Aceh lainnya

Masjid Agung Al-Makmur Lampriet

Masjid Rahmatullah Lampu?Uk, Lhoknga

Masjid Baiturrahim Ulee Lheue, Banda Aceh

Islamic Centre Lhokseumawe (bagian II)

Islamic Centre Lhokseumawe (bagian I) Masjid Jami' Indrapuri Aceh

Masjid Agung Baitul Ma?Mur Meulaboh Aceh Barat

Share with your friends

Give us your opinion

Notification
This is just an example, you can fill it later with your own note.
Done