Islam di Portugal - Islami Pedia
News Update
Loading...

Tuesday, May 12, 2020

Islam di Portugal

Portugal.

Islam Pernah 'Menguasai' Portugal Jika ditarik lebih ke belakang, Islam dan Portugal sebenarnya mempunyai sejarah yg panjang. Dan, sejarah itu berkaitan erat dengan penguasaan kaum Muslimin pada Andalusia antara abad 7 dan 8 M. Situs wikipedia mengungkapkan, tentara Islam pernah menaklukkan Portugal pada bawah pimpinan panglima Musa bin Nashir. Kaum Muslim kemudian menyebut daerah itu al Garb al Andalus (Andalusia Barat).

Penguasaan ini diteruskan oleh Abdul Aziz, putra Musa bin Nashir. Di bawah kendalinya, tentara Islam secara bertahap menaklukkan kawasan yang lebih luas sehingga Portugal takluk. Menurut situs historymedren, daerah itu lantas dibagi 2 oleh tentara Islam, yakni yang berada pada sepanjang Sungai Duoro & Sungai Tagus. Kawasan pada Sungai Duoro beriklim dingin serta sulit membuka huma perkebunan, & ini tidak disukai kaum Muslim. Ini tidak sinkron menggunakan daerah Sungai Targus yg suhunya lebih hangat dan tanahnya subur.

Kaum Muslim kemudian mengonsentrasikan keberadaan mereka di sini & selanjutnya 'menghidupkan' kota-kota yang ada. Sebagian penduduk setempat pun beralih ke kepercayaan Islam. Dan, sang pemerintah kekhalifahan, beberapa tokoh masyarakat (yg sebagai mualaf) diangkat menduduki jabatan pada taraf lokal. Meski demikian, kaum Muslimin tetap menaruh kebebasan bagi penduduk yg beragama non-Muslim. Orang-orang Yahudi nir diusik, bahkan diberikan peranan krusial dalam sektor perdagangan dan ekonomi.

Berangsur, daerah al Garb al Andalus tumbuh dengan pesat pada berbagai bidang. Sekolah-sekolah yang memeriksa ilmu pengetahuan umum & agama poly didirikan, ladang pertanian memberikan panen memuaskan, irigasi dibangun di banyak tempat & sebagainya. Pendek istilah, kemakmuran tercipta. Tak hanya itu, umat Islam pula mengenalkan seni arsitektur dan kaligrafi yg bernilai tinggi, & hal tadi diterapkan dalam sejumlah bangunan.

Bahasa Arab digunakan pada komunikasi sehari-hari, baik di kota maupun di desa. Sejarawan termuka, Al Idrisi, mengisahkan, waktu itu penduduk Kota Selpa yang non-Muslim sekalipun, berbicara dengan bahasa Arab. ''Pengaruh itu masih bisa dirasakan sampai sekarang, pada mana terdapat lebih kurang 600 kosakata Arab yg diadopsi ke pada bahasa Portugis,'' urai situs historymedren .

Selama 250 tahun situasi aman berlangsung. Sampai memasuki paruh abad ke-11, para penguasa lokal yang merasa sejahtera, nir lagi setia pada kekhalifahan. Mereka membentuk raja-raja kecil, misalnya pada Badajoz, Merida, Lisbon, dan Evora. Perpecahan terjadi. Situasi tadi membuka peluang bagi kaum Visigoth Kristen yg selama ini hayati pada kawasan pegunungan buat berkonsolidasi. Mereka lantas melakukan ofensif & berlanjut hingga lepasnya kekuasaan Islam di Andalusia.

Masuknya Kembali Islam ke Portugal

Portugal atau Portugis dikenal secara luas pada kitab buku sejarah Nasional Indonesia sebagai salah satu negara kolonial yang pernah menguasai sebagian berdasarkan daerah Nusantara pada masa kemudian. Selain daerah Nusantara, Portugal pula pernah menjajah beberapa negara di bagian bumi yg lain. Ketika masa kolonialisme berahir, Portugal mempunyai kedekatan menggunakan negara-negara bekas jajahannya. Banyak penduduk negara jajahan yang bermigrasi ke Portugal, menggunakan membawa serta tradisi, identitas, juga kepercayaan yang mereka anut. Portugal pun berubah menjadi menjadi negara multietnis & multiagama. Terdapat komunitas rakyat Afrika, Amerika Latin, hingga Asia di sana. Pun halnya menggunakan kepercayaan , terdapat pemeluk Hindu, Buddha, Sikh, Yahudi, serta Islam.

Masjid Agung Lisabon di Ibukota Negara Portugal.

Jumlah umat Muslim diperkirakan mencapai 30 ribu jiwa. Mereka dari dari banyak sekali etnis, terutama berdasarkan Mozambik, Kenya, Makao, Pulau Goa di India, bagian timur Indonesia, dan keturunan orang-orang Muslim India. Tak ketinggalan kaum Muslimin yg tiba dari Afrika Barat & Timur Tengah, seperti Mesir, Maroko, & Aljazair. Ada pula para mualaf Portugal walaupun jumlahnya nir terlampau poly. Kedatangan imigran Muslim ke Portugal mulai berlangsung selepas Perang Dunia II.

Portugal adalah negara sekuler. Seperti halnya di banyak negara Eropa, mereka memisahkan secara tegas aspek keagamaan dengan pemerintahan. Meski begitu, negara permanen memberikan perhatian terhadap kehidupan agama & interaksi antarumat beragama. Ada dua aturan utama yang berlaku: Pertama, perjanjian khusus ( concordata ) tahun 1940 menggunakan Keuskupan Roma. Hal itu terkait lebih banyak didominasi penduduk (84,lima persen) menganut agama Katolik Roma. Kedua, undang-undang kebebasan beragama. Diterbitkan sejak 2001, peraturan itu bertujuan menaruh pengakuan serta hak-hak umat agama lain yang selama ini tinggal di Portugal.

Periode tahun 80 hingga 90-an mampu dikatakan menjadi masa-masa penuh harmoni dalam kehidupan masyarakat di Portugal. Umat Islam dan umat agama lain bisa melaksanakan peribadatan menggunakan leluasa. Masjid, mushala, dan sekolah Islam pun banyak didirikan.

Portugal lantas memiliki dua masjid jami & 17 mushala, sebagian besar terletak pada Lisabon, Coimbra, Filado, Evoradi, dan Porto. Sekolah Dar al-Ulum al-Islamiyyah melengkapi sarana pendidikan di Lisabon. Sekolah ini setingkat menggunakan sekolah menengah pertama dan menengah atas. Di samping itu, sejumlah masjid & mushala turut membuka kelas halaqah tahfiz Alquran al-Karim, bahasa Arab, dan ilmu-ilmu Islam. Kaum Muslim juga menerbitkan sejumlah jurnal berbahasa Portugal dan berbahasa Arab misalnya majalah Islam.

Kondisi Muslim Portugal Paska 9/11

Pada milenium baru, kondisinya berubah 180 derajat. Peristiwa 11 September 2001 pada Amerika Serikat (Alaihi Salam), berimbas terhadap umat Islam pada seluruh global, tidak terkecuali pada Portugal. Harmonisasi terusik. Hal itu bukan disebabkan pembatasan-pembatasan menurut pemerintah, melainkan berdasarkan sikap sebagian warga setempat yg mengaitkan Islam menggunakan kekerasan.

Sebuah kolom dalam surat keterangan The Public agaknya mampu mewakili suasana Islamofobia yg sedang melanda. Tulisan Dr Miguel Sousa Tavares, cendekiawan setempat, misalnya, memuat judul yang dinilai provokatif; Islam, Terror and Lies. Islam yang sebenarnya Tokoh lainnya tak jarang mengeluarkan pernyataan yg mengarah dalam intoleransi.

Awal tahun 2009, seorang pemimpin agama di Lisabon sempat memicu kontroversi baru atas komentarnya terkait perkawinan antara Muslim dan non-Muslim. Dia menyarankan supaya wanita non-Muslim berpikir 2 kali sebelum menikah dengan laki-laki Muslim. ''Anda hanya bisa berdialog dengan orang yang bersedia berdialog. Dengan umat Muslim, obrolan sulit dilakukan,'' istilah pemimpin kepercayaan ini.

Sejumlah kelompok hak asasi manusia memberikan kecaman. Mereka menilai pernyataan itu nir sejalan dengan semangat toleransi antarumat beragama yang sedang terus dibina. Demikian halnya, umat Islam mengaku terkejut dengan komentar itu. Tetapi, umat tidak lantas bereaksi hiperbola. Mereka justru menentukan menanggapi tudingan, stigma, dan kekhawatiran seperti itu tanpa emosi.

Menggiatkan dialog lebih diutamakan. Forum intelektualitas tadi akan sangat berperan pada upaya menaruh penerangan tentang nilai-nilai maupun ajaran Islam yg sebenarnya. Salah satunya misalnya dilakukan majalah Al Furqan. Lewat tulisan Mohammed Youssuf Adamqy, pimpinan Al Furqan, misalnya, mereka menjadikannya surat terbuka buat menjawab artikel The Public tersebut.

Menurut Mohammed Youssuf, peristiwa pengeboman yg terjadi, haruslah dilihat secara orang per orang, & jangan eksklusif digeneralisasi bahwa Islam merupakan agama teror. Sebaliknya, beliau mengungkapkan bahwa inti ajaran Islam justru menekankan cinta kasih. Dan, Muslim Portugal sekarang terus berjuang guna menepis citra negatif Islam. Pesan-pesan penuh kedamaian serta yg menjauhkan kepercayaan dari tindakan teror, sanggup ditemui di masjid-masjid & Islamic Center pada Portugal.

------------------------------------------------------------------

Follow & Like akun Instagram kami di@masjidinfo

🌎 gudang informasi masjid di Nusantara dan mancanegara.

🌎 informasi dunia Islam.

------------------------------------------------------------------

Baca juga

Islam di Swiss

Islam di Lithuania

Islam di Islandia

Islam di Moldova

Islam di Kazakhstan

Islam Di Estonia

Islam di Azerbaijan

Islam di Belarusia

Islam di Reunion - Prancis

Share with your friends

Give us your opinion

Notification
This is just an example, you can fill it later with your own note.
Done