Masjid An-Nashr adalah keliru satu masjid akbar di kota Rotterdam yang dikelola sang muslim Maroko pada Negeri Belanda. Masjid ini bukanlah satu satunya di kota terbesar kedua pada Belanda itu. Rotterdam memang dikenal menjadi kota paling ramah terhadap muslim pada Eropa, bahkan walikotanya pun dijabat sang seorang muslim. Rotterdam pula dikenal menjadi kota menggunakan penduduk imigrannya yang sangat tinggi, sekitar 47% penduduk kota Rotterdam adalah para imigran, sekaligus pula berakibat Rotterdam menjadi kota dengan imigran muslim terbesar pada Belanda, bahkan mungkin pula pada Eropa.
Kurang lebih 13%, sumber lain bahkan menyebut angka 25% masyarakat Rotterdam beragama Islam, labih fantastis lagi bahkan beberapa media menyebut bahwa di tahun 2020 muslim merupakan mayoritas di Rotterdam. Tidak sulit buat menemukan makanan halal disana. Walikota Rotterdam ketika ini beragama Islam. Beliau adalah Ahmed Aboutaleb, masyarakat Belanda yang memiliki garis keturunan Maroko yg menjadi walikota Rotterdam semenjak bulan Januari 2009. Beliau merupakan satu?Satunya walikota muslim di negeri Belanda.
Di Rotterdam, kita menggunakan mudah menemukan masjid yang poly beredar di seluruh penjuru kota. Namun, poly masjid yang nir tampak sebagai masjid, karena bangunannya berupa apartemen yg menyatu menggunakan tempat tinggal -tempat tinggal , apartemen, atau tempat kerja di sekelilingnya. Hanya satu dua masjid saja yg tampak sebagai masjid, misalnya adanya menara dan kubah khas masjid. Pendatang baru mungkin akan kesulitan mencari lokasi-lokasi masjid tersebut, meskipun sebenarnya terdapat pada mana-mana.
Moskee An-Nasr
Van Cittersstraat 55a, 3022 LH Rotterdam, Belanda
Telepon: 31 10 478 1253
Directions: From Rotterdam Central Station take bus no 38. Stop at beukelsdijk bus stop. take a walk about 4 bloks to the west.
Masjid-masjid tersebut dikelola oleh warga keturunan Turki, Maroko, Pakistan, Somalia, Boznia atau Indonesia. Uniknya, sebagian masjid pada Rotterdam dulunya merupakan bangunan bekas gereja yang lalu beralih fungsi menjadi masjid. Oleh karena itu, poly bangunan masjid di Rotterdam berdasarkan luar tampak seperti bangunan gereja, gedung, atau rumah biasa, salah satunya merupakan Masjid An-Nashr yang sebelumnya jua adalah sebuah gereja.
Berawal dari Sebuah Gereja
Masjid An-Nashr dulunya merupakan sebuah gereja ?Reformed Church? Yg kemudian dibeli oleh komunitas muslim Rotterdam ditahun 1982 seharga 1/2 juta Euro & kemudian direnovasi dan pada-ubah-suaikan sebagai masjid. Ditahun 2010 sebuah proyek renovasi akbar besaran di umumkan oleh pengelola masjid pada dukung oleh sejumlah LSM buat saling membantu & bekerja sama menggunakan yayasan masjid dalam renovasi & perluasan yang akan memakan porto lebih berdasarkan sepuluh juta Euro. Upaya tersebut adalah usaha buat mewujudkan Masjid an-Nashr pada kota Rotterdam pada penampilan barunya.
Panitia pembaharuan masjid berkeinginan untuk menjadikan masjid tersebut sebagai masjid terbesar di benua Eropa, serta ingin menambahkan bangunan-bangunan lain untuk penyempurnaan fungsi masjid sebagai lembaga sosial dan kebudayaan di samping fungsinya sebagai tempat peribadatan. Ali At-Tasyi, Direktur Yayasan Masjid An-Nashr menjelaskan bahwa masjid mengalami pembaharuan dalam penampilan dan pelebarannya setelah beberapa pihak tertentu pada tahun-tahun terakhir ini menutup sebagian lokasi masjid karena rapuh dan hampir runtuh.
![]() |
Papan nama masjid Rotterdam ini satu satunya petunjuk bahwa gedung dipertigaan jalan ini adalah bangunan masjid. Itupun bagi mereka yg mampu membaca aksara Arab gundul. |
Masjid Terbuka
Masjid An-Nashr & masjid masjid di Rotterdam membuka diri bagi kunjungan menurut pihak manapun termasuk berdasarkan para mahasiswa non muslim. Seperti yg terjadi dalam 1 April 2005 waktu 30 mahasiswa Katholik melakukan kunjungan ke Masjid An-Nahsr. Dalam kunjungan tersebut mereka diterima & dipandu eksklusif oleh Imam masjid.
Masjid An-Nashr & Gaya Belanda Menghargai Ulama
Namanya Khalil el-Moumni, beliau adalah imam Masjid An-Nasr. Beliau dikenal dengan perilaku & pernyataannya yang keras menolak Homoseksual, yg disampaikan pada setiap kesempatan termasuk pada acara wawancara pada saluran televisi.
Sikap tadi menuai kontroversi mengingat pada Negeri Belanda, Homoseksual itu diperbolehkan oleh negara, tidak pelak dia mendapatkan kecaman dan protes berdasarkan banyak sekali pihak. Sampai ahirnya beliau pada jerat menggunakan Undang undang anti diskriminasi & dihadapkan ke meja hijau pada bulan Desember 2001.
![]() |
Di pada Masjid An-Nashr, sangat lega. |
Namun yg terjadi lalu justru sesuatu yg sangat mengejutkan banyak pihak. Pada tanggal 4 April 2002, pengadilan Rotterdam mengumumkan keputusannya dan menyatakan bahwa meskipun pernyataan Khalil-el-Mournmni melakukan tindakan subordinat tetapi hal tersebut diperkenankan dengan dasar kebebasan mengekspresikan ke-agamaan, karena (sikap beliau) tersebut pada dasarkan kepada Al-Qur?An & Kitab lainnya.
Kemenkumham Belanda tidak terima keputusan tadi dan pulang mengajukan somasi & lagi lagi ditolak oleh pengadilan Rotterdam dalam lepas 18 November 2002. Yah. Begitulah Gaya Belanda Menghormati Ajaran Agama meskipun harus menabrak undang undangnya sendiri.***
Referensi
https://en.Wikipedia.Org/wiki/Khalil_el-Moumni
http://www.Expatica.Com/nl/news/Anti-gay-Rotterdam-imam-retires_138523.Html
http://www.Dream.Co.Id/jejak/inilah-kota-paling-ramah-muslim-pada-eropa-150907s.Html
http://www.Republika.Co.Id/warta/shortlink/81308
http://www.Refdag.Nl/opinie/minder_over_meer_met_moslims_spreken_1_114376