Masjid Sultan Singapura - Islami Pedia
News Update
Loading...

Saturday, July 11, 2020

Masjid Sultan Singapura

Masjid Sultan Singapura di Kampung Glam (foto dari flickr)

Masjid Sultan diKampung Glam,Singapura merupakanmasjid kedua yang dibangun di Republik Singapura. Dibangun 4 tahun setelah berdirinya masjid Omar di kampung Malaka. Hingga kini, masjid bersejarah itu masih menjadi salah satu daya tarik utama bagi wisatawan asing yang datang ke Singapura.

Sejarah masjid ini memiliki keterikatan yg sangat bertenaga menggunakan Indonesia. Pertama kali berdiri masjid Sultan Singapura ber-arsitektur Indonesia menggunakan atap limas bersusun 2. Lantaran memang dibangun oleh rakyat muslim Jawa.

Masjid Sultan Singapura di Kampung Glam (foto dari wahyujaya)

Saudagar Muslim Jawa merupakan para pedagang awal di Singapura, dan menjalankan aktivitas perdagangan bersama dengan masyarakatArab,Boyan dan Bugis sebelum kedatangan saudagarTionghoa. Bangunan masjid itu menjadi tempat tinggal atau kawasan permukiman awal beberapa etnik masyarakatIndonesia di pulau SIngapura.

Tahun 1920-an masjid berarsitektur Indonesia itu kemudian dibongkar dan dibangun kembali menjadi seperti sekarang. Setelah direnovasi dan ditetapkan sebagai produk pariwisataSingapura. Nama asli jalan-jalan berdekatan masjid sepertiKandahar street,Baghdad street,Arab street dan Bussorah Street masih diabadikan sebagai bagian sejaran Singapura.

Interior masjid Sultan Singapura (foto dari mansam)

Alamat & Lokasi Masjid Sultan Singapura

No. 3 Muscat Street

Kampung Glam, Singapore 198833.

Telepon : 6562934405

Situs resmi :http://www.sultanmosque.org.sg

Facebook : Sultan Mosque - Singapore on Facebook

Terjepit diatara gedung gedung tinggi di area North Bridge Road area seperti Parkview Square, Golden Landmark Hotel, Raffles Hospital, Bugis Junction dan Hotel Inter-Continental, masjid tua ini mempertahankan auranya sebagai salah satu sentra Islam pada negara pulau Singapura yang supersibuk.

Lihat Peta Lebih Besar

Sejarah masjid Sultan Singapura

Ketika singapura diserahkan ke Inggris di tahun 1819,Temenggong Abdul Rahman, penguasa di Pulau Singapura kala itu dan Sultan Hussain Shah dari Johor yang merupakan pemilik pulau Singapura kala, mendapatkan sedikiti keistimewaan dari Inggris sebagai ganti dari penyerahan kekuasaan mereka atas Singapura kepada Inggris ketika Thomas Stanford Rafles mendirikan negara Singapura.

Sir Stamford Raffles memberi Temenggong dan Sultan tunjangan hidup tahunan dan hak atas Kampong Glam bagi tempat tinggal mereka. Daerah Kampung Glam juga di alokasikan bagi orang orang melayu dan muslim. Sultan Husein membangun sebuah istana disana dan membawa semua keluarga dan semua pengikutnya dari kepulauan Riau. Banyak pengikut sultan dan temenggung yang memang berasal dari Riau, Malaka dan Sumatera yang kemudian datang dan menetap di Kampung Glam.

Masjid Sultan Singapura saat pertama dibangun

Sultan Hussain yang kemudian memutuskan untuk membangun masjid untuk menyelaraskan jawabatannya sebagai Sultan. Masjid tersebut dibangun tak jauh dari Istananya dimulai pada 1824 hingga 1826. bangunan masjid yang pertama dibangun berbentuk masjid tradisional nusantara dengan atap limas bersusun tiga. Dana pembangunan masjid tersebut berasal dari sumbanganEast India Company sebesar $3000 dolar dan donasi dari jemaah muslim setempat.

Masjid ini dibangun waktu Nort Bridge road belum dibangun melewati daerah yang sekarang diklaim arab street. Dan terselesaikan dibangun tahun 1826 pada waktu letnant Jackson merampungkan pembangunan jalan yang sempat mengakibatkan ketegangan ketika ruas jalan tadi ternyata melewati areal masjid.

foto dari cyleow

Pengelolaan masjid dikepalai sang Alauddin Shah, cucu Sultan Hussain sampai tahun 1879. Ketika Alaudin Shan Wafat kepengurusan masjid pada lanjutkan oleh lima pimpinan komunitas muslim disana. Tahum 1914 hak guna lahan masjid diperpanjang lagi oleh pemerintah Inggris pada Singapura buat masa 999 tahun dimulai dari tahun 1914.

Saat itu juga dibentuk kepengurusan masjid yang baru atau disebuttrustees dengan dua perwakilan dari masing masing faksi komunitas muslim di Singapura yang terdiri dari Melayu, Jawa, Bugis, Arab, Tamil dan India Utara untuk merepresentasikan keberagaman komunitas muslim di Singapura.

Anggota trustee ketika itu terdiri dari Syed Abrulrahman b Shaik Alkaff and Shaik Abu Baker b Taha Mattar (Arab); Inche Amboo' Haji Kamaruddin & Saim b Abdul Malek (Bugis); Hj Wan Abdullah b Omar and A Jalil bin Hj Haroon (Melayu); Hj Mohamed Amin b Abdullah and Hj Mohamed Eusofe Hj Mohamed Noor (Jawa); Mahmood bin Hadjee Dawood and Mohamed b Mahmood Sahab (India Utara) & Mohamed Kassim Marican dan Yavena Sultan Abdulcader (Tamil).

Di tahun 1900an Singapura sudah sebagai sentra perdagangan Islam, Masjid Sultan kemudian telah tak mampu lagi menampung jemaah yang terus berkembang pesat. Di tahun 1924, memperingati seratus tahun berdirinya masjid tersebut. Pengurus masjid atau trustees menyetujui sebuah rencana buat mendirikan masjid baru yang lebih akbar menggantikan bangunan masjid usang di lokasi yang sama.

Arsitek Denis Santry dari Swan and Maclaren yang merancang masjid baru tersebut untuk dibangun di atas lahan masjid lama dan lahan tambahan dari keluarga kerajaan. Seluruh pembiayaan juga di tanggung keluarga Sultan denga kontribusi dari komunitas muslim Singapura kala itu termasuk sumbangan botol kaca hijau hijau dari kaum miskin ketika itu. botol botol yang kemudian di jadikan ornamen bawah kubah masjid.

Perangko Masjid Sultan Singapore dalam seri peringatan

30 tahun ASEAN

Arsitek Denis Santry mengadopsi gaya Sarasenik atau gaya Gotik Mughal lengkap dengan menara menggantikan masjid lama yang berarsitektur Indonesia pada masjid sebelumnya. Pembangunan masjid baru tersebut selesai dikerjakan tahun 1928. Perbaikan dilakukan tahun 1960 untuk memperbaikan ruang utama masjid dan tahun 1993 masjid Sultan Singapura dilengkapi dengan Auditorium dan aula serbaguna.

Hingga kini masjid sultan Singapura masid berdiri kokoh di tempat dimana dia pertama kali didirikan, menjadi salah satu masjid tetua dan terbesar di Singapura dengan daya tampung mencapai 5000 jemaah. Masjid Sultan Singpaura kemudian mendapatkan pengakuan dari pemerintah Republik Singapura para tanggal 14 Maret 1975 sebagai national monument.  Dan statusnya pun kini dimiliki dan dikelola oleh Majlis Ugama Islam Singapura (MUIS).

Aktivitas Masjid Sultan Singapura

Contoh poster aktivitas Masjid Sultan Singapura

Masjid Sultan Singapura memiliki beragam kegiatan baik kegiatan rutin hingga kegiatankegiatan tertentu sesuai dengan momen. Seperti dijelaskan di situs remi masjid sultan Singapura, masjid ini menyelenggarakan kegiatan harian tidak saja menyelenggarakan sholat lima waktu tapi juga kajian harian serta menerima kunjungan dari pihak manapun termasuk kunjungan wisata.

Pengurus masjid menyediakan pemandu wisata gratis buat para wisatawan yg berkunjung ke masjid ini. Hal tersebut menjadi bagian berdasarkan usaha pengurus buat memberikan pemahaman kepada para pengunjung mengenai sejarah masjid dan tentang Islam.

Banyaknya pengunjung berdasarkan banyak sekali bangsa termasuk berdasarkan Jepang, belakangan pengurus masjid sudah mendapatkan tenaga sukarela buat menjadi pemandu di masjid ini, muslimah Jepang yg menikah menggunakan muslim Singapura & bersedia membantu masjid untuk menjadi pemandu bagi turis Jepang pada masjid ini.

Tahun kemudian masjid Sultan Singapura mendapatkan pemberian berdasarkan MUIS (Majelis Ugama Islam Singapura) atas upayanya menarik wisatawan mancanegara, antara lain menggunakan menyediakan pemandu tur perdeo selama mereka berkunjung ke masjid tadi.

Ada pengajian spesifik buat pekerja Indonesia pada Singapura diselenggarakan oleh takmir Masjid ini. Pengajian tadi diselenggarakan setiap hari ahad pekan ke dua dan ke pekan empat setiap bulan.

Dana Bersama buat masjid

Di tahun 1971 pemerintah Singapura memfasilitasi skema penggalangan dana pembangunan masjid, setiap muslim yg bekerja harus menyisihkan dana 3 ~ 5 dolar Singapura setiap gajian buat dana pembangunan masjid masjid baru di Singapura & hasilnya sekarang telah berdiri 23 masjid generasi baru di Singapura dari dana tadi dari total 69 Masjid yang ada pada Singapura.

Disampung menyelenggarakan aktivitas peribadatan masjid masjid baru tadi juga menjadi pusat pendidikan, pusat aktivitas sosial & budaya serta kebutuhan keluarga Muslim. Tentunya skema tadi skema yg cukup baik buat diterapkan di tanah air.

Video Masjid Sultan Singapura

Foto foto Masjid Sultan Singapura

Referensi

Id.wikipedia - Masjid Sultan

En.wikipedia – Masjid Sultan

Detiknews.com - Empat Masjid 2 Abad Terselip di Hutan Beton Singapura

Victorkoo.blogspot – second shot masjid sultan

Streetdirectory.con – Sultan Mosque

voaislam – masjid sultan singapura tingkatkan dakwah kepada wisatawan asing

--------------------------ooOOO----------------------------

Baca Juga Artikel Masjid Lainnya

Masjid Omar Kampung Malaka, Singapura

Masjid Agung Sultan Palembang (Bagian I) dan (Bagian II)

Masjid Sultan Riau, Pulau Penyengat, Kepulauan Riau

Masjid Raya Batam, Kepulauan Riau

Masjid Babussalam Gelumbang, Sumatera Selatan

Masjid Raya Natuna, Kepulauan Riua

Senja di Masjid Sultan Abu Bakar Johor Bahru

Share with your friends

Give us your opinion

Notification
This is just an example, you can fill it later with your own note.
Done