Masjid Agung Bobo Dioulasso, Burkina Faso - Islami Pedia
News Update
Loading...

Saturday, September 26, 2020

Masjid Agung Bobo Dioulasso, Burkina Faso

Masjid Agung Dioulasso - Burkina Fasso (foto dari Islamic-arts.org)
TAK TAMPAK SEPERTI MASJID. TAPI INI BENAR BENAR MASJID, MASJID AGUNG BOBO DIOULASSO DI BURKINA FASO. AFRIKA BARAT. MASJID YANG DIBANGUN DARI LUMPUR.

Republik Burkina Faso galat satu Negara Afrika yang sahih sahih tidak familiar bagi pendengaran kebanyakan orang Indonesia. Negeri ini memang berada begitu jauh dari Indonesia, pada Afrika Barat. Nama ibukota Negara ini pun sahih sahih terasa aneh pada pendengaran orang Indonesia ::: Kota Ouagadogou::: di kota Bobo Dioulasso, kota terbesar ke 2 pada Burkina Faso selesainya kota Ouagadogou masih ada sebuah Masjid Tua yg dibangun dari lumpur khas Afrika, menjadikan Burkina Faso menjadi salah satu Negara Afrika yg memilki masjid tua homogen ini. Kota Bobo Dioulasso. Kota ini berjarak kurang lebih 360 KM menurut kota Ouagadogou.

Tentang Burkina Faso

Burkina Faso adalah sebuah negara di Afrika Barat yg terkurung daratan (landlocked). Negara ini berbatasan dengan Mali di sebelah utara; Togo & Ghana pada selatan; Niger pada timur, Benin pada tenggara; & Pantai Gading pada barat daya. Dahulu bernama Upper Volta atau Hulu, Presiden Thomas Sankara mengganti nama negara ini sebagai 'Burkina Faso' (pada bahasa Dioula dan More: "Negara Orang Jujurdanquot;) dalam 4 Agustus 1984. Ibu kota Burkina Faso adalah Ouagadougou (lafaz: Wagadugu), dianggap "Wagadanquot; oleh penduduk setempat.

Peta Republik Burkina Faso

Pada 1896, kerajaan Mossi berdasarkan Ouagadougou sebagai protektorat Prancis. Pada 1898, bagian utama dari daerah yg kini menjadi Burkina ditaklukkan. Pada 1904, daerah-daerah itu bergabung menggunakan Afrika Timur Prancis pada koloni Senegal-Niger Hulu. Penduduknya ikut serta dalam PD I dalam batalion Infantri Senegal. Pada1 Maret 1919, Edouard Hesling menjadi gubernur pertama di koloni Volta Hulu yang baru itu. Koloni itu dibongkar pada 5 September 1932, dan wilayahnya dibagi antara Pantai Gading, Mali, dan Niger. Pada 4 September 1947 Volta Hulu diciptakan pulang menurut perbatasannya dalam 1932. Pada 11 Desember 1958 menjadi republik dan bergabung dengan Masyarakat Prancis-Afrika dan menerima kemerdekaan dalam lima Agustus 1960.

Burkina Faso Dalam Angka

Burkina Faso memiliki luas daratan 274,200km2 sedikit lebih besar menurut luas propinsi Kalimantan Timur (204,534.34Km2) namun lebih kecil berdasarkan propinsi Papua (319,036.05Km2), berikut beberapa kabar mengenai Burkina Faso pada nomor .

Santai pada sore hari ::: beberapa jemaah tampak sedang menikmati sore

di depan masjid Agung Dioulasso - Burkina Faso (foto panoramio)

Luas wilayah : 274 200 km?

Kepadatan : 44 jiwa/km?

Perbatasan darat : tiga.192 km (Mali 1.000 km ; Niger 628 km ; Pantai Gading 584 km ; Ghana 548 km ; Benin 306 km ; Togo 126 km)

Daerah laut : 0 km

Ketinggian : + 200 m > + 749 m

Kemerdekaan : lima Agustus 1960 (bekas koloni Prancis)

Penduduk : 13.200.000 jiwa (2005). 0-14 tahun : 47,lima%; 15-64 tahun : 49,59%; 65 tahun : 2,91%

Harapan hidup pria : 46 ans (en 2001)

Harapan hidup wanita : 47 ans (en 2001)

Tingkat pertumbuhan penduduk : 2,68% (2001)

Jalan : 12.506 km (lebih kurang dua.001 km beraspal) (1996)

Jalur KA : 622 km

Jumlah bandara : 33 (hanya 2 yang beraspal) (2000)

Islam di Burkina Faso

Merujuk pada Wikipedia penduduk Burkina Faso mayoritas beragama Islam. Sebagaimana dilansir sang pemerintah Burkina Faso sebagai output sensus penduduk tahun 2006 ditemukan bahwa 60.Lima% penduduk Burkina Faso beragama Islam. Sebagian besar menurut muslim Burkina Faso merupakan muslim suni dan hanya sangat sedikit yg berfaham suni. Pemeluk agama lain di Burkina Faso adalah Kristen 23.2% (Katholik Rhoma 19%, Berbagai aliaran Protestan 4,dua%). 15.3% penduduk masih menganut ajaran kepercayaan tradisional, 0.6% menganut kepercayaan lain dan terdapat 0.4% yang nir beragama sama sekali. Angka angka tadi juga diamini oleh situs CIA the world factbook.

Sentuhan matahari senja pada masjid agung

Bobo Diolasso (globosapiens)

Perkembangan Islam pada Burkina Faso

Islam datang ke kawasan Afrika Barat termasuk di dalamnya Republik Burkina Faso dalam tiga gelombang. Pertama, abad ke-9 ketika bangsa Berber Afrika Utara menyebarkan Islam ke kerajaan Ghana. Kedua, abad ke-13, ketika kerajaan Mali terbentuk dan menyebarkan Islam ke seluruh Sabana di Afrika Barat hingga abad ke-18. Terakhir, abad ke-19 ketika seorang pahlawan Muslim asal Mali, Samore Toure, menyebarkan Islam ke arah selatan Afrika.

Islam masuk ke Burkina Faso pada gelombang kedua melalui banyak sekali upaya yang dilakukan sang masyarakat suku bangsa Fulani, baik dengan cara tenang juga cara kekerasan - penulis Barat menyebutnya ?Kombinasi perang dan perdagangan? - karena dalam kenyataannya Mossi sebagai suku terbesar di Burkina Faso memang sangat gigih mempertahankan kepercayaan animisme hingga abad ke-19. Para pemimpin ini sangat menentang penyebaran Islam; namun pada akhirnya sebagian besar mereka memeluk Islam.

Banyak tokoh yang berperan penting dalam pemerintahan dan kemajuan Islam di Burkina Faso. Yousouf Ouedraogo Menteri Luar Negeri Burkina Faso, termasuk tokoh yang disegani. Islam makin berjaya di Burkina Faso ketika terjadi kekisruhan di Pantai Gading pada tahun 2002, karena salah satu tokoh kunci pihak oposisi adalah Allasane Dramane Ouattara ditengarai masih keturunan bangsa Burkina Faso, dan beragama Islam serta sangat cerdas. Akibat kisruhan tersebut, sekitar 350. Burkinabe yang mayoritas muslim lari ke Burkina Faso.

Interior Masjid Agung Bobo Dioulasso

(foto blog.travelpod.com)

Sekurang-kurangnya terdapat hal 2 yg diperjuangkan sang umat Islam pada Burkina Faso. Pertama, mengembalikan kejayaan Islam pada taraf pemerintahan pusat. Kedua, membendung aktivitas misionaris Kristen yang sangat militan memurtadkan warga Muslim, diantaranya menggunakan cara mendirikan stasiun radio pada seantero Burkino Faso. Sasaran primer mereka adalah suku Fulani, yang dikenal sangat taat memegang teguh ajaran Islam.

Lembaga keagamaan di Burkina Faso The Ahlul Barr Society, mempunyai peran penting untuk membendung kegiatan kristenisasi tersebut. Beberapa di antaranya adalah EI-Hajj Oumarou Kanazae seorang pengusaha terkenal, Souleymane Kore, Mamadou Sawaidogu dan Al-Haji Sakande, tercatat sebagai tokoh Muslim Burkinabe yang aktif mengibarkan kejayaan Islam di Burkina Faso.

Tentang Kota Bobo Dioulasso

Kota Dioulasso merupakan ibukota kuno Burkina Faso menggunakan penduduknya ketika ini ada sekitar 300,000 jiwa. Meskipun adalah kota terbesar kedua di Burkina Faso kota ini sekarang menghadapi penurunan ekonomi, tetapi belakangan ini mengalami kemajuan pesar dibidang animasi, music & aneka kerajinan yg hadir disana. Nama Bobo Dioulasso sendiri bermakna ?Rumah bagi Jula yang berbicara pada bahasa Bobo? Sebuah nama yang kemungkinan lahir berdasarkan ketidakmampuan bangsa prancis yang menjajah Burkina Faso pada menentukan bukti diri dari lokasi tadi yand begitu komplek.

Anak anak kecil dengan riang bermain diantara rindang pepohonan pada-

pekarangan masjid Agung Bobo Diaoulasso (foto virtualtourist.com)

Masjid Masjid Agung Bobo Dioulasso

Masjid Tua Bobo Dioulasso atau dalam bahasa Prancisnya diklaim grande mosqu?E de Dioulassoba atau Masjid Agung Dioulasso, adalah Masjid kuno ini bercirikan arsitektural Banco Sudaness. Merupakan warisan berdasarkan abad ke 19. Balok balok kayu masih menjadi andalan buat membangun masjid di daerah utara Burkina Faso hingga wilayah selatan Mali dan Nigeria hingga ke Bani, Bankas atau Djene pada Republik mali. Seperti telah disebutkan pada artikel sebelumnya tentang Masjid Agung Djene pada Mali, masjid agung Djene merupakan masjid menggunakan berukuran terbesar yg pernah dibangun berdasarkan bahan lumpur & batangan batangan kayu.

Masjid ini dibangun ditengah pertarungan antara Sya dan Kanedougou. Raja Sya tidak mampu melakukan agresi terkini sehingga melakukan perundingan dengan kaum muslimin, & sebagai imbalannya beliau membentuk masjid ini. Beberapa sumber mengungkapkan bahwa masjid ini dibangun dalam tahun 1880 tetapi asal yang lain menyebutkan dibangun dalam tahun 1893. Disebutkan pula bahwa masjid ini dibangun nir saja sang ummat islam tapi dibantu sang aneka macam ummat yang ada pada kota tersebut bahu membahu menciptakan masjid ini.

Lokasi Masjid Agung Bobo Dioulasso

Masjid Tua Bobo Dioulasso berada di rue Sadiki Sanou, Bobo-Dioulasso, hauts-Bassins Region, Houet Province, Republik Burkina Faso

Koordinat geografi : 11° 10' 40.26" N  4° 17' 45.88" W

Masjid Agung Bobo Doulasso ini memang unik, dibangun ditengah gurun menggunakan bahan lumpur bertulang kayu kayu berdasarkan alam sekitarnya menghadirkan kesederhanaan bangunan gurun Afrika Barat dalam arsitekrutalnya yg unik. Keunikan dan nilai sejarahnya yang tinggi itu tak urung berakibat masjid ini menjadi keliru satu objek wisata yang begitu menarik bagi turis asing yg tidak segan segan menempuh perjalanan jauh ratusan kilo berdasarkan kota Ougadogou.

Dibangun pada gaya Sahel lengkap dengan dua menaranya masing masing di sisi mihrab & pintu masuk utama. Seperti bangunan masjid lumpur Afrika Barat lainnya masjid agung Bobo Doulasso jua dilengkapi menggunakan batangan batangan kayu yg menyembul keluar menurut dinding lumpurnya yang selain berfungsi sebagai penguat bangunan tapi pula berfungsi sebagai tangga naik & turun bagi para pekerja yg memperbaiki masjid ini menurut kerusakan dampak gerusan hujan sepanjang tahun.

Masjid Agung Bobo Dioulasso pada-abadikan dalam

prangko pantai gading semasa jajahan Prancis.

Pemandangan masjid ini memang begitu indah bagi para turis asing terutama dalam waktu matahari karam. Sorotan cahaya mentari senja yang menerpa bagian atas dinding lumpurnya menghadirkan gugusan rona yg begitu menarik dengan warnanya yg ke emasan dibawah terpaan sinar mentari senja yang memerah, menarik perhatian kaum muslimin yang melintas buat sekedar singgah sebentar menunaikan sholat berjemaah bersama muslim setempat. Begitu pula bagi turis asing non muslim yang rela menghabiskan waktu buat sekedar menikmati sejenak keindahan tadi.

Foto Foto Masjid Bobo Dioulasso

Seorang Muslimah melintas di depan Masjid Agung Bobo Dioulasso

dengan membawa semacam kendi air di kepalanya (panoramio)

tetesan air hujan meninggalkan bekas dipermukaan dinding lumpur

masjid ini. Jika curah hujan relatif tinggi akan merusak permukaannya

dan kerja bakti pun dimulai oleh para jemaah buat melakukan perbaikan

(foto dari lonelyplanet)

Warna merah alami pada dinding masjid ini memang menghadirkan

nuansa khasa saat diterpa matahari (fotochroniqueafricaine.com)

permukaan dinding yang menghitam di latar depan foto sedangkan di-

bagian belakang adalah galat satu dari dua menara masjid ini

(foto dari panoramio)

Foto dari panoramio
hijaunya pepohonan disekitar masjid ini memang memberikan kesejukan

bagi masjid yg berdiri di gurun ini.

Referensi

abc.burkina.faso.free.fr – bobo dioulasso

en.wikipedia – bobo dioulasso

lonelyplanet.com – grande mosquee

id.wikipedia – Burkina faso

cia.gov – Burkina faso

nationsonline.org – googlemap ougadougou

alhijrah.cidensw.net – islam di Burkina faso

----------------------------------------ooOOOoo------------------------------------------

Baca jua

Masjid King Fahd di Banjul - Gambia

Masjid Larabanga, Masjid Pertama di Larabanga & Afrika Barat

Masjid (bernama) Indonesia pada Maroko

Masjid Hassan II ?Casablanca, Maroko

Masjid Sidi Uqba, Biskra, Aljazair

Kembaran Masjid Baiturrahman Banda Aceh di Yogyakarta

Masjid Tertua di Singapura, dibangun pengusaha Palembang

Jejak Indonesia di Masjid Masjid Sri Lanka

Masjid Agung Kolombo, Warisan bangsawan Bugis pada Kolombo

Share with your friends

Give us your opinion

Notification
This is just an example, you can fill it later with your own note.
Done