Masjid Arrahmah, Masjid Terapung kota Jeddah - Islami Pedia
News Update
Loading...

Friday, October 30, 2020

Masjid Arrahmah, Masjid Terapung kota Jeddah

Masjid terapung laut merah di kota Jeddah Saudi Arabia, dulunya bernama Masjid Fatimah, lalu diganti dengan nama Masjid Arrahmah. (foto dari imageplanet)

Masjid satu ini boleh jadi merupakan masjid paling popular pada kota Jeddah bagi para jemaah haji ataupun jemaah umroh, termasuk jemaah berdasarkan Indonesia. Nama ?Masjid terapung bahari merah? Seolah telah melekat dalam daftar kunjungan yg disiapkan sang para penyelenggara ibadah haji & umroh pada tanah air, walaupun sebenarnya tak ada keistimewaan apapun dalam kaitannya menggunakan ibadah haji ataupun umroh dengan masjid satu ini, tidak ada kaintannya juga dengan sejarah Islam serta tak ada keistimewaan pahala sholat pada masjid ini, kunjungan ke sini hanya sebatas wisata.

Awalnya masjid ini sempat diberi nama masjid Fatimah, dikemudian hari pengunjung ke masjid ini se-akan terpeleset pengecap menyebut nama masjid ini menjadi Masjid Fatimah Az-Zahra, dan dikait kait kan menggunakan Nama putrid Rosulullah S.A.W tersebut, sampai kemudian pemerintah Saudi Arabia mengubah nama masjid ini sebagai Masjid Arrahmah hingga hari ini. Penggantian nama tersebut memang disengaja, keliru satu sebab adalah buat menghindari salah pengertian diantara para jemaah terkait menggunakan eksistensi masjid ini.

Masjid Arrahmah

Corniche Road, Al Shati Jeddah 23613 Arab Saudi‎

Masjid Arrahmah ini berdiri pada daerah Jeddah Corniche atau Jeddah Kurnis, daerah baru yg dikembangkan sang otoritas setempat menjadi kawasan wisata disepanjang pantai laut merah. Laut merah-nya sendiri memang disebutkan dalam Al-Qur?An pada kisah Nabi Musa A.S. Yg dikejar sang Fir?Aun dan tentaranya kemudian atas biar Allah S.W.T dia berhasil menyeberangi bahari merah yg terbelah sampai selamat hingga ke Palestina bersama para pengikut setianya, sedangkan Fir?Aun & bencana tentaranya mati ditelah sang laut merah.

Kota Jeddah sendiri sudah berdiri semenjak sebelum Islam, namun titik awal perkembangan pesat kota ini terjadi dalam masa pemerihan Khalifah Usman Bin Affan, Khalifah ke-tiga berdasarkan jajaran Khulafaur Rasyidin. Di tahun ke 26 Hijriah atau bertepatan menggunakan tahun 647M. Beliau yg pertama kali mengakibatkan kota Jeddah menjadi kota pelabuhan laut internasional bagi jemaah haji yg yang datang dari semua penjuru global, membuahkan Jeddah sebagai gerbang primer bagi para calhaj buat menuju ke Mekah dan Madinah karenanya kota Jeddah juga menerima julukan sebagai ?Pintu gerbang 2 tanah haram?.

Masjid Arrahmah dari udara (foto dari Hatim AL-harbi)

Kota Jeddah juga sangat populer menjadi tempat peristirahatan terahir ibu seluruh insan, Siti Hawa, Istri dari Nabi Adam A.S. Karena itu Jeddah sendiri sering diartikan menjadi ?Nenek? Pada kaitannya dengan sejarah tadi. Makam Bunda Hawa berada di tempat pemakaman kuno pada sentra kota Jeddah. Makam ini dikenal menjadi Moqbara Umna Hawwa (makamnya bunda Hawa). Meskipun begitu poly anggaran yg harus dipatuhi saat berziarah ke makam ini, antara lain merupakan dilarang membawa kamera, video dan alat perekam lainnya dan wanita tidak boleh masuk ke areal pemakaman tadi.

Seperti halnya kota metropolitan lainnya pada bagian global yg lain, kota Jeddah juga senantiasa bersolek, daerah kurnis kota Jeddah loka masjid terapung ini berada adalah galat satu daerah yg di tata begitu latif & sangata menawan. Wajar jika kemudian kota Jeddah pun mendapat julukan sebagai ?Pengantin perempuannya bahari merah?, & mengingat kota ini begitu ramai sejak masa ke khalifahan, kota Jeddah pun mendapat julukan menjadi "Kota di tengah Pasar".

Kawasan Kurnis Kota Jeddah

Satu lagi foto masjid Arrahmah dari udara, Masjid Arrahmah di kurnis kota Jeddah. satu dari beberapa masjid terapung yang ada di kawasan yang sama. (foto dari julycool dipanoramio)

Pemerintah Saudi Arabia menyulap kawasan pantai kota Jeddah yang menghadap ke Laut Merah menjadi sebuah kawasan kota baru yang terkenal dengan sebutan Jeddah cornice. Kata Kurnis atau Corniche berasal dari bahasa Prancis route à corniche yang bermakna ruas jalanan ditepian terjal.  Namun kemudian kata kurnis itu sendiri bergeser makna menjadi sebuah kawasan terbuka yang luas di tepian badan air. Ada banyak tempat seperti ini yang terkenal diantaranya adalah Corniche of beirut di Libanon, corniche of Alexandria di Mesir, dan tentu saja adalah Corniche of Jeddah ini.

Proyek pengembangan kawasan kurnis kota Jeddah ini berhasil menyabet penghargaan ?Big Project Middle East Award? Di bulan Desember 2012 yang diselenggarakan oleh Big Project Middle East Magazine, yg memberikan penghargaan bagi perusahaan ataupun individu yg sudah berkontribusi bagi pembangunan & industry yg berkelanjutan di negara negara teluk.

Jika anda berharap menemukan masjid yang sahih sahih terapung pada atas bahari merah waktu akan berkunjung kemari, pastinya anda akan kecewa. Karena memang bangunan masjid ini tidaklah benar benar mengapung pada atas air, melainkan dibangun diatas tiang pancang yg ditancapkan ke bahari. Kesan pandangan mata dari arah seberangnya lah yang menampilkan pemandangan seakan akan masjid ini mengapung di atas air (doc. Eksklusif).

Masjid Ar-Rahmah ini bukanlah satu satunya masjid yang terdapat di tempat Kurnis kota Jeddah. Tapi ada beberapa masjid lainnya yg berukuran lebih mini dibangun di sepenjang pantai tersebut sebagai fasilitas keagamaan bagi muslim mana saja yang sedang berada di kawasan tersebut. Diantara masjid masjid tersebut adalah Island Mosque atau Masjid Pulau, Masjid Ruwais dan masjid Kurnis yg semuanya berhasil mendapatkan penghargaan menurut Aga Khan Award of Architecture.

Masjid Terapung Kota Jeddah

Meskipun begitu banyak ulasan terkait masjid terapung kota Jeddah yg satu ini. Tetapi sangat sedikit fakta yg menyebutkan lebih detil mengenai sejarah pembangunannya. Berbagai sumber tulisan yg terdapat pada global maya menjelaskan bahwa masjid ini dibangun sang seorang janda kaya kota Jeddah, namun sama sekali tidak menyebut siapa namanya, kapan dibangunnya dan berapa porto yang dihabiskan buat proyek pembangunannya. Tetapi satu hal yang pasti bahwa pembangunan masjid ini telah sebagai pandangan baru poly negara buat membangun masjid serupa.

Mihrab bergaya mughal dengan denah setengah lingkaran. (doc. pribadi).

Di Indonesia sendiri telah terdapat beberapa ?Masjid terapung? Yang dibangun. Diantaranya adalah Masjid Munawaroh pada Ternate, Masjid Terapung Kota Palu, & Masjid Terapung Kota Makasar. Belum lagi yg masih dalam termin pembangunan misalnya Masjid terapung Al-Alam di Teluk Kendari, Sulawesi Tenggara dan Masjid Terapung Banten (MTB) yang baru saja dicanangkan oleh pemerintah provinsi Banten. Satu decade belakangan ini pembangunan masjid terapung seakan menjadi musim baru pada banyak sekali negara Islam.

Meskipun sebenarnya semua masjid yg diklaim menjadi masjid terapung tadi mulai dari Masjid Hasan II di Maroko, masjid masjid terapung kota Jeddah termasuk Masjid Arrahmah ini, masjid masjid masjid terapung di Malaysia (barat & timur) sampai ke masjid Al-Munawwaroh di Ternate, Masjid terapung kota Palu sampai Makasar, tidak satupun yang benar sahih mengapung pada atas air. Tetapi sebuah masjid yang dibangun pada atas landasan yang di tancapkan ke dasar bahari tempatnya berdiri atau sebagian landasannya berada di dalam air bahari.

Panorama Masjid Arrahmah foto dari Sakhr Abdullah di panoramio.

Nama Masjid Terapung kota Jeddah

Masjid Terapung kota Jeddah yang kita ulas ini dalam awalnya diberi nama ?Masjid Fatimah?. Fatimah yang dimaksud adalah nama Ibunda berdasarkan pembangun masjid ini, tak kaitannya menggunakan Fatimah Az-Zahra putrid Nabi & tidak ada kaitannya menggunakan sejarah Islam ataupun sejarah Saudi Arabia. Tetapi dikemudian hari rakyat luas mengait ngaitkan nama tersebut dengan ?Fatimah Az-Zahra? Putri Rosulullah S.A.W. Keberadaan masjid ini pun seakan akan terdapat kaitannya dengan putri nabi & sejarah Islam.

Untuk mencegah keliru penafsiran yg berkepanjangan, ditambah dengan fenomena bahwa masjid ini sudah menjadi galat satu kunjungan pavorit jemaah menurut Asia (termasuk Indonesia) dan terutama menurut Iran, dan buat meluruskan berita, maka pada bulan Desember tahun 2010 kemudian pemerintah kota Jeddah mengganti nama masjid ini berdasarkan ?Masjid Fatimah? Sebagai ?Masjid Arrahmah?.

Seringnya jemaah Asia (terutama yang paling banyak dari Indonesia) melaksanakan sholat berjamaah ganda di dalam masjid ini, sampai sampai pengurus masjid memasang larang melakukan sholat berjamaah ganda di dalam masjid ini. (Foto dari Faruk Ramzi di Kompasiana)

Jemaah Sholat Ganda pada Masjid Arrahmah

Boleh jadi masjid ini satu satunya masjid pada dunia yg pengurusnya hingga sampai memasang larangan sholat berjamaah lebih berdasarkan satu gerombolan , menggunakan pengumuman tetap yg dipasang pada dalam masjid. Mungkin karena jemaah haji dan umroh yang tiba ke Saudi Arabia tiba dalam grup kelompok sinkron menggunakan agen perjalanannya sebagai akibatnya masing masing mereka melaksanakan sholat berjamaah pada dalam masjid dalam masing masing gerombolan dan enggan bergabung dengan jemaah yg telah ada dan sedang berlangsung di pada masjid. Padahal hal tersebut tidak diperbolehkan. Semestinya jika didalam masjid tersebut telah terdapat class sholat berjammah maka anda tinggal mengikuti jammaah tersebut, bila tertinggal rakaatnya tinggal (masbuk) tinggal melanjutkan sejumlah rakaat yg telah tertinggal.

Daya Tarik Masjid Arrahmah

Masjid berukuran sekitar 20 x 30 meter ini memang cukup menarik untuk dikunjungi. Bagian dalam masjid dihias dengan banyak tulisan kaligrafi. Bukan hanya Masjid Terapung yang bisa dinikmati, air Laut Merah pun menjadi objek favorit jemaah. Bangunan masjid yang menggabungkan arsitektur modern dan seni bangunan Islam kuno. Memiliki ruang sholat yang luas dengan dekorasi sangat indah, dilengkapi peralatan berteknologi terbaru terutama dalam hal sound system. Sementara  selama musim dingin,  disediakan keran-keran air hangat.

Interior masjid Arrahmah ini memang cukup menawan, cahaya alami matahari masuk ke dalam ruang utama dengan lembut melalui celah diantara kubah utama dan atapnya. Bukaan jendela yang lebar, penyejuk udara, karpet lembut dan suasana yang nyaman (foto dari arminarekajatim)

Referensi

jafariyanews.com - saudis_change_Masjid_Fatimah

scta.gov.sa - historical jeddah

spirithaji.com - jeddah-dan-masjid-terapung

arabnews.com - jeddah-corniche-project-wins-award

kompasiana.com - masjid-terapung-yang-tidak-mengapung-di-laut-merah-jeddah

----------

Baca Juga Artikel Masjid Masjid pada Dunia Arab Lainnya

Masjid Hassan II ?Casablanca, Maroko

Masjid Sidi Uqba, Biskra, Aljazair

Masjid Uqba Bin Nafi, Masjid Agung Kairouan, Tunisia

Masjid Agung Damaskus, Syria

Masjid Agung Kuwait (Bagian I)

Masjid Agung Kuwait (Bagian II)

Masjid Agung Al-Fateh, Bahrain (Bagian I)

Masjid Agung Al-Fateh, Bahrain (Bagian II)

Masjid Agung Sheikh Zayed (bagian I)

Masjid Agung Sheikh Zayed (bagian II)

Masjid Agung Sultan Qaboos, Muscat - Oman

Masjid Al-Saleh, Sana?A ? Yaman

Share with your friends

Give us your opinion

Notification
This is just an example, you can fill it later with your own note.
Done