![]() |
foto dari j_ayra's di Flickr |
Bila anda berfikir bangunan megah ini adalah sebuah istana, anda salah !. Ini adalah sebuah masjid yang letak nya memang berada didalam komplek istana Schwetzingen, Istana Jerman di masa lalu. Sayangnya masjid tua, megah, indah dan mewah ini kini tidak lagi difungsikan sebagai masjid. Pemerintah setempat mengubahnya menjadi tak lebih dari sebuah musium masjid dari masa lalu, sebagai bangunan bersejarah dan objek wisata, seperti halnya bangunan lainnya yang berada di dalam kompleks Istana Schwetzingen. Kecuali hari Senin, bangunan Masjid Schwetzingen terbuka bagi kunjungan masyarakat umum..
Lokasi Masjid Schwetzingen
E-Mail:stadtinfo@schwetzingen.de
Internet:http://www.schwetzingen.de/
View Untitled in a larger map
Masjid Schwetzingen antara sejarah & legenda
Keberadaan bangunan masjid di di Kota Schwetzingen, Jerman sudah ada sejak akhir abad ke-18. Merupakan masjid pertama yang dibangun di Jerman. Pada 1740, Raja Frederick II, pemegang kekaisaran Roma dan Raja Yerusalem dan Sicilia berkata, ''Semua agama adalah sama dan baik, jika orang-orang yang memeluknya jujur, dan bila Turki datang kemari dan ingin tinggal di negara ini, maka kita akan dirikan bagi mereka masjid-masjid.''
Masjid pertama pada Jerman ini cukup unik, mengingat lokasi pembangunannya yg berada didalam kompleks Istana Schwetzingen. Konon masjid Schwetzingen dibangun buat menghormati toleransi. Namun nir sedikit gosip sejarah yang beredar di kalangan rakyat Schwetzingen mengungkapkan bahwa masjid ini sengaja dibangun sebagai hibah bagi salah satu istri raja yg dari berdasarkan Turki & beragama Islam. Desas-desus lain yg juga berkembang luas di tengah rakyat merupakan bahwa galat satu bangsawan yg hidup pada sini dalam masa itu ada yg Muslim.
![]() |
Masjid Scwetzingen didesain & dibangun pada tahun 1796 sang arsitek berkebangsaan Perancis Nicolas de Pigage (1723-1796). Proses pembangunan kompleks Masjid Schwetzingen sendiri memakan waktu lima belas tahun lamanya (1779-1796). Dan kini sebagai satu satunya masjid taman dari abad ke 18 pada eropa yg masih eksis.
Islam di Jerman dulu & sekarang
Sejarah mencatat, pada zaman Turki Utsmani (1300-1922), penyebaran Islam sudah masuk ke kawasan benua Eropa saat ini. Namun, Islam baru masuk Jerman pada tahun 1700-1800, diperkenalkan oleh para imigran asal Turki. Sehingga tidak mengherankan jika komunitas Muslim di Jerman kebanyakan adalah orang-orang keturunan Turki.
![]() |
foto dari Zeki Öztürk di Flickr |
Perkembangan Islam di Jerman cukup pesat. Pada 1989, sensus yang dilakukan suatu organisasi Islam mencatat sekitar 10 ribu orang Jerman orisinil memeluk Islam. Pada 2006, jumlah penduduk Muslim di Jerman mencapai 3,tiga juta jiwa atau lebih kurang empat persen menurut populasi penduduk Jerman.
Dengan perkembang yg relatif pesat ini, hingga kini terdapat kurang lebih dua.500 masjid di Jerman, & hanya 160 yg dikenal luas. Kendati demikian, tren pembangunan masjid baru di negeri ini sedang semakin tinggi. Sedikitnya terdapat 200 masjid yg tengah dikonstruksi waktu ini.
Arsitektur Masjid Schwetzingen
Masjid Schwetzingen merupakan bangunan terbesar pertama yg mengedepankan gaya arsitektur oriental pada sebuah negeri berbahasa Jerman. Pigage (oleh arsitek) menggabungkan elemen-elemen dari arsitektur Islam Moor menggunakan eksotisme dari kisah-kisah dongeng Seribu Satu Malam.
Tak hanya sebatas itu. Oleh oleh arsitek, Masjid Schwetzingen pula dirancang & dibangun menggunakan menggunakan konsep taman. Karenanya masjid ini menjadi masjid taman pertama yg dibangun dalam abad ke-18, dan hingga kini masih berdiri megah pada daerah Eropa. Taman yang berada pada sekeliling bangunan masjid mengadopsi konsep taman-taman di Turki.
![]() |
Pesona arsitektur Timur secara jelas telah mampu ditangkap manakala pengunjung melihat bagian luar menurut bangunan Masjid Schwetzingen. Pengaruh arsitektur Timur ini semakin tampak jelas, waktu memasuki bagian tengah masjid, yg berbentuk kubah bundar , yang diapit oleh ruangan-ruangan berbentuk persegi. Gaya oriental juga tampak kental dalam interior masjid, dengan penggunaan mosaik marmer dalam lantai pada ruang bagian tengah.
Bagian langit-langit masjid dihiasi dengan ornamen dari bahan plesteran. Di bagian tengah bangunan masjid ini terdapat ruangan khusus bagi para imam masjid. Keberadaan ruang khusus ini semakin memperkuat kesan bahwa bangunan ini pada masa lalu pernah difungsikan sebagai tempat ibadah.
![]() |
Sedangkan permukaan dinding masjid bagian pada dihiasi dengan lukisan dan sepuhan emas. Kutipan ayat-ayat Alquran mampu kita jumpai dalam bagian atas dinding masjid bagian luar dan di langit-langit kubah. Untuk mencapai bagian teras depan masjid, kita harus melewati sejumlah tiang pilar yang dari kejauhan tampak terlihat misalnya memainkan siluet bayangan & cahaya secara bergantian.
Seperti bangunan masjid lainnya yang dibangun pada masa pemerintahan Turki Utsmani, Masjid Schwetzingen juga dilengkapi dengan bangunan menara yang menghiasi kedua sisi bangunan masjid. Sudah menjadi ciri khas menara masjid masjid bergaya turki Usmani bahwa sebuah menara dibuat selansing dan setinggi mungkin, sayangnya menara Masjid Schwetzingen ini tertutup bagi kunjungan wisatawan. Pengunjung tidak diperbolehkan untuk menaiki anak tangga yang menuju ke puncak menara.
Foto foto Masjid Schwetzinger
![]() |
foto dari Zeki Öztürk di Flickr |
![]() |
![]() |
![]() |
Pemandangan yang begitu indah ketika bunga bunga sakura bermekaran di taman masjid (foto dari Blau Clemens di Panoramio) |
![]() |
Referensi
Republika – di istana schwetzingen berdiri masjid indah
Germany-tourism - Schwetzingen Castle Mosque - a building long in the planning
Majalah Alkisah – Masjid Schwetzingen berdiri demi toleransi