Menjejak Islam di Bhutan - Islami Pedia
News Update
Loading...

Thursday, May 7, 2020

Menjejak Islam di Bhutan

Kerajaan Bhutan dikenal sebagai kerajaan Budha pada sisi timur pegunungan Himalaya berbatasan dengan China di Utara & India di Selatan. Kerajaan ini mempunyai alam yg masih perawan dan mempesona dan kehidupan tradisional yg bertenaga sampai kerap kali digelari sebagai Kerajaan Shangri-La terahir pada bumi.

Bhutan; The Last Shangri-La Kingdom

Bhutan merupakan galat satu berdasarkan sedikit Negara asia yg masih berbentuk kerajaan, bahkan sanggup jadi sebagai satu satunya kerajaan yang masih eksis pada bumi menggunakan tatanan tradisionalnya yang masih sangat kental. Modernisasi nyaris tak menyentuh kerajaan ini, namun penduduknya populer menjadi warga yg paling senang pada Asia & dunia. Indeks pembangunan negaranya didasarakan pada indeks Gross National Happiness yg takkan ditemukan di GBHN Negara lain.

Wilayah kerajaannya terhimpit diantara India & Tibet (yang kini dikuasai China). India menjadi satu satunya pintu masuk dan keluar berdasarkan Bhutan melalui kota Phuentsholing yg berbatasan langsung menggunakan kota Jaigaon pada provinsi Benggala Barat, India. Perbatasan mereka pada utara menggunakan Tibet sudah usang ditutup kedap sejak Tibet di kuasai China & berujung konkurensi perbatasan antara Bhutan menggunakan China.

Lantaran posisi strategisnya kota Phuentsholing menjadi ibukota perdagangan bagi Bhutan, bank Negara bahkan berkantor pada kota itu. Gerbang perbatasan Bhhutan & tempat kerja imigrasi kedua Negara berdiri disana, meski penduduk kedua Negara mempunyai hak istimewa pada melintasi perbatasan, tidak sama menggunakan pengunjung dari Negara lain yang wajib mengurus izin yg cukup rumit buat sanggup masuk ke wilayah Bhutan.

Kehidupan rakyat begitu kental dengan dogma kepercayaan Budha menjadi kepercayaan resmi Negara & mereka sangat menghormati raja dan keluarganya. Alam mereka masih perawan, menggunakan landscape pegunungan Himalaya timur yg memukau, kehidupan sederhana pedesaan bisa ditemukan dibagian manapun Negara ini yang terkenal menggunakan ribuan kuil kuil kuno bertebaran dari zenit gunung hingga dinding dinding batu terjal pegunungan.

Wilayah Kerajaan Bhutan berada diperbatasan antara China & India.

Keindahan panorama kerajaan ini dipadu dengan kehidupan tradisional penduduknya tidak pelak memuatnya mendapatkan julukan menggunakan berbagai nama negeri dongeng. Bhutan sendiri secara harpiah bermakna ?Negeri Naga Petir? Sedangkan penduduknya menyebut Negara mereka ?Rakyatnya menyebut kerajaan mereka menjadi ?Druk Yul? Yang berarti ?Negeri Naga?, engkau akan menggunakan mudah menemukan gambar naga di bendera dan lambang kerajaannya. Dan diantara para pengelana dan pengembara tak segan segan menyebut Kerajaan Bhutan sebagai ?The Last Shangri-La Kingdom? Atau ?Kerajaan Shangri-La terahir?

Angin perubahan di negeri Naga Petir

Raja Jigme Singye Wangchuk menjadi raja Bhutan terahir yang berkuasa menggunakan kekuasaan absolut menjadi raja pemegang tampuk ketua Negara sekaligus kepala pemerintahan. Namun secara mengejutkan dia mengumumkan akan melepaskan jabatannya di tahun 2008, tak hanya itu, dia pula berencana memangkas kekuasaan absolut raja, membuka jalan bagi pemilihan generik buat memilih perdana menteri & DPR menjadi penggerak roda pemerintahan.

Keputusan yg diumumkannya di hadapan 8.000 penggembala fauna yak, biksu, petani, & anak didik pedesaan dalam 18 Desember 2005 & disebarkan melalui harian Kuensel itu justru menuai keberatan berdasarkan rakyatnya yang mengkhawatirkan akan terjadinya praktek KKN sang para pejabat dikemudian hari. Nyatanya, Dasho Jigme Khesar Namgyal Wangchuck, benar benar menyerahkan kekuasaan kepada putra tertuanya yg masih bujangan ditahun 2006.

Raja Jigme Singye Wangchuk telah menjadi raja semenjak usia 17 tahun menggantikan ayahandanya yang wafat di tahun 1972 sangat dicintai rakyatnya & senantiasa hidup sederhana bersama ke empat istrinya, lebih senang tinggal pada tempat tinggal kayu khas Bhutan ketimbang tinggal di Istana kerajaan di dalam benteng, tak pernah mengungkapkan karena mundur menurut kekuasannya sebagai raja yang harusnya berkuasa seumur hayati.

Thimpu, ibukota dan kota terbesar di Bhutan. Gedung tertinggi di foto itu adalah pusat pemerintahan Bhutan.

Dasho Jigme Khesar Namgyal Wangchuck kini memerintah kerajaan Bhutan yg telah mulai menerapkan sistim demokrasi yang di inisiasi oleh ayahnya. Raja baru ini baru menemukan permasurinya pada tahun 2011, pernikahan mereka menjadi Royal Weding yang menginspirasi kebahagiaan seisi negeri, foto pernikahan mereka bahkan diabadikan dalam uang kertas 100 ngultrum Bhutan.

Seperti Apakah Kerajaan Bhutan

Kerajaan Bhutan merupakan keliru satu menurut sedikit Negara pada dunia yg benar benar tidak pernah mengalami penjajahan sang bangsa asing sepanjang sejarahnya. Wilayah mereka bahkan tak sempat tersentuh oleh silih bergantinya emperium akbar yang pernah berkuasa di India juga pada China. Dinasti Islam Mughal yang merupakan dinasti Islam terbesar yang pernah berkuasa di hampir semua daerah anak benua India itu pun, wilayahnya tidak sampai menyentuh daerah Bhutan.

Secara geografis, Bhutan hanya bertetangga dengan Tibet (China) di Utara & India disebelah selatan. Muka buminya di penguasaan pegunungan, mulai berdasarkan rata rata ketinggian 200 meter berdasarkan permukaan laut pada sebagian selatan negaranya hingga ke ketinggian 7000 meter berdasarkan permukaan bahari di bagian utara-nya yang merupakan sisi timur Himalaya. Tak salah jika menyebut kerajaan ini menjadi kerajaan gunung atau bahkan ada yang menjulukinya menjadi galat satu negeri diatas awan.

Luas keseluruhan wilayahnya hanya 38.394 km2 atau setara dengan luas daratan provinsi Sulawesi Tenggara (38.067 km2). Sedangkan jumlah penduduknya sebanyak 727.145 (tahun 2017) jiwa atau lebih kurang 20% lebih sedikit dibandingkan semua penduduk pada provinsi Papua Barat (915.400 jiwa)

Gangkar Puensum (7,570mdpl) di Dochula pass adalah puncak tertinggi pada Bhutan. Gunung ini populer sebagai gunung yang belum pernah ditaklukkan insan pendaki manapun.

Penduduknya diwajibkan memakai kostum tradisional pada kehidupan mereka sehari hari. Orang asing nir dapat berkunjung ke Bhutan melalui agen wisata yg ditunjuk oleh pemerintah menggunakan prosedur yang cukup rumit & nir dapat bebas berkelana sesuka hati kecuali ketempat loka yang sudah diatur. Budha Vajrayana yg dianut oleh 74.8% penduduk merupakan kepercayaan resmi satu satunya yang diakui oleh Negara, disusul lalu oleh Hindu (22,6%) yg menjadi minoritas utama pada Negara itu. Ajaran Budha memang telah dikenal sang masyarakat Bhutan sejak abad ketujuh Miladiyah.

Adakah Muslim pada Bhutan?

Sedikit sekali informasi yang tersedia mengenai keberadaan muslim di Bhutan. Kebijakan negaranya yang semi tertutup turut andil kepada kurangnya informasi menyangkut hal itu.   Menurut Adherents,com, muslim di Bhutan mencapai 5%. Sedangkan CIA factbook mengklaim bahwa ummat islam di Bhutan hanyalah kurang dari 1% dari total penduduknya di tahun 2009. Sedangkan lembaga riser Pew Reseach Centre memperkirakan bahwa muslim di Bhutan ada sekitar 1% atau sekitar 7000 jiwa dari keseluruhan penduduk negara terebut.

Perkembangan Islam di Bhutan cukup menarik bila mencermati data dari Pew Reseach Forum  yang menyebutkan bahwa pada 1990 terdapat sekitar 6.000 Muslimin di Bhutan. Kemudian, pada 2010 meningkat menjadi 7.000 jiwa dan pada 2030, diprediksi akan meningkat menjadi 9.000 jiwa.

Merujuk pada republika, perkembangan Islam pada Bhutan cukup sulit mengingat kebijakan Negara yg melarang dakwah Islam pada daerah Negara itu. Ditambah lagi dengan buruknya citra yang dimunculkan oleh media (barat) berdampak jelek terhadap pandangan rakyat setempat terhadap Islam.

Haa Valey atau lembah Haa, galat satu landscape Bhutan yg menawan.

Menurut US Library of Congress, komunitas Muslim Bhutan baru mulai terlihat eksis pada 1989. Angkanya sangat kecil & tak poly mendapatkan hak kebebasan beragama. Sebagai negara yang membuahkan Buddha sebagai kepercayaan resmi negara, Bhutan tidak banyak menerapkan kebebasan beragama bagi rakyatnya. Tetapi seiring menggunakan mulai diterapkannya sistim demokrasi, Bhutan mulai mengakui keberadaan kepercayaan Hindu disana sedangkan pemeluk agama lainnya termasuk Muslim Bhutan masih harus berjuang buat menerima pengakuan resmi menurut Kerajaan.

Meski Islam tak diakui, bukan berarti Islam dihentikan. Muslimin hayati sebagaimana warga Bhutan dalam biasanya. Mereka mempunyai hak sebagai rakyat negara serta memiliki hak buat bekerja. Tradisi vegetarian warga Bhutan justru memudahkan muslim disana mendapatkan makanan halal.

Baiknya tatanan rakyat yg telah berabad abad hidup taat dalam raja di kehidupan tradisional, ditambah lagi dengan kebijakan pemerintahnya yg sudah semenjak usang secara resmi melarang aliran tembakau dan kebijakan lain yang sejalan dengan ajaran Islam justru sebagai nilai tambah tersendiri bagi kehidupan muslim pada Bhutan. Sehingga secara umum Muslim di Bhutan dapat menjalani kehidupan mereka menggunakan nyaman.

Tetapi demikian, dengan nir diakuinya Islam sang kerajaan berdampak eksklusif kepada nir adanya organisasi induk yg mengayomi muslim disana, nir terdapat forum verifikasi halal ataupun lembaga forum Islam lainnya yg menopang kehidupan muslim disana apalagi buat mendirikan forum dakwah yg memang secara jelas dakwah Islam dilarang dinegara itu, dan tampaknya kebijakan itu pula berlaku bagi seluruh kepercayaan lain nya.***

Selanjutnya ?Apakah Ada Masjid pada Bhutan??

------------------------------------------------------------------

Follow & Like akun Instagram kami di@masjidinfo dan@masjidinfo.id

🌎 gudang informasi masjid di Nusantara dan mancanegara.

------------------------------------------------------------------

Referensi

https://id.wikipedia.org/wiki/Bhutan

https://en.wikipedia.org/wiki/Bhutan

https://khazanah.republika.co.id/berita/dunia-islam/islam-mancanegara/mowfj5/komunitas-muslim-di-bhutan-terus-bertambah-bagian1

https://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/islam-mancanegara/13/06/24/mowgg8-komunitas-muslim-di-bhutan-terus-bertambah-bagian2

https://republika.co.id/berita/dunia-islam/islam-mancanegara/13/06/24/mowgxd-komunitas-muslim-di-bhutan-terus-bertambah-bagian3-habis

https://khazanah.republika.co.id/berita/dunia-islam/dunia/18/02/27/p4sgp4313-muslim-bhutan-tak-diizinkan-berdakwah

Baca Juga

Masjid Shah Hamadan Tertua di Kashmir

Masjid Taj Mahal – India

Masjid Jami Delhi - India

Masjid Jami’ Cheraman - Masjid Pertama di India

Masjid Niujie – Beijing

Masjid Huaisheng - Masjid Rindu Rosulullah

Share with your friends

Give us your opinion

Notification
This is just an example, you can fill it later with your own note.
Done