Masjid Ganting - Padang - Islami Pedia
News Update
Loading...

Wednesday, June 10, 2020

Masjid Ganting - Padang

Masjid Raya Ganting, Kota Padang. Masjid tertua pada kota Padang

(image dari Panoramio)

TERTUA DI PADANG

Masjid Ganting adalah mesjid tertua di kota Padang yg dalam awalnya didirikan sebagai wahana pemersatu 8 suku yg terdapat pada kota Padang. Masjid ini jua pernah sebagai sentra pergerakan perjuangan kemerdekaan tahun 1945.

Masjid Ganting, didirikan sekitar tahun 1700 an. Bertepatan dengan dibangunnya pelabuhan Ema Haven, atau pelabuhan sekarang yang dikenal menggunakan pelabuhan Teluk Bayur. Masjid yg mempunyai dua menara & satu kubah primer ini, berkembang sebagai wahana pemersatu 8 suku yg terdapat di kota Padang. Masjid ini memiliki 8 pintu, menggunakan tiang penyangga masjid berjumlah 25 butir sesuai nabi & rosul.

Sejak dibangun, masjid ini belum pernah dipugar secara besar -besaran kecuali penambahan bangunan depan sepanjang 20 meter. Sejak tahun 1950, pengelolaan masjid ini diambil alih sang Pemerintah Daerah kota Padang dan diserahkan pada masyarakat Ganting buat mengurusnya. Karenanya rakyat Ganting sangat menjaga eksistensi masjid yang dinilai memiliki sejarah yg cukup krusial.

LOKASI

Masjid Ganting berada di Jalan Ganting No tiga, Kelurahan Ganting Selatan Kecamatan Padang Timur. Kota Padang, Propinsi Sumatera Barat.

Lihat asjid Ganting Kota Padang di peta yang lebih besar

ARSITEKTUR

Masjid Raya Ganting bergaya neo klasik eropa. Dilihat menurut kontruksi masjid yang berbentuk tumpang, masjid Raya Ganting tergolong masjid kuno. Masjid kuno mempunyai ciri-ciri khas misalnya berdenah persegi panjang, memiliki serambi pada depan atau di samping ruang utama, mihrab dibagian barat, pagar keliling dengan satu pintu primer, dan beratap tumpang. Di Tanah Air, bentuk atap tumpang yang berkembang cukup majemuk mulai menurut dua tingkat sampai 7 taraf. Masjid Raya Ganting mempunyai atap tumpang berjumlah 5 tingkat. Semua ciri-karakteristik masjid antik tersebut bisa dijumpai dalam pola bangunan Masjid Raya Ganting.

Masjid Raya Ganting, Kota Padang. Dari sisi yg lain

(image dari Panoramio)

Karena arsitek pembangunan masjid Raya Ganting dari berdasarkan Belanda, mensugesti denah masjid secara holistik. Bangunan masjid berbentuk persegi panjang dan simetris yang merupakan karakteristik utama bangunan bergaya Neo Klasik Eropa. Sokoguru (tiang primer) masjid berjumlah 25 butir yang berbentuk segi enam berdiameter 40 cm dengan tinggi mencapai 4,dua meter tanpa hiasan terbuat dari beton. Filosofi jumlah tiang tadi mengingatkan ummat muslim tentang 25 Rasul Allah yang patut diimani. Nama ke-25 Rasul tersebut diukir menggunakan tulisan kaligrafi pada setiap tiang.

Pintu masjid berjumlah 8 buah dengan bentuk yg tidak sinkron antara ruang utama menggunakan pintu sisi bangunan. Ukuran pintu rata-rata dua,45 x 1,7 meter yang terbuat menurut kayu dan kaca. Pada bagian atas pintu masih ada hiasan kerawang. Masjid kuno tadi memiliki 16 jendela dengan berukuran dua,25 x 1,7 meter menggunakan hiasan kerawang di atasnya.

Pada bagian serambi depan terlihat 4 tiang tipe Doric kembar yg terletak dalam padestal berbentuk balok. Pada serambi samping masjid terdapat tiang berbentuk segi enam & tambun yg bagian atasnya masih ada hiasan pelipit-pelipit homogen. Bentuk tiang tadi mengingatkan pada bentuk tiang Order Doric pada arsitektur Eropa.

Bangunan tua bersejarah itu dihiasi dengan seni hias Eropa misalnya ukiran piala dalam entablature dinding sisi luar, parapet (tiang-tiang kerdil), panil-panil yg berhiasan lubang kunci. Dinding bangunan bagian pada dihias dengan pilaster sederhana. Sedangkan dinding sebelah timur dihias pilaster berbentuk order doric kembar bergalur. Seni hias tradisional jua menghiasi bangunan masjid bagian atap berbentuk tumpang.

Pada setiap tumpang dibatasi menggunakan panil-panil kayu berukir bermotifkan gesekan Minangkabau. Pada setiap ujung atap tumpang masih ada hiasan antefik, sedangkan pada bagian mustoko masih ada hiasan bulan bintang yg menampakan efek Islam. Perpaduan gaya Eropa & tradisional tersebut menguatkan eksistensi masjid tersebut dibanding bangunan lain yang memadati daerah Ganting.

BANGUNAN LAIN

Bangunan lain yg terdapat dalam kompleks Masjid Raya Ganting antara lain tempat wudhu ukuran 10?3 m terletak di samping utara dan selatan serambi samping dibuat tahun 1967. Tempat wudhu dibentuk permanen dan tertutup. Perpustakaan masjid menempati sebuah ruangan sederhana di sisi utara masjid & masih menyatu menggunakan bangunan masjid. Di sebelah selatan dan belakang Masjid Raya Ganting terdapat beberapa makam yang dibuat sederhana dibatasi menggunakan tembok berbentuk segi panjang. Salah satu makam yg ada pada selatan masjid merupakan makam Angku Syekh Haji Uma, pemrakasa pembuatan Masjid Raya Ganting. Sedangkan pada dalam makam yang terletak di sisi barat masjid terdapat prasasti yang berbunyi: ?Disini disemayamkan: Yml. Radja Bidoe Glr. Marahindra Toeangkoe Panglima Radja pada Padang, vide Besluit Gouverneur Generaal Gegeven to Boitenzorg, 9 Oktober 1830, wafat 1833; Yml Marah Soe?Ih Glr. Marahindra Toetngkoe Panglima Regent di Padang, vide Besluit Governeur General Gegevente Batavia, 16 Augustus 1868, wafat 1875: Beliau keduanya dari Soekoe Tjaniago Soemagek Kampung Alam Lawas Padang.?

SEJARAH MASJID GANTING

Kerusakan masjid Raya Ganting akibat gemba Sumbar 30 September 2009 yang lalu

(image dari : padang today.com)

Informasi mengenai pendirian masjid trsebut masih ada aneka macam versi. Sebagian warta mengungkapkan pendirian masjid tadi dimulai pada 1815 & terselesaikan dikerjakan tahun 1819. Di tahun 1900, pembangunan masjid tadi pulang dimulai buat memasang ubin yang didatangkan pribadi berdasarkan negeri Belanda. Sayangnya, keterangan tersebut diragukan kebenarannya. Bahkan terdapat yang mengungkapkan pendirian masjid tadi dimulai tahun 1810.

Menurut liputan Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala Batusangkar, Masjid Ganting dibangun kurang lebih tahun 1700 M. Pembangunan masjid tersebut berdiri di atas tanah wakaf 7 suku yg diserahkan melalui Gubernur Jenderal Ragen Bakh, penguasa Hindia Belanda pada Sumatera Barat waktu itu. Sedangkan pengerjaannya dilakukan secara gotong-royong sang masyarakat Ganting & dibantu komunitas Belanda. Konon kabarnya, pendirian masjid Raya Ganting diprakarsai tiga pemuka kepercayaan pada Padang: Angku Gapuak (saudagar menurut Pasar Gadang); Angku Syekh Haji Uma (pemimpin kaum); Angku Syekh Kapalo Koto (ulama yg disegani).

Menurut sejarah, pendirian masjid tua tersebut diarsiteki sang seseorang arsitektur asal Belanda sehingga seni neo klasik eropah mendominasi bangunan masjid?Terutama pada bagian tubuh bangunan. Sedangkan arsitektur tradisional itu melekat pada bagian atap masjid yg berbentuk tumpang 5.

Ketika gempa bumi & gelombang tsunami melanda sebagian akbar Kota Padang tahun 1833, Mesjid Raya Ganting yg memiliki 25 tiang penyangga itu, selamat dari kehancuran. Namun ketika gempa besar melanda Kota Padang 30 September 2009 kemudian, sebagian bangunan terlihat rusak terutama dibagian renovasi yang dilakukan tahun 2000-an oleh pengurus mesjid.

Dalam bepergian sejarah Kota Padang, masjid turut memberikan andil. Selain lokasi pengembangan agama Islam pada Sumatra, jua pernah dijadikan lokasi Jambore Hisbul Wathan se-Indonesai dalam 1932, dijadikan lokasi rapat pemuda pejuang di zaman proklamasi dan revolusi 1945. Pada 1942, Ir. Soekarno (Presiden Pertama) pernah menginap pada rumah pada belakang masjid & selalu salat pada masjid ini.

Hingga sekarang Masjid Raya Ganting sering dikunjungi pejabat & tamu negara beragama Islam bila berkunjung ke Padang dan objek wisata sejarah bagi wisatawan asing.

REFERENSI

* indosiar

* Masjid Ganting Sisa Kejayaan Eropa di Minangkabau

* Masjid Ganting Bergaya Spanyol

* Zamrud online TV

* Masjid Raya Ganting

--------------------ooOOOoo-------------------

Baca Juga Artikel Masjid Masjid di Sumatera Lainnya

Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh (Bagian I)

Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh (Bagian II)

Masjid Jami' Indrapuri, Aceh

Masjid Ganting - Padang

Mesjid Nurul Iman kota Padang, Sumatera Barat?

Masjid Agung Al Falah Jambi, Masjid Seribu Tiang

Masjid Agung Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang (Bagian II)

Masjid Agung Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang (Bagian I)

Masjid Babussalam Gelumbang, Sumatera Selatan

Share with your friends

Give us your opinion

Notification
This is just an example, you can fill it later with your own note.
Done