Masjid Komunitas Muslim Indonesia di Den Haag, Belanda (Bagian II) - Islami Pedia
News Update
Loading...

Sunday, July 12, 2020

Masjid Komunitas Muslim Indonesia di Den Haag, Belanda (Bagian II)

Lanjutan dari Bagian I

Masjid Al-Hikmah, Den Haag, Belanda (foto dari PPME)

Yang unik dari Masjid Al-Hikmah, Den Haag

Ada sesuatu yang unik di Masjid Al-Hikmah, Den Haag ini. Di sholat idul fitri ketika jemaah masjid membludak & tidak tertampung buat pelaksanaan sholat Ied sekaligus, masjid Al-Hikmah ini menggelar sholat Ied 2 kali atau dua babak, misalnya yang terjadi di Idul Fitri tahun 2009 kemudian, babak pertama bertindak selaku imam Shalat Id merupakan KH Ali Mahfudz Suyat MA, seorang ulama & ahli seni kaligrafi yang sengaja didatangkan secara spesifik dari Indonesia. Kemudian Sholat Id shift ke 2 dipimpin oleh imam KH Naf'an yg sehari-hari merupakan imam masjid Al Hikmah Belanda. Sholat Id digelar tepat pukul 10.00 saat setempat & dilanjutkan menggunakan khotbah Idul Fitri oleh KH Ali Mahfudz. Sholat ied di masjid Al-Hikmah ini selain dihadiri sang jemaah yang membludak, pula pada hadiri sang para petinggi menurut KBRI pada Den Haag.

Demikian banyaknya umat, sebagai akibatnya shalat Id terpaksa dilakukan 2 babak.

babak pertama yang sudah selesai shalat diminta duduk merapat sambil

menunggu khotbah (detikfoto)

Di sholat idul fitri jemaah berdasarkan banyak sekali bangsa yang memadati masjid ini nir saja diruang dalam masjid akan tetapi jemaah pula rela sholat ied pada halaman masjid beralaskan terpal & papan, pada suhu musim gugur Belanda yg permanen saja dingin bagi orang Indonesia yg tak terbiasa, maklumlah suhu hangat disana hanya kurang lebih 13 derajat selsius.

Kapasitas dan Kegiatan Masjid Al-Hikmah Den Haag

Masjid Al Hikmah merupakan bangunan dua lantai yang mampu menampung lebih kurang 800 jamaah. Pada hari Jumat dan selama bulan Ramadan, umumnya jumlah jamaah mampu mencapai sekitar 400 orang. Lantai dasar, digunakan buat aktivitas remaja masjid Persatuan Pemuda Muslim se-Eropa (PPME) Den Haag, & kegiatan pengajian lainnya, ad interim lantai atas, dipergunakan buat sholat. Pada akhir pekan masjid ini biasanya menggelar aktivitas pengajian, Taman Pendidikan Alquran (TPA) & buka puasa beserta yang diikuti muslim menurut berbagai komunitas. Tak hanya muslim Indonesia, akan tetapi juga Maroko, Turki, Somalia, dan Belanda.

Duta Besar Republik Indonesia Untuk Negeri Belanda, Bapak J.E. Habibie Ketika turut

serta dalam sholat berjamaah Idul Fitri di masjid Al-Hikmah Den Haag (detikfoto)

Masjid Masjid di Belanda

Berdirinya Masjid Al-Hikmah memperpanjang kumpulan jumlah masjid di Belanda. Pada 1990 saja, jumlah masjid sudah mencapai 300 pada semua Belanda. Ini meningkat jauh menurut 1971, yang saat itu hanya masih ada beberapa buah, di antaranya Masjid Mubarak yg didirikan kalangan Ahmadiyah (1953), dan Masjid Maluku An-Nur di Balk. Masjid Maluku itu didirikan eks anggota Koninklijk Nederlandse Indische Leger (KNIL). Pada 1951-1952 lebih kurang 12 ribu anggota KNIL bersama keluarganya berdasarkan Maluku dibawa ke Belanda. Sebagian mereka beragama Kristen, sebagian lainnya Islam. Saat ini diperkirakan terdapat lebih 50 ribu orang Maluku di Belanda.

Indonesia & Islam di Belanda

Muslim aneka macam bangsa memadati Masjid

Al-Hikmah Den Haag Untuk Sholat Idul Fitri

(detikfoto)

Berdasarkan data statistik Central Bureau de Statistiek 1994, jumlah umat Islam berdasarkan 15.341.553 jumlah penduduk Belanda waktu itu, menempati posisi ketiga (tiga,7 persen), selesainya Katolik Roma (32 persen), dan Kristen Protestan (22 persen). Sebanyak 40 % rakyat Belanda mengaku nir beragama, & sekitar 0,5 persen pemeluk Hindu. Pada 1971, jumlah umat Islam 54.300 jiwa, dan meningkat pesat dalam 1993 sebagai 560.300 jiwa. Kenaikan rata-rata 0,6 % setahun. Umat Islam itu asal dari Turki (46 persen), Maroko (38,8 persen), Suriname (6,dua %), Pakistan (2,dua persen), Mesir (0,7 persen), Tunisia (0,9 persen), Indonesia (1,6 persen), & lainnya (3,9 persen). Bertambahnya jumlah umat Islam menurut tahun ke tahun itu, diperkirakan dari dari imigran dan sebagian lain menerima hidayah, dan pernikahan.

Muslim pertama di Belanda merupakan dubes kesultanan Aceh Darussalam

Islam di Belanda awalnya diperkenalkan sekelompok mubaligh Ahmadiyah. Kelompok yang menamakan dirinya Holland Mission ini giat berdakwah melalui diskusi dan berbagai tulisan. Mereka juga menerjemahkan Alquran ke dalam bahasa Belanda. Dalam In het Land van de Overheerser karya Harry A Poeze, seperti dikutip Muhammad Hisyam dalam buku PPME; Sekilas Sejarah dan Peranannya dalam Dakwah Islam di Nederland, orang Islam pertama yang datang ke Belanda justru adalah Abdus Samad, Duta Besar Kesultanan Aceh untuk Belanda, pada tahun 1602. Hanya saja, kedatangan Abdus Samad ketika itu tidak dalam misi dakwah, selain waktu kunjungan yang singkat.

Selain Ahmadiyah, Islam mulai berkembang melalui orang-orang Indonesia. Ketika Belanda menerapkan politik etis, orang-orang Indonesia yg sebagian besar beragama Islam, berdatangan ke Belanda. Pada 1930-an, mereka mendirikan Perkoempoelan Islam. Organisasi, yg didirikan seseorang Belanda Van Beetem yang lalu berganti nama menjadi Mohammad Ali, ini diakui pemerintah Belanda, dan merupakan organisasi Islam pertama.

Seorang petugas kepolisian Negeri Belanda

Berjaga jaga di areal masjid Al-Hikmah saat

pelaksaan Sholat Hari Raya (detikfoto)

Selanjutnya, pada 1951-1952, lebih kurang 12 ribu anggota KNIL yg sebagian besar berasal menurut Maluku, sebanyak 200 pada antaranya beragama Islam, tiba ke Belanda. Mereka yang semula ditempatkan pada satu kamp menggunakan non-Muslim, lalu memisahkan diri & bergabung sesama Muslim pada kamp Wijldemaerk, Desa Balk, Provinsi Friesland. Di sinilah mereka menciptakan Masjid An-Nur yg dipimpin Haji Ahmad Tan. Sebagian lain, yg pindah ke Riiderkerk, mendirikan Masjid Baiturrahman yg indah dalam 1990. Masjid ini pendanaannya dibantu Pemerintah Belanda.

Muslim Indonesia di Belanda dan PPME

Seperti Muslim yang berasal dari negara negara lain termasuk dari Maroko, Suriname, dan Tunisia, yang mendirikan organisasi, tempat ibadah, dakwah, dan membina agama bagi kelompoknya, Muslim Indonesia pun membentuk kelompok tersendiri. Selain Perkoempoelan Islam, juga berdiri Persatuan Pemuda Muslim se Eropa (PPME) pada 12 April 1971 atau 17 Safar 1391 H, Abdul Wahid Kadungga sebagai ketua untuk pertama kali dan sekteratis dijabat oleh Hambali Maksum. PPME yang hingga kini tetap bertahan, didirikan oleh mahasiswa dan pemuda Indonesia di Belanda dan Timur Tengah. Salah satu mahasiswa Indonesia turut membidani PMME adalah mendiang K.H. Abdurrahman Wahid (Gus Dur) mantan Presiden RI ke-4 yang ketika itu di unggulkan menjadi ketua untuk pertama kali namun menolak karena ingin kembali ke tanah air.

Jemaah dari berbagai bangsa turut memadari masjid Al-Hikmah (detikfoto)

Sesuai dengan keputusan Ratu Juliana dan Menteri Kehakiman pada tanggal 6 Mei 1974, PPME yang berstatus “Vereniging atau Perkumpulan” telah mendapat persetujuan untuk menjalankan kegiatannya selama 20 (dua puluh) tahun. Pada tanggal 14 Desember 1995 keputusan tersebut di ubah sesuai dengan perubahan undang-undang yang berlaku menjadi untuk kurun waktu yang tidak terbatas. Seiring perkembangan waktu dan besarnya potensi masyarakat Islam Indonesia, dirasa perlu adanya perpanjangan fungsi dan peran PPME di berbagai kota di Negeri Belanda, maka tidak lama kemudian secara bertahap dibentuk PPME Cabang Den Haag, PPME Cabang Rotterdam, PPME Cabang Amsterdam (1975), PPME Cabang Heemskerk (1998) dan yang terakhir PPME Cabang Breda (2005).

Video Masjid Al-Hikmah Den Haag

Tersedia poly rekaman video aktivitas masjid Al-Hikmah ini di situs you tube. Berikut ini saya pilihkan 2 diantaranya. Masing masing merupakan video program ramah tamah dan Cak Nun yg tampil di Masjid Al-Hikmah.

Foto Foto Masjid Al-Hikmah, Den Haag

Suasana di dalam Masjid Al-Hikmah
Suasana Idul Fitri 1429 H di dalam Masjid Al-Hikmah (detikfoto)
Jemaah wanita masjid Al-Hikmah, Den Haag (detikfoto)
Rapat 1 Syawal pengurus masjid AL\l-Hikmah, Den Haag
Jemaah wanita pun harus bergantian untuk sholat idul fitri

Referensi

media isnet-Semburat Cahaya Islam di Belanda

kaligrafi dari – dutakaligrafi

foto sholat ied dari - detikfoto

situs resmi PPME - http://www.ppme.nl

wartakota-Sholat Id di Belanda Digelar Dua Ronde

tribunjabar - Masjid Berlantai Gabus

tribunjabar - Keliling Dunia Berkat Kaligrafi

antara/embunrevolusi – bila gereja di belanda bermetamorfosis menjadi masjid

----------ZZZ----------

Baca Juga Artikel Masjid Masjid Indonesia di Luar Negeri Lainnya

IMAAM Center, Masjid Indonesia pada Amerika (bagian pertama)

IMAAM Center, Masjid Indonesia pada Amerika (bagian kedua)

Masjid Al-Hikmah, Masjid Indonesia pada New York City

Masjid Daarut Tauhiid Indonesia di Gaza Palestina

Masjid As-Salam, Masjid Indonesia pada Wina ? Austria

Masjid Komunitas Muslim Indonesia pada Den Haag - bagian I

Masjid Komunitas Muslim Indonesia pada Den Haag - bagian 2

Masjid Al Falah, Masjid Indonesia di Berlin, Jerman

Masjid Istiklal Indonesia di Bosnia & Herzegovina

Masjid Aceh di Pulau Pinang – Malaysia

Masjid Islamic Society of Papua New Guinea

Share with your friends

Give us your opinion

Notification
This is just an example, you can fill it later with your own note.
Done