Masjid Raya Batam (bloger)
Masjid Raya Batam dirancang sebagai pemenuhan kebutuhan fasilitas peribadatan yang melayani penduduk Pulau Batam pada umumnya. Dan khususnya bagi warga muslim di daerah Batam Centre. Masjid ini diharapkan dapat menjadi tempat yang representatif yang bisa menampung kegiatan umat Islam dalam hal keagamaan, pendidikan, sosial, ukhuwah, budaya mau pun syiar Islam. Sehingga menjadi kebanggaan umat Islam di Batam dan Kepualuan Riau. Selain hal itu, diharapkan masjid dapat menunjang dunia kepariwisataan nasional. Masjid Raya Batam meraih penghargaan Masjid Award dari Dewan Masjid Indonesia (DMI) tahun 2009.
Lokasi Masjid Raya Batam
Masjid Raya Batam berada di kawasan Batam Center yang merupakan pusat pemerintahan kota Batam. Berhadap hadapan dengan kantor Badan Otorita Pengemabngan Pulau Batam atau BIDA (Batam Industrial Development Authority).
Situs Resmi masjid Raya Batam : http://masjidrayabatam.net
Koordinat : 1° 7' 35.01" N 104° 3' 12.25" E
View Masjid Raya Batam in a larger map
Klik url ini untuk kunjungan virtual ke Masjid Raya Batam
Sejarah Pembangunan Masjid Raya Batam
Masjid Raya Batam di desain oleh Ir Achmad Noe'man dan disetujui pada tanggal 31 Agustus 1997. Mulai di bangun pada tahun 1999. Ir Achmad Noe'man terkenal dengan karya karya monumentalnya termasuk diantaranya adalah Masjid Salman di ITB di Bandung, Masjid Baiturrahim di kawasan Istana Negara Jakarta, Masjid Al-Furqan di lingkungan Universitas Pendidikan Indonesia (d/h IKIP) Bandung, Masjid Al-Markaz Al-Islami di Makasar dan Masjid Istiklal Indonesia di Sarajevo, Bosnia Herzegovina.
Arsitektur Masjid Raya Batam
Ukuran dan Kapasitas Masjid
Masjid Raya Batam dibangun di atas lahan seluas ± 75.000 m2, terdiri dari ruang salat dan mezanin 2515,00 m2, ruang wudhu pria 506,70 m2, ruang wudhu wanita 178,10 m2, ruang simpan sepatu 39,96 m2, Ruang kegiatan (lantai dasar) 2.190,24 m2, dilengkapi dengan menara setinggi 66 m dengan luas 9,00 m2, ditambah selasar penghubung seluas 1.270,00 m2. Dengan ukuran yang demikian besar Masjid Raya Batam dapat menampung jemaah di dalam masjid ± 3.500 jamaah dan luar masjid ± 15.000 jamaah.
![]() |
Aerial View masjid Raya Batam 22 Feb 2008 |
Bantuk balok bujur kandang
Bentuk yang dirancang merupakan penggabungan dari dua bentuk dasar yaitu : balok bujur sangkar sebagai badan bangunan, dan limas sama sisi (teriris tiga bagian) sebagai kepala bangunan. Dipilihnya bentuk balok bujur sangkar dengan pertimbangan bahwa bentuk tersebut lebih kompak dan kokoh sehingga lebih memenuhi syarat untuk fungsi masjid dalam membentuk keimanan yang kuat, dan lebih memenuhi syarat untuk bangunan bentang besar atau bebas kolom sehingga mampu menampung jamaah salat lebih besar.
|
Atap limas Masjid Raya Batam (bloger) |
Atap limas
Sedangkan bentuk limas sama sisi (teriris tiga bagian) dipilih dengan pertimbangan bahwa bentuk atap yang cocok buat denah bangunan bujur sangkar, memiliki persepsi vertikalisme menuju satu titik di atas menjadi simbol interaksi antara manusia & Tuhan (habluminallah). Sedangkan Irisan tiga bagian adalah simbol bepergian hayati insan (menjadi hamba Allah) dalam tiga alam yaitu alam rahim, alam global, & alam akhirat.
Plaza Salat
Plaza salat berupa pelataran laman primer masjid yg karena pertimbangan topografis dan arsitektural letaknya lebih tinggi menurut jalan masuk. Plaza salat dibuat sebagai perluasan ruang masjid manakala jamaah melebihi kapasitas atau dalam ketika salat Idul Fitri dan Idul Adha yg umumnya diselenggarakan pada lapangan terbuka. Agar penyelenggaraan salat sinkron dengan tuntunan agama, dibuatlah garis-garis shaf yang akan mengarahkan jamaah salat menggunakan berbaris lurus menghadap kiblat. Lebar shaf ditentukan 120 cm. Plaza ini terdiri menurut 2 strata yaitu plaza bawah & plaza atas. Hal ini buat menaruh kesempatan pada pengunjung buat beristirahat sejenak sebelum naik lagi menuju masjid.
Di plaza bawah terdapat kolam air mancur yang bisa pula dipakai sebagai tempat berwudhu. Selain kolam air mancur & tangga-tangga merupakan bak-bak flora batu kali, lampu-lampu taman dan deretan pohon-pohon palem raja. Keseluruhan elemen diharapkan menciptakan suasana plaza shalat lebih nyaman, lebih latif & berwibawa sebagai suatu plaza salat masjid raya.
Plaza salat ditutup klinker terakota yang berwarna merah bata. Garis-garis shaf menggunakan bahan paving blocks yang dipola menggunakan warna kelabu sebagai akibatnya terlihat paradoksal menggunakan merah batanya klinker terakota
Selasar Tertutup
Adanya selasar tertutup yaitu selasar yang beratap menjadi pembatas plaza salat & penanda zona transisi atau semi suci sebelum masuk ke zona suci atau ruang primer masjid. Selasar tertutup ini dirancang sedemikian rupa dan merupakan elemen arsitektur yang cukup berarti ditinjau dari segi fungsi maupun arsitektural masjid. Dipilih bahan beton bertulang buat kolom mau pun atap. Agar tidak berkesan tidak aktif, masih ada permainan irama atap yaitu atap pelat beton diselingi atap limas dari bahan transparan menggunakan struktur pipa besi hitam. Bahan penutup lantainya adalah keramik
![]() |
Senja di Masjid Raya Batam (panoramio) |
Tangga
Pencapaian utama melalui tangga primer yg eksklusif menghadap plaza salat. Tangga spesifik dari ruang wudhu & untuk menuju mezanine pada ekspresikan ke dalam bentuk ruang tangga yang berupa core tangga yg terletak dibagian kiri & kanan
Fasilitas Penyandang Cacat
Untuk kemudahan penyandang stigma terutama pemakai kursi roda, disediakan ramp menuju ruang utama Masjid maupun ruang wudhu. Ramp primer yaitu menuju ruang salat primer menggunakan bahan beton bertulang. Kemiringan ramp yang direncanakan merupakan 1:15 atau ? 6,9%. Selain ramp disediakan juga toilet spesifik baik untuk pria mau pun wanita
Fasilitas Parkir
Disediakan areal parkir buat para jamaah yg menampung; tunggangan roda empat (mobil) menggunakan kapasitas ? 158 kendaraan, bus menggunakan kapasitas ? 9 kendaraan, kendaraan roda dua (sepeda motor) dengan kapasitas ? 140 kendaraan, kendaraan VIP dengan kapasitas ? 8 kendaraan, parkir pada pintu utara menggunakan kapasitas ? 20 kendaraan roda empat
Plaza Kurban
Untuk penyelenggaraan pemotongari hewan kurban, disediakan tempat yg permanen yg telah dilengkapi dengan tempat penampungan dan saluran air limbah darah, tiang-tiang tenda pelindung cuaca. Dengan tersedianya plaza kurban yang permanen diharapkan lingkungan masjid akan tetap higienis dan nyaman terutama dalam hari-hari menjelang, pada waktu & sinkron hari Idul Adha
![]() |
Interior Masjid Raya Batam |
Menara
Fungsi utama adalah loka menyimpan alat-alat rapikan bunyi agar suara adzan bisa terdengar lebih jauh dan jelas. Dari sisi arsitektural adalah eye catcher & penanda lingkungan, karena berupa unsur vertikal yang relatif lebih banyak didominasi menggunakan penempatan di sudut tapak menghadap ke sentra perempatan jalan. Tinggi menara 66 meter sebagai penandaan akan jumlah ayat di pada Al Qur'an, 6.666 ayat
Tata Hijau
Ruang lingkup menurut pekerjaan landscaping merupakan menata elemen-elemen keras dan lunak pada page dan plaza salat Masjid Raya Batam Centre sedemikian rupa dalam rangka mendukung kemakmuran aktifitas rutin dan berkala. Tujuan khususnya adalah buat membangun suasana ruang luar supaya lebih hijau, sejuk dan nyaman.
Bak-bak flora (bloembak)
Bak flora memakai bahan batu kali berwarna ketabu kehitaman, hal ini buat memberi kesan alami & kokoh. Berfungsi pula menjadi pengakhiran tangga dan turap resistor tanah
![]() |
Masjid Raya Batam (panoramio) |
![]() |
![]() |
Suasana di pada Masjid Raya Batam |
Referensi
-------------------------------ooOOOoo-------------------------------------
Lanjutkan Membaca Artikel Masjid Lainnya
Masjid Sultan Riau Pulau Penyengat
Masjid Raya Natuna Kepulauan Riau
Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh (Bagian I) dan Bagian II
Masjid Agung Sultan Palembang Bagian I dan (Bagian II)
Masjid Babussalam Gelumbang, Sumatera Selatan